*awas loh nanti kena batunya bicara kaya gitu*kata papahku
Aku bergidik geli saat papah bicara seperti itu. Aku suka sama cewek cupu kaya dia? Mana mungkin, dia bahkan tidak masuk kriteriaku sama sekali
"Ahh papah ada-ada aja, lagian bisa-bisanya sih kenal sama dia" ucapku terheran-heran. Aku berdecak kesal kenapa ucapan papah tadi masih terngiang-ngiang dikepalaku.
*RUMAH SILVI*
Setelah aku mengerjakan semua PR karina CS dan Benny, aku melirik jam sudah pukul 20:00. Huufftt aku sangat lapar, sebaiknya aku beli makanan diluar saja, ucapku. Setelah itu aku mengambil uang dan pergi keluar untuk mencari penjual makanan.
"Beli makan apaya kira-kira"ucapku, sambil melihat-lihat sekitar kemudian aku melihat ada penjual nasi goreng. "Akhirnya ada penjual nasi goreng"ucapku, sambil berjalan menuju penjual nasi goreng.
"Pak, nasi goreng satu ya jangan pedes"ucapku. Lalu penjual nasi goreng itu menjawab "Oke neng tunggu ya, silahkan duduk." Saat aku ingin duduk tiba-tiba dikagetkan dengan suara seseorang.
"Lo lagi lo lagi, ngapain sih disini"ucapnya. Seketika aku kaget "Astagfirullah haladzim"ucapku sambil mengelus dada, Ternyata ada benny tengah makan disini. Seseorang itu tidak terima ia pikir dirinya itu setan sampai mengucap gitu.
"Heh lo pikir gue setan sampe lo ngucap gitu"ucapnya lagi dengan marah, aku gugup menjawabnya "I..ya maaf kan kaget"ucapku.
"Ngapain lo disini, ngikutin gue ya"ucapnya. Lah udah tau disini jualan nasi goreng malah nanya, gimana sih ben ben hehe -author
"Ih ngga, kan aku lagi beli nasi goreng disini"ucapku. Tak lama kemudian pesanan nasi gorengku sudah jadi lalu penjualnya memberikan kepadaku. "Ini neng"ucap penjualnya
Saat ingin membayar tak sengaja aku dan benny bicara bersamaan. "Berapa bang?" Ucapku bersamaan dengan benny. Aku dan benny saling tatap, tapi tidak lama aku langsung memalingkan wajahku duluan.
"15rb neng, mas"ucap penjualnya sambil senyum-senyum menggoda. "Mas sama mbanya cocok, tadi juga ngomongnya barengan lagi"goda penjualnya
Setelah membayar aku segera bergegas pulang dan ditengah perjalanan motor benny berhenti disampingku
"Heh cepet naik"ucap benny. Tumben banget benny baik atau jangan-jangan aku mau dibuang ke jurang lagi, pikirku.
"Ngga usah ben, rumah aku deket kok"ucapku. Benny memaksaku untuk segera naik. "Udah buruan naik nanti lo ada yang begal mau?" Ucap benny menakutiku
"Iya iya" dengan terpaksa aku naik, dan benny langsung gas motornya dengan sangat cepat, membuatku takut dan hampir jatuh. Duh tau gini tadi jalan kaki aja, gumamku
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home
Dla nastolatkówNamaku Silvi Saraswati, aku siswi kelas 11 di SMA Cempaka. Hidupku selalu sendiri tanpa ada seseorang pun yang mau menemani, orang tuaku cerai sekitar 3 tahun yang lalu dan selama itu aku hidup seperti tidak mempunyai siapa-siapa...