Prolog

25 1 0
                                    

Apakah memang hidup adalah panggung sandiwara?
Kamu terlihat seperti kamu hidup hanya karena kamu belum mati.
°
°
°

Namanya Bintang. Ia mengalihkan segalanya. Termasuk duniaku.

"Bintang" Panggilku.

"Hhhhmm" Sahutnya.

"Menurutmu apa sih arti bahagia itu?"

"Mmm menurutku, bahagia itu sederhana sih. Misal, kamu bisa melakukan sesuatu yang kamu sukai."

"Gitu ya?" Aku menimang-nimang ucapan Bintang. "Kalau misal, aku terpaksa melakukan sesuatu karena beban yang harus aku pikul gimana? Padahal sebenarnya aku gak menyukai hal itu?"

"Yah begitulah cara kerja semesta. Kadang, ia berjalan tidak sesuai dengan keinginan. Kamu tau bunga bangkai?"

Aku mengangguk mendengar pertanyaan Bintang.

"Apakah takdir itu sesuai dengan keinginannya? Apakah ia mau diciptakan sebagai bunga dengan julukan bangkai? Belum tentu juga kan? Karena yang kita tau semua bunga itu cantik, indah, dan harum. Yah, sama halnya dengan kita bukan?"

Aku terdiam, begitu juga dengan Bintang. Hanya terdengar suara deru ombak yang menemani kita.

Malam itu, aku berharap waktu menghentikan laju putaran jarumnya. Iya, waktu itu. Seharusnya.

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang