You Were Beautiful

14 0 0
                                    

"Kamu yang bermandikan cahaya bulan.
Seperti terang yang menghilangkan gaduhnya sepi dalam gelap."

°
°
°

7 tahun yang lalu.

"Anak bodoh kayak lo mana bisa dapat peringkat satu. Hahaha" Ejek salah satu anak yang mengerubunginya. Kemudian disambut tawa oleh yang lainnya.

"Sadar diri dong, mana cupu lagi. Seharusnya tempat lo bukan disini." Sahut yang lainnya.

"Rasain nih." Satu botol fanta diguyurkan sehingga membasahi seragam anak yang dibully.

"Rupanya gak sebagus namanya. Seharusnya lo ganti nama. Nama Bintang gak cocok buat lo." Ucap yang lainnya. Setelah itu lima anak yang membully Bintang pergi begitu saja.

Hikss..

"Aku gak boleh nangis." Ucap Bintang.

"Nih buat kamu." Bintang mengangkat kepalanya saat seseorang mengulurkan sapu tangan ke hadapannya. "Ambil aja."

Dengan ragu Bintang menerima sapu tangan tersebut. Namun, belum sempat Bintang mengucapkan terima kasih. Cewek itu melangkah meninggalkan Bintang.

////

Aku menatap jengah tumpukan dokumen yang ada dihadapanku" Perasaan dari tadi gak selesai-selesai. Gue capek. Dasar bos gak ada akhlaq." Gerutuku.

"Oy Senja." Panggil Naya, dia adalah teman kerjaku. Aku menengok ke samping untuk menatap Naya.

"Apa?" Tanyaku pelan.

"Gak pulang? Udah jam tujuh nih."

Aku melihat jam yang melingkar di pergelangan tanganku. Yaampun, benar apa yang dikatakan Naya, aku sampai gak sadar. Aku menatap layar laptopku, tapi pekerjaanku belum selesai tinggal sedikit lagi.

"Lo pulang aja duluan. Gue belum kelar. Besok udah harus di e-mail ke pak bos."

"Yaudah gue duluan ya." Ucap Naya, "Jangan lupa makan." Naya menepuk pundakku lalu pergi meninggalkanku.

"Huuft." Aku menghembuskan nafas, menyandarkan punggungku ke sandaran kursi. Rasanya badanku remuk. Suasana kantor sudah sepi, tersisa aku.

Karena agak jenuh aku membuka youtube. Lalu mencari channel youtube milik Day6. Aku memutar salah satu lagu mereka yang menjadi playlist favoritku.

Day6 - You Were Beautiful

"Yah, karena lagu ini. Aku pernah merasa menjadi orang yang paling bahagia waktu itu. Bahkan sampai saat ini, kamu masih menjadi yang paling cantik di dalam dasar hatiku" Aku menggelengkan kepalaku "Bodoh banget sih kamu." Rutukku. Lalu menertawakan diriku.

"Hhmm soal kamu, apa kabar ya?"

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang