[🍁] Pengakuan

1.8K 189 13
                                    

Keluarga Kim kini sedang makan bersama. Kepala keluarga yaitu Kim Taehyung sedang libur bekerja, lebih tepatnya meliburkan diri sendiri. Tak masalah, perusahaan itu miliknya jadi bebas saja.

Dengan wajah datar dia menatap serius kearah Dongpyo yang sedang memainkan ponselnya sambil tersenyum. Menurut Taehyung itu aneh sekali.

"Siapa?"

"Uh?"

Menoleh kearah Taehyung dengan wajah bingung, Dongpyo tidak mengerti apa maksud Taehyung.

"Kenapa tersenyum begitu? Itu siapa?"

"Soobin Hyung, dia memberi lelucon..."

"Makan dulu."

"Um..."

Ruang makan kembali hening, Yoongi yang baru datang dari dapur sampai heran. Kenapa aura disana tegang sekali?

"Apa aku ketinggalan sesuatu?"

"Tidak."

Oh ayah dan anak ini serempak sekali menjawab pertanyaan Yoongi.

Setelah sarapan Dongpyo diantar Taehyung kesekolahnya, ini jarang terjadi karena Taehyung itu sibuk. Dongpyo berceloteh selama perjalanan, Taehyung hanya sesekali menanggapi.

"Daddy yang jemput nanti?"

"Mungkin."

"Okay..."

Kecupan ringan dipipi Dongpyo berikan sebelum keluar dari mobil. Taehyung tersenyum tipis, Dongpyo dan Yoongi begitu mirip. Hidup Taehyung amat sangat bahagia karena memiliki mereka berdua.

.

.

.

.

Dongpyo baru akan memasuki kelas saat Haruto memanggil namanya, ingin mengajak bicara katanya. Tentu Dongpyo iyakan saja, tidak ada masalah.

"Kau dekat dengan Soobin Hyung?"

Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dekat. Suho bahkan sudah menganggap Dongpyo calon menantunya, luar biasa bukan?

Setelah melihat anggukan dari Dongpyo senyum Haruto timbul, wajahnya menjadi berseri-seri. Oh ada apakah ini?

"Boleh aku minta nomornya?"

"Untuk apa?"

Tentu saja Dongpyo curiga, wajah Haruto tampak mencurigakan membuatnya berpikir macam-macam. Lihat senyum kelewat lebar saat Dongpyo menjawab, aneh bukan?

"Aku ada urusan."

Mata Dongpyo memicing menatap Haruto yang menjadi gugup ditatap seperti itu. Tapi Dongpyo tetap lucu, Haruto ingin membawanya keranjang. Eh??

"Kau menyukai Soobin Hyung ya?"

Itu sebuah pertanyaan, tapi lebih seperti tuduhan. Haruto secara cepat langsung menggelengkan kepalanya.

"Tentu saja tidak! Aku kan menyukaimu!"

"Uh?"

Suasana hening, Haruto secara tidak sadar mengungkapkan perasaannya, Dongpyo juga tidak tau harus merespon bagaimana.

"Sudah lupakan, aku kekelas dulu."

Mata Dongpyo masih mengikuti langkah Haruto. Apakah benar yang Haruto ucapan? Dongpyo jadi tidak enak.


Pengakuan selesai


Man up setelah berabad-abad ahahaha.

Ini sebagai perayaan kecil juga karena man diterima di sekolah yang man mau yayy, makasih yang kemarin doain ya💜

Jangan lupa vote dan komen nya sayang 🍁

Tuan Kaku Family (TaeGi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang