Sekarang jam pulang teman-teman Arra sudah pulang dari tadi dan sekarang dia tengah menunggu sopirnya. Tiba-tiba ponsel berbunyi ia mendapatkan pesan dari sopir bahwa dia tak bisa menjemput ke sekolah. Ia menghela nafas. Ia pergi ke ruang OSIS dengan terburu-buru karena dia takut sekolah sudah sepi. Ia langsung masuk tanpa mengetuk pintu.
"Bang Gara...."ucap Arra menggantung saat masuk karena banyak pasang mata yang tengah menatap kearah nya, salah satu nya adalah Sella dan Arga yang memperhatikannya dari awal masuk. Arra mendekat kearah Gara dan memegang ujung seragam. Sella yang melihat itu sangat benci,lalu berkata dengan sinis.
"Eh lu tu baru calon adeg kelas tpi udah gak sopan aja"ucap Sella sinis.
Dan mendapat respon dari yang lain . Arra yang mendengar itu langsung meremas baju Gara kuat dan menunduk."Bang mau pulang" ucap Arra bergetar yang hanya bisa di dengar oleh Gara. Gara yang mendengar itu langsung memegang tangan adiknya.
"Entar ya abang beresin ini dulu" ucap Gara pelan. Semua orang tengah memperhatikan mereka. Termasuk Arga.
"Gak mau, maunya pulang sekarang" ucap Arra berteriak sambil menangis dan membuat semua orang kaget, karena ini pertama kalinya ada orang yang membentak Gara sang ketos yang bermulut pedas, dingin, dan sadis. Semua orang tengah mengutuk Arra dan menunggu apa yang akan dilakukan oleh Gara kepada gadis itu.
Gara menghela nafas, karena jika sudah begini mau tak mau dia harus menuruti Arra atau Arra akan menangis dan mengamuk seharian dan yang lebih parah ia akan ngambek dan mendiamkannya. Ia mendekati Arra dan menggendong gadis itu sambil mengusap pelan kepala Arra. Arra yang merasakan hal tersebut langsung memeluk erat leher Gara dan menenggelamkan wajahnya di leher Gara. Dan itu sukses membuat semua orang mengaga tak percaya kepada Gara, karena tak biasanya Gara akan bersikap lembut dan hangat kepada perempuan. Gara menghampiri kursinya dan duduk . Gara memberi kode pada Gibran untuk mendekat. Gibran mendekat kearah Gara.
"Bisa tolongin gue gak bran"ucap Gara pada Gibran yang dibalas anggukan.
"Tolong beliin gue tisu, air mineral sama jajanan ya" ucap Gara dan Gibran langsung berlalu setelah mengambil uang dari Gara. Gara masih sambil mengelus Arra yang didudukkan dipangkuan nya, sedangkan yang lain masih memperhatikan Gara termasuk sahabat nya Arga.
"Oke kita lanjutin meetingnya.'" ucap Gara dan dibalas anggukan dari yang lain. Tak lama Gabriel datang dengan membawa pesanan dari Gara. Gara mengelus kepala Arra dengan sayang memanggil adiknya dengan nada lembut, namun tak ada sahutan dari sang empunya, ternyata adiknya itu tertidur. Mereka yang melihat itu hanya dapat menahan rasa iri dan cemburu, yaps semua cewek anggota OSIS adalah fans berat Gara sang ketos yang terkenal dingin, bermulut pedas, dan sadis. Banyak pertanyaan yang muncul dibenak mereka tentang siapa gadis yang merupakan calon siswa di SMA Bina Bangsa itu, sehingga Gara yang terkenal dingin pun luluh pada gadis mungil itu. Memang mereka akui bahwa Ayarra sangat cantik dan imut badan semampai dengan mata bulat besar berbola mata hitam pekat, hidung yang mancung namun mungil pipi chubby dengan bibir kecil berwana pink Cherry, dengan tatapan polos plus wajah baby face menambah kesan imut.
Gara memindahkan Arra ke sofa yang ada di ruang OSIS tersebut, lalu membersihkan wajah Arra dengan tisu menyelimuti adiknya itu dan mengecup singkat kening Arra, perlakuan Gara yang dibilang tidak biasa itu tak luput dari perhatian semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut. Dan berlalu duduk melanjutkan meeting tersebut sampai selesai."Oke mungkin itu saja untuk kegiatan besok....ada pertanyaan???" semua diam karena ingin cepat pulang.
"Kalau begitu rapat hari ini saya tutup wassalamualaikum wr wb" ucap Gara mengakhiri rapat tersebut.
Maaf ya kalau ceritanya kurang menarik....
Kalo kalian suka jangan lupa vote ya soalnya ini cerita pertama saya
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish
Teen FictionGak ada prolog ya... Ini cerita pertama jadi kalo ceritanya rada gak bagus atau gak nyambung maklumi aja ya