5 • Ketemu lagi

5.1K 302 19
                                    

Keysha langsung menghempaskan badannya di kursi tamu. Ia menatap mamanya yang berdiri di depannnya.

"Kenapa ma?"tanya Key sambil duduk dengan baik.

"Mandi! Nanti malam mau pergi!"ucap Tasya--Mama Key.

"Mau pergi kemana?"

"Mandi aja! Gak usah banyak tanya!"

"Key gak usah ikut ya ma? Key capek"

"Capek ngapain? Kamu sekolah bolos juga."

skakmat.

Dengan berat hati Key melangkahkan kakinya ke kamar untuk bersiap-siap.

***
"Kamu baru pulang?"tanya Aresha

"Iya ma, banyak perkejaan di kantor."ucap Alvaro.

"Bersih-bersih gih! Teman mama mau datang!"

Alvaro mengerutkan jidatnya.

"Udah bersih-bersih aja! Gak usah bawel"

Alvaro mendengus melihat kelakuan mamanya yang selalu memaksa.

Sekarang sudah pukul 7.00 malam. Key, mama dan papanya sudah bersiap-siap untuk pergi. Selama perjalanan Key hanya melihat kepadatan jalan ibukota Jakarta.

"Udah sampai?"tanya Key.

"Udah, turun!"ucap Papa Key--Igom

Key yang baru masuk rumah itu kaget melihat orang yang dia sukai ada dirumah itu.

Alvaro kaget, tapi dia lebih menatap datar seperti tidak pernah ketemuan sebelumnya.

"Mas tinggal sini?"seru Key senang.

"Key sopan!"seru Tasya bisik.

Aresha terkekeh geli."Kamu kenal sama anak tante?"

"Kenal"

"Gak"

Ucap Key dan Alvaro serentak.

"Mas kok gitu? Kita saling kenal loh! Kita pernah ketemuan!"

"Emang ketemu dimana?"tanya Adrian.

"Di mall, pas itu gak sengaja tabrak mas ini. Terus mas ini marah-marah karena gak sengaja tumpahin minuman."

"Aduh macamnya jodoh ni."ucap Aresha sambil senyum.

"Ma"seru Alvaro.

"Kan kalo jodoh gapapa"ucap Gavin nimbrung.

Alvaro mengepalkan tangannya. Dia paling benci kalo orang-orang dirumahnya malah bahas tentang jodoh.

***
Di meja makan Tasya dan Aresha mengobrol tanpa henti sedangkan Igom dan Adrian membahas tentang perkajaan.

Alvaro hanya memakan makanannya sedanhgkan Key hanya melihat Alvaro yang diam.

Muka tembok aja ganteng, apa lagi senyum nangis donk gue.

"Aera ini Kak Key kenalin"ucap Aresha dengan putri bungsunya.

"Hay cantik"ucap Key.

"Hai juga Kak Key suaranya mirip Kak Adiba"ucap Aera.

Alvaro, Aresha, dan Adrian terdiam.

"Kak Adiba siapa?"tanya Key.

"Aera habiskan makanannya!"ucap Alvaro mengalihkan pembicaraan.

"Aa abang Aera udah kenyang."rengek Aera

"Mumbazir, diluar sana masih banyak yang gak makan!"

Aera mendumel karena abangnya yang satu ini super duper pemaksa.

Key menatap Alvaro, ia tau Alvaro sedang mengalihkan pembicaraan.

Alvaro berdiri dari duduknya.

"Alvaro mau kemana kamu?"tanya Adrian

"Cari udara"ucap Alvaro singkat.

Semua orang menatap kepergian Alvaro.

"Susul Alvaro nya gih Key"ucap Aresha.

Key cengo gak tau harus menjawab apa.

"Gak papa susul aja."ucap Aresha.

Key berdiri, ia ke balkon. Ia melihat Alvaro berdiri sambil melihat langit.

"Mas ngerokok?"ucap Key pelan.

Alvaro melihat kesamping."Ngapain kamu kesini?"tanya Alvaro dingin.

"Disuruh tante Aresha nyusul mas."

"Jangan panggil saya mas!"seru Alvaro.

"Jadi panggil apa?"

"Serah"ucap Alvaro.

Mereka berdua sama-sama diam. Alvaro tidak ada mau membuka bicara, ia asik dengan rokoknya.

"Rokok bisa membunuh Kakak loh"ucap Key canggung.

"Lebih baik kamu pergi dari sini, saya mau sendiri!"

"Kak, Key boleh tanya."

Alvaro menghela napas pelan."Apa?"

"Kak Adiba yang dimaksud Aera siapa?"tanya Key pelan

Alvaro mengepalkan tangannya."Pacar saya, ada masalah?"ucap Alvaro dengan menatap tajam Key.

Key terdiam."Engga, Key turun dulu ya"ucap Key sambil pergi dari balkon.

Alvaro langsung menendang kursi yang ada dibalkon."Brengsek!"seru Alvaro.

Ia menyenderkan kepalanya di dinding, ia memukul dadanya berkali-kali karena luka itu masih ada dan masih terasa.

Bersambung

GA NYAMBUNG T.T

KEK GAK ADA HIDUP MAU NULIS CERITA GIMANA...

Jangan lupa vote dan komen





ALVARO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang