9 • Beranjak?

6K 346 103
                                    

Key menundukan kepalanya. Sekarang ia berada di ruang keluarga dengan kedua orang tuanya.

"Kamu bisa gak sehari aja gak maluin keluarga Keysha? Punya anak gak tau diri!"seru Igom.

"Mama dan papa capek kerja kamu malah ikut tawuran, hebat kamu?"ucap Tasya kali ini.

"Semua fasilitas kamu mulai hari ini dan seterusnya, papa sita!"ucap Igom.

"Pa gak bisa kayak gi--"ucapan Key terpotong.

"Kamu sekolah diantar supir! Jauhin teman brandalan kamu, kalo kamu masih dekat sama teman brandalan kamu, papa buat mereka keluar dari sekolah itu."ucap Igom tegas.

"Papa mereka baik sama Key! Key yang salah jangan bawa-bawa mereka!"seru Key gak terima teman nya dikatain brandalan.

"Baik? Mereka buat kamu jadi degil Keysha!"bentak Igom.

"Mereka baik! Papa gak tau tentang mereka! Papa sama mama yang buat mimpi Key hancur!"seru Key dengan suara seraknya.

Plak

Key terdiam mendapat tamparan dari papanya.

"Papa sama mama yang buat mimpi kamu hancur? Papa sama mama hanya mau yang terbaik buat kamu! Ini balasan kamu saat udah gede? Melawan orang tua? Bentak orang tua?"

"Putusan papa udah final! Jauhin teman kamu atau teman kamu papa buat dia keluar dari sekolah!"ucap Igom sambil pergi dari rumah diikuti Tasya.

Key terduduk di lantai, ia menangis sejadi-jadinya.

"JAHAT! KALIAN SEMUA JAHAT! KENAPA HANYA PEDULIIN MIMPI KALIAN BUKAN MIMPI KEY!"teriak Key.

***
Alvaro menatap bintang di langit, ia tersenyum melihat bintang di langit sangat banyak.

"Adiba, kangen!"ucap Alvaro lirih.

"Derren sama Bang Andra juga kangen kamu, tapi mereka gak lebay gak nujuin kangen kamu."

"Ada perempuan yang ngejar aku, dia sifatnya kayak kamu. Aku harus apa? Aku gak mau jadi brengsek lagi, untuk dekat dengan dia hanya karena mirip kamu."

"Adiba dengan dia gak mirip, cuman lo nya aja yang masih ada perasaan dengan Adiba."ucap Gavin.

"Lo kapan ada disini?"tanya Alvaro.

"Dari tadi, lo aja gak nyadar."ucap Gavin datar.

Mereka berdua sama-sama diam, gak ada yang mau buka suara.

"Udah 5 tahun, kapan lo beranjak dari zona nyaman lo?"

Alvaro menatap Gavin. Gavin benar, udah 5 tahun dia masih diam di zona nyamannya. Dia gak niat untuk beranjak dari zona nyamannya.

"Gak tau, gue betah kayak gini."

"Hidup lo gitu-gitu aja, Adiba juga mau kalo lo cari pendamping hidup yang lebih baik. Makanya jangan sok-sokan taruhan, kena karma juga lo."ucap Gavin sambil pergi dari balkon kamar Alvaro.

Bersambung

HABEDE BUAT CHA JUNHO!! KANGEN KALIAN 💔💔

habede juga buat army 💖.






ALVARO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang