(Nul)

48 13 2
                                    

"Aku akan pergi ke-Westland hari ini,"ucap laki-laki yang baru berusia 14 tahun.

"Mengapa kau begitu serius mengatakan itu, bukannya sudah biasa jika kau pergi di hari minggu ini?"tanya seorang gadis yang berdiri dihadapannya.

Remaja laki-laki itu pun menundukkan wajahnya.
"Aku...aku akan pergi lama Rheanna"jawabnya.

"A-apa yang kau maksud Def?"tanya gadis cantik yang bernama Rheanna margretha itu.

Remaja laki-laki itu mengangkat wajahnya kembali. Ia mengikis jarak mendekati Rheanna. Rheanna hanya terdiam memperhatikan raut wajah sahabatnya yang tampak sedih.

"Aku akan pindah rumah ke-Westland dan akan meninggalkan kota Amsterdam ini"jelasnya.

Rheanna tampak terkejut. Wajahnya pun memerah, tampak ia menahan air matanya yang siap mengalir dengan deras.

"Tapi mengapa mendadak Defras?"tanya Rheanna dengan suara parau.

Defras herold, sahabat Rheanna sedari kecil. Dari duduk dibangku tk mereka sudah bersahabat dengan baik.

"Daddy-ku harus mengurus pekerjaannya disana"jawab Defras.

Defras menggenggam tangan Rheanna. Dan membawanya duduk disalah satu kursi taman. Taman ini salah satu saksi bisu atas kebersamaan Rheanna dan Defras.

"Tetapi bukannya daddy-mu sudah terbiasa ke-Amsterdam untuk mengurus pekerjaannya disana?. Dan waktu untuk sampai kesana pun tidak lama, hanya satu jam"tanya Rheanna.

"Hmm, aku sempat berpikir seperti itu. Tetapi mommy-ku menjelaskannya. Daddy-ku sangat kelelahan jika setiap hari harus mengemudi satu jam lamanya hanya untuk sampai kekantornya. Dan itu membuat mommy-ku mengusulkan ide jika kami akan pindah rumah saja ke-Amsterdam"jelas Defras.

"Dan kau akan pindah sekolah juga?"tanya Rheanna, menatap sendu sahabatnya.

Defras menghembuskan nafasnya berat. Kemudian iapun mengangguk menjawab pertanyaan Rheanna.

"Tetapi mengapa Def, a-aku tidak mau berpisah denganmu. Kau tahukan aku tidak memiliki teman dekat disini. Lalu, siapa yang akan membelaku jika aku diledeki oleh teman-teman disekolah. Aku tidak mau kau pergi Def"lirih Rheanna.

Rheanna tidak sanggup menahan genangan airmatanya yang sudah membendung dipelupuk matanya. Ia memecahkan tangisnya. Defras tak tinggal diam, ia membawa sahabatnya kedalam dekapannya. Mencoba memberi ketenangan.

"Tenanglah Rheanna, aku akan selalu ada disampingmu jika kau membutuhkan bantuanku. Meskipun kita tidak bisa bersama-sama seperti dahulu lagi. Kau harus mengingat perkataanku ini, kumohon ingatlah dan simpan dihatimu"ucap Defras.

Rheanna melerai dekapan Defras. Ia memperhatikan wajah tampan Defras yang berada sangat dekat dihadapannya. Defras menangkup wajah mungil Rheanna.

"Aku berjanji padamu Rheanna, aku akan selalu bersamamu meskipun hanya hati kita saja yang dapat merasakannya."ucap Defras, mengucapkan sebuah janji.

"Dan aku ingin kau pun berjanji sepertiku Rheanna"lanjut Defras.

Rheanna mengangguk sebagai jawaban. Airmatanya menetes dipipi mulusnya sebelum ia mengeluarkan suaranya. Ibu jari Defras pun siap menghapusnya.

"A-aku berjanji padamu Defras, aku akan selalu bersamamu meskipun hanya hati kita saja yang dapat merasakannya"janji pun terucap dari bibir merah Rheanna.

Rheanna (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang