(één)

21 12 2
                                    

"Aku percaya kau masih hidup Defras. Aku selalu merasakan keberadaanmu, meskipun aku tidak tahu kau ada dimana. Kau tahu hampir 9 tahun aku menantimu. Hanya gantungan kunci ini penguat hidupku sekarang. Ditaman ini, ya ditaman ini aku selalu menunggu kau datang dan memanggil namaku"ucap seorang gadis dengan jari-jemarinya yang bergerak dengan lihainya diatas sebuah buku diary.

"Rheanna margretha"panggil seseorang dari belakang.

Ya gadis itu Rheanna margretha. Ia selalu menanti kedatangan sang sahabat yaitu Defras herold. Meskipun ia tahu, seseorang yang ia tunggu tidak akan kembali lagi.

Rheanna menoleh kebelakang, ia pun mengembangkan senyumnya ketika melihat siapa yang memanggil namanya. Seseorang itu pun duduk disamping Rheanna.

"Kau sedang apa disini?, tidak bekerja?"tanya lelaki itu.

Rheanna memasukkan buku diary-nya kedalam tote bagnya.

"Aku?, aku sedang mencari udara segar. Dan aku bekerja, tetapi nanti pukul 8 aku berangkat."jawab Rheanna.

"Bagaimana denganmu Rein?"tanya Rheanna.

Nama lelaki itu adalah Rein Koen. Teman sekaligus tetangga baru Rheanna. Baru 4 bulan Rein menjadi tetangga Rheanna.

"Aku sama sepertimu, berangkat pukul 8. Ah iya apa nanti malam kau memiliki waktu luang?"tanya Rein.

"Hehe, aku tidak sesibuk yang ada dipikiranmu"jawab Rheanna terkekeh. "Memangnya mengapa kau menanyakan itu?"tanya Rheanna.

"Aku ingin mentraktirmu makan Herring. Bagaimana kau mau"ucap Rein.

"Baiklah"ucap Rheanna dengan senyumannya.

Rheanna beranjak dari duduknya. Dan merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan.

"Pukul berapa kau pulang bekerja?"tanya Rein.

"Pukul 7 malam"jawab Rheanna.

"Aku akan menjemputmu, tolong kirimkan aku alamat kantormu nanti"ucap Rein.

"Tidak perlu, kau tunggu aku dihalte biasa aku naik bus saja"ucap Rheanna menolak.

"Oh seperti itu ya?. Hmm, baiklah. Apa kau tidak mau berangkat bersamaku saja?"tanya Rein.

"Nee, dank u"jawab Rheanna. "Aku berangkat ya, tot straks"lanjut Rheanna.

Rheanna melenggang pergi dari taman yang berada disamping rumahnya. Ia melangkahkan kakinya kehalte untuk menaiki bus menuju tempat dimana ia bekerja.

♣♣♣♣♣

"Goedendag"ucap Rheanna, ketika baru sampai dikantor.

"Goendedag"balas semua rekan kerja Rheanna.

Rheanna mendaratkan bokongnya ditempat duduknya. Ia menjadi seorang cleaning services dikantor ini.

Andai saja Rheanna memiliki uang melimpah untuk bersekolah, pasti ia tidak akan bekerja seperi ini. Dapat saja ia menjadi seorang direktur diperusahaan ini. Tetapi apalah daya, jika tangan tuhan sudah berbicara. Semenjak Tantenya meninggal 4 tahun yang lalu. Sejak itulah Rheanna bekerja diperusahaan ini, hanya untuk mendapatkan sesuap nasi.

"Rheanna, apakah kau sudah tahu jika pemegang perusahaan ini akan dialihkan pada anaknya pak Basilius?"tanya salah satu rekan kerja Rheanna yang bernama Merel itu.

"Benarkah"Rheanna yang sedang bercermin pun terkejut dan memberhentikan kegiatannya.

"Iya benar, hari ini pak Basilius akan datang kekantor. Maka dari itu kita harus terlihat profesional"ucap Merel.

Rheanna (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang