"Kau cantik"ucap remaja laki-laki itu tiba-tiba.
Gadis yang sedang menulis di hadapannya pun memberhentikan kegiatannya itu.
"Kau mengatakan sesuatu padaku Def?"tanya gadis bermata coklat itu.
Defras menganggukkan kepalanya tanpa melepaskan pandangannya dari sahabatnya itu.
"Hmmm..., mengapa kau dapat secantik ini Rheanna?"Pertanyaan Defras membuat pipi Rheanna memerah.
"Pertanyaan konyol apa itu Def?"Rheanna menahan senyumnya dan memilih melanjutkan kegiata Defras yang melihat itu semakin bersemangat untuk menggoda Rheanna.
"Andai sekarang usiaku sudah 17 tahun"ucap Defras.
"Memangnya mengapa jika usiamu sudah 17 tahun?"tanya Rheanna penasaran.
"Aku ingin menjadikanmu kekasihku"jawab Defras dengan nada seriusnya.
Rheanna berhenti menulis, ia melihat wajah Defras.
"Kau ini, tugasmu sudah selesai atau belum. Cepatlah kerjakan, ini sudah jam 4 sore"Rheanna memasukkan peralatan menulisnya, dan buku-bukunya ke dalam ransel pinknya.
"Tugasku sudah selesai sedari tadi"jawab Defras, memakai tas ransel hitamnya.
"Lalu, mengapa kau tidak pulang lebih dahulu saja?"tanya Rheanna.
"Aku ingin selalu bersamamu dan memandangi wajah manismu lebih lama"
"Perkataanmu lebih tua daripada usiamu Defras"celetuk Rheanna.
Rheanna beranjak dari duduknya dan langsung melenggang pergi keluar dari perpustakaan. Defras hanya tersenyum, lalu mengejar Rheanna.
"Aku selalu mengingat semua itu Defras. Aku tidak pernah melupakan kenangan ketika kita masih bersama sedikit pun..."
"Tetapi kini, kau sangat berbeda. Kau sudah menjadi orang lain, sampai-sampai aku tidak mengenalmu sama sekali"gumam Rheanna.
Tok...tok...
"Goedenavond"
Rheanna yang sedang memandangi langit-langit kamarnya pun beranjak dari ranjangnya. Ia melangkahkan kakinya menuju pintu.
Krek...
Ia membuka pintu rumahnya.
"Ada apa Rein?. Kau baru pulang?"tanya Rheanna.Rein mengangguk dan melenggang masuk begitu saja ke dalam rumah Rheanna. Ia duduk dan menyandarkan punggungnya di sofa.
"Aish...dasar lelaki ini"dumel Rheanna pelan.
Rheanna duduk di samping Rein. Ia memperhatikan temannya yang sedang memejamkan matanya dengan lengan yang menutupi wajahnya.
"Rein, apa kau baik-baik saja?"tanya Rheanna khawatir.
"Hmm"
Rheanna menyentuh bahu Rein.
"Apa kau memiliki masalah dengan pekerjaanmu?"tanya Rheanna dengan hati-hati."Huft..."
Rein menghembuskan nafas kasar. Ia menegakkan tubuhnya. Mata hijaunya menatap dalam manik mata Rheanna. Rheanna tersenyum.
"Eh..."
Rheanna terkejut dengan perlakuan Rein yang memeluknya secara mendadak.
"Rheanna"panggil Rein.
"Kau kenapa?"tanya Rheanna, tanpa berniat membalas pelukan dari Rein.
"Apa kau berjanji tidak akan meninggalkanku jika kau sudah bertemu dengan sahabatmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rheanna (On going)
Teen FictionRheanna margretha, perempuan yang yakin sahabatnya akan kembali. Padahal ia mengetahui jika sahabatnya itu sudah meninggal dunia akibat kecelakaan. Dari sinilah Rheanna tidak pernah absen untuk menanti, menanti, dan menanti kedatangan sahabatnya itu...