02. I Like That

49 10 6
                                    

Akkk aku buntu bat gileee:")))

Maap Ye ini pendek bangetttt :")




























Hyukai tidak sadar kalau dia pergi ke sekolah terlalu pagi, mungkin karena takut terlambat sekolah.

Kelas masih kosong. Sekolah masih sepi. Baru beberapa siswa yang masuk.

Bosen di kelas terus, akhirnya Kai memutuskan untuk keluar kelas.

Dia menatap pemandangan kota Seoul dari lantai 2 sekolahnya. Fyi, sekolahnya itu bertingkat, jadi sekolahnya memiliki 3 lantai. Dan kelasnya berada di lantai 2, berarti deretan kelas 11.

Iris hitam kecoklatannya tidak sengaja menangkap sosok siswi berambut hitam sebahu di lantai 1 alias lantai bawah.

Siswi itu baru aja masuk sekolah.

Tidak sengaja siswi itu mendongak dan menemukan sosok Hyukai yang ternyata memandanginya. Hal itu membuat cewek itu menurunkan pandangan.

Hyukai tersenyum smirk. Dilihatnya cewek itu menghilang karena memasuki gedung sekolah.

"Dia lumayan juga, gue penasaran kenapa dia bisa buat gue tertarik?"


[]


"..."

"Iya mah aku udah sampe di sekolah."

Mari menaiki tangga sembari dia menelpon ibunya. Sampai akhirnya dia sampai di lantai 2 dimana kelasnya berada.

"Oke ma, aku tutup ya teleponnya?" Pamit Mari sebelum dia menutup telepon ibunya.

BUK!

Karena menunduk dan tidak memperhatikan jalan, alhasil Mari tidak sengaja menabrak punggung seseorang, membuat dia terjatuh ke lantai dengan kasar.

"Akh!" Ringisnya ketika bokongnya jatuh dan sedikit sakit.

"Woy jangan halangin jalan napa?!" Keluhnya asal tanpa melihat siapa yang menabraknya.

Hyukai, cowok yang sedang ngobrol sama Soobin dan yang nggak sengaja ditabrak Mari, mulai menoleh ke belakang, menatap Mari.

"Lu ngapain duduk di lantai?" tanya Hyukai singkat.

Mari sempat menatap Hyukai.

Oh, si cowok dingin itu lagi. Yang polbek gue di ig.

"Ya gue jatoh lah gegara lu yang ngalangin jalan!" Balas gadis itu dengan nada ketus.

Hyukai kaget. Cewek ini nggak kayak para fansnya atau siswi lain yang menunduk atau takut karena ekspresi dingin namun tampannya. Cewek ini bersikap seolah Hyukai kayak murid biasa, padahal dia si dingin yang jadi idaman sekolah.

Hyukai menaikan satu alisnya, "Lah, bukannya salah lu sendiri nggak liat jalan?" Tanyanya datar.

Eh iya juga sih, batin Mari.

"Terserah! Bantuin gue bangun dong!"

Dengan seenaknya, Mari memegang tangan Hyukai sebagai tumpu dan berusaha buat bangun.

Soobin yang melihat itu hanya bisa kaget dalam hati. Temannya Suyeon ini benar-benar beda dari siswi lainnya. Baru kali ini ada yang berani berhadapan dengan temannya yang sedingin es itu.

Setelah berhasil bangun, Hyukai segera melepaskan tangannya dari genggaman Mari sembari berucap ketus, "Lepasin tangan gue!"

Bukannya takut dengan ekspresi dingin cowok itu, Mari malah berkomentar, "Yaelah, bantuinnya nggak ikhlas banget!"

"Siapa coba yang bantuin lo?" balas Hyukai dingin.

Mari mengabaikan pertanyaan Hyukai. Dia sempat menyapa Soobin sebelum dia memasuki kelasnya.

Sementara itu, Soobin dan Hyukai menatap kepergian gadis itu.

"Gileee, berani banget dia! Gue nggak tau temennya Suyeon kek gitu." Komentar Soobin.

She's naughty, but she can make me laugh, i like that, batin Hyukai sembari menaikan salah satu sudut bibirnya. []

𝐂𝐎𝐋𝐃 𝐒𝐌𝐈𝐋𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang