03. So Why?

44 6 6
                                    

NI BOCAH KENAPA SIII GEMESH GANTENG T_____T
Kangen era crown hshs

NI BOCAH KENAPA SIII GEMESH GANTENG T_____TKangen era crown hshs

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw maapkeun ini chapternya pendek lagi:')





































Di saat Mari dan Suyeon lagi menghabiskan makan siang mereka di meja kantin paling ujung, tiba-tiba datang dua kakak kelas 12 cewek datang menghampiri mereka.

"Heh misi!"

Tiba-tiba salah satu siswi memakai seragam 'kurang bahan' alias ketat banget—Chaerin, menyuruh Mari dan Suyeon untuk bangun dari meja tersebut.

Suyeon menatap Chaerin dan Vega—dua kakak kelas yang merupakan primadona di sekolah mereka—dengan tatapan takut, sementara Mari malah menatap dua primadona itu dengan tatapan seolah dia merasa terganggu.

"Lo ngerti gak sih? Gue bilang minggir! Ini meja kita berdua!" Suruh dingin Chaerin.

Mari menaikan satu alisnya, "Meja kalian? Nggak nama kalian tuh. Bukannya semuanya bisa duduk dimana aja?" Tanyanya bernada angkuh.

"Lo ngeyel ya dibilangin! Awas sana! Kita mau duduk!"

"Gausah nyuruh semena-mena kak! ini meja kantin milik sekolah, bukan milik nenek moyang lo!"

Suyeon terpana melihat Mari yang berani melawan kedua primadona yang terkenal tukang bully itu.

Sementara Chaerin geram dengan adek kelas menyebalkannya ini.

"Minggir atau gue siram pake air minum gue!"

Chaerin mulai mengangkat segelas air minumnya dan seolah mau menumpahkannya ke Mari.

Bukannya takut, Mari malah nggak takut.

Cewek itu mulai bangkit dari kursinya dan menatap kedua kakak kelasnya dengan tatapan angkuh.

"Ayo paksa gue!" Ucapnya angkuh.

Oke, kalo gitu mau lo.

Sesuai ucapan Mari, Chaerin tiba-tiba menumpahkan segelas air putih dengan es batu itu ke seragam Mari, membuat seragam Mari basah.

"Sialan!" Umpat Mari, lalu dia balas menumpahkan air minumnya kepada Chaerin, membuat Chaerin kaget dan seragamnya basah karena air.

"Sialan ya lo! Kan make up gue luntur jadinya!"

Sembari ngatain, Chaerin memegang pipinya yang sudah dibedaki dan bibirnya yang sudah diolesi lipstik sudah luntur karena air.

Dengan tampang cool, Mari balas menyindir.

"Abis lo ngapain pake make up ke sekolah? Acara akhirusannah aja masih lama. Atau lo mau cosplay jadi badut di sekolah? Kalau mau cosplay jadi badut di restoran Mekdi aja kak!"

Kali ini Mari sudah membuat kesabaran Chaerin habis.

Tiba-tiba, Chaerin melayangkan tangannya, berniat untuk menampar Mari.

Namun tangannya tertahan oleh seseorang. Chaerin berusaha menggerakan tangannya namun berhasil ditahan. Refleks Chaerin melirik dan mendapati Kim Hyukai-lah pemilik tangan tersebut.

Siswa-siswi lain yang melihat sikap Hyukai merasa terpukau.

Beberapa siswi teringat bahwa Mari adalah cewek yang paling beruntung dinotice Hyukai.

Tatapan tajam yang dilayangkan Hyukai kepadanya seolah memberi peringatan agar jangan menyakiti Mari.

"Gausah sok-sokan nge-alay di jam gini! Kalo jam istirahat ya istirahat!"

Kini Hyukai bersuara, masih dengan kalimat dan nada dingin khasnya.

"Bebbb nih si bocil jelek ini ngeyel banget!"

Melihat Chaerin yang berlagak merengek ke "pacarnya", Mari memutar bola matanya malas.

Hyukai malah tertawa sinis.

Dan itu pertama kalinya siswa-siswi lain melihat Hyukai yang jarang tersenyum dan kaku kayak patung, kini membentuk senyum walaupun hanya tawaan sinis.

"Lo mending ngehalu bias lu sana!" Sindir Hyukai.

Tiba-tiba, Hyukai menarik tangan Mari dan mereka berdua mulai berjalan mau keluar dari kantin.

"E-eh, beb mau kemana lo sama bocil jelek itu?? Lo kan bebeb gue??" Tanya Chaerin sengaja dikeraskan dan menunjukan ekspresi kagetnya.

Alay banget njir.

Mari berdecih saat Chaerin mengatainya "bocil jelek".

Dengan ekspresi datar, Hyukai menjawab dengan jawaban yang membuat seisi kantin kaget speechless, termasuk Suyeon dan Mari.

"Lo bukan siapa-siapanya gue. Jadi gausah sok-sokan lo punya hubungan sama gue. Oh ya, terakhir, She is mine, so why?"

Tidak ada reaksi apapun, dari Mari, Suyeon, Soobin, Chaerin, Vega, dan siswa-siswi lain.

Mari yang tadinya diam, otaknya masih susah mencerna kata-kata Hyukai, kini dia tersadar ketika Hyukai kembali menarik lengannya.

Mereka berdua sama-sama keluar dari kantin, meninggalkan para penonton yang terdiam speechless. []

𝐂𝐎𝐋𝐃 𝐒𝐌𝐈𝐋𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang