Waktu ditanya siapa nama kucingnya, Chaewon bilang bakal memikirkannya dulu, dan untuk sementara, kucing itu dipanggil Meong. Untungnya nggak ada yang keberatan Chaewon piara anak kucingnya, jadi cewek itu memutuskan buat memesan perlengkapan kucing-kucingan lewat online, karena tahu nggak punya waktu banyak buat pergi ke toko perlengkapan hewan.
Hitung-hitung sebelum maghrib datang mereka udah selesai membereskan semuanya, dan sepakat bakal menginap semua kecuali Yena yang harus pulang diantar Changbin setelah cowok itu memaksa lewat tatapan matanya.
Studio ramai karena Jisung yang ketakutan menonton film horor di ruang teater sementara yang lain bekerja sama menyumpal mulut lelaki itu kesal karena teriakannya lebih menakutkan dari jumpscare asli filmnya.
Mbak Wendy tertawa menonton mereka, sementara Renjun dan Shuhua yang berada di kanan-kirinya sudah menyamankan diri. Iya, Mbak Wendy sengaja ditaruh di antara dua anak itu supaya bisa memantau. Renjun dan Shuhua mulanya mau protes, nggak terima karena secara nggak langsung dipertanyakan keimanannya. Untungnya nggak lama, karena Mbak Wendy sangat nduselable. Bang Ceye pasti iri.
Chaewon melipir keluar, dia mau mengecek Meong, kejadiannya sama persis kayak tadi. Udah ada Jaemin duluan main sama Meong, bedanya, kali ini Meong udah duduk di pangkuan Jaemin yang lagi di sofa.
Chaewon tadinya mau kembali lagi ke ruang teater, tapi kakinya khianat. Cewek itu melangkah mendekati Jaemin, mendudukan diri di sisi kirinya.
Jaemin menoleh, menatap Chaewon sejenak sebelum mengulurkan Meong ke arahnya. Chaewon menerimanya hati-hati, badan Meong udah nggak sekotor tadi karena udah Chaewon bersihin dengan air.
"Hana artinya bunga dalam bahasa jepang." Jaemin berkata. "Kalo di bahasa korea, artinya satu."
Lelaki itu berdeham. "Kayaknya lo udah tahu juga sih. Cuma..." Jaemin menatap Meong sejenak sebelum beralih menatap Chaewon. "Gue kepikiran nama itu waktu lihat Meong."
"Tadinya dia cuma sendirian tapi sekarang dia udah jadi kembang studio dadakan."
"Hana?" Chaewon mengulang nama itu, dan mengukir senyum hangat saat menatap Meong. Ia menggelitiki lehernya sebelum mengangkatnya setinggi muka untuk dibisiki.
"Kalau gitu, sekarang nama kamu, Hana." katanya sembari menciuminya gemas.
Membiarkan Jaemin memalingkan wajahnya yang panas.
Hi-teenagers!
Lia baru keluar dari ruang teater karena haus ketika mendapati dua orang itu sedang mengobrol santai dan sesekali tertawa bersama. Ah, udah baikan ternyata.
Lia mengangguk pelan, berjalan menuju dapur untuk mengambil minum sebelum melihat notifikasi ponselnya yang ramai dan satu diantaranya nyaris membuat Lia tersedak.
hyunjin
Halo,
Pesanan cowok ganteng kamu udah datang.lia
NGAPAIN?!Cewek itu buru-buru keluar dari rumah, dan melongokan kepala mencari cowok itu sebelum mendecak. Hyunjin menyengir. "Malem, Lia."
"Elo tuh kuker banget sih jadi orang?????" Balas Lia. "Mau ngapain ke sini?"
"Nyamperin lo dong, hehehe."
"Ck. Mau tidur."
"Yahh..." katanya tanpa melunturkan cengiran. Lia menghela napas pelan. "Pulang sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi-teenagers! ✅
Fanfiction[end] "Gue jamin ini program bakal meledak, Wen!" start : 170420 fin : 180721 __ Source cover by pinterest ©2020 by batubachan