2. Punggung Kecil yang Telah Tumbuh Lebar dan Tegap

32 2 0
                                    

______________________

AYO, KITA BERHITUNG
SAMPAI TERTIDUR

°//•

halaman kedua:
punggung kecil yang telah
tumbuh lebar dan tegap

______________________

saat nama itu disebutkan oleh pembawa acara, dia berjalan menaiki podium menuju seorang pria paruh baya yang menyandang status sebagai kepala sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

saat nama itu disebutkan oleh pembawa acara, dia berjalan menaiki podium menuju seorang pria paruh baya yang menyandang status sebagai kepala sekolah.

jadi begini ya rasanya seorang kakak yang baru saja menyadari bahwa adiknya telah tumbuh remaja dan sedang beranjak dewasa.

delapan belas tahun dan aku baru sadar punggung itu kini telah tumbuh menjadi semakin lebar dan tegap. tentu, tidak ada sebaris senyum yang bisa ditahan mana kala seutas kain biru-putih dikalungkan di lehernya sebagai simbolis kelulusannya dari masa sma.

rasanya berapa tahun sudah berlalu sejak momen yang sama pernah kulalui dulu, lima tahun? atau mungkin enam? aku tidak ingat, yang pasti ternyata itu sudah sangat lama berlalu.

perasaan lega menyusup dalam diriku. terasa hangat dan sedikit bercampur bersama nostalgia. pikiran semacam, ah, dia berhasil menjalani masa sma dengan baik, ya? dia sudah mau dewasa, ya? melihatnya tertawa lepas bersama segerombolan remaja laki-laki yang mungkin teman sekelasnya. seorang dari mereka merangkul bahunya seraya melontarkan candaan yang berakhir membuat mereka di tegur seorang guru karena terlalu heboh sendiri di tengah acara.

apa yang perlu aku khawatirkan lagi? dia memiliki banyak teman, lulus dari sma dengan baik tanpa masalah kenakalan remaja yang pernah membuatku was-was.

rasanya waktu berlalu begitu cepat. aku yang terlalu sibuk dalam dunia dan mimpi-mimpku mana menyadari seberapa dia sudah banyak berubah. bukan lagi sosok adik kecil yang sering kali melontarkan pertanyaan random menjelang tidur.

yang jelas, sekarang perasaan yang dulu tidak begitu kutanggapi karena sibuk sendiri menghabiskan waktu untuk menyiapkan masa dewasaku, tiba-tiba terasa nyata saat hari ini, di upacara kelulusan sma-nya.

perasaan apa ya, semacam

um,

kehilangan?

kehilangan sosok kecilnya. []

________
NOTES:

dengan segala perasaan insecure, diri yang sok-sokan ngeyakinin kalau short story kali ini bakal diselesaikan sampai tamat, dan kata bismillah, aku ucapin

SELAMAT DATANG!!
(jeng jeng jeng // yeay)

aku berencana buat bikin cerita ini tanpa konflik berat. ringan, seringan kamu terbang ke awan pas lagi baper.

i don't know whether this will make it into your favorite story or not....

tapi yahh, jalanin aja dulu, baca aja dulu, nikmatin dulu, siapa tau suka kan ya, hahaha.

aku nggak apa lho kalau kamu mau bagi cerita yang sama, maksudnya curhat kalo kamu ngerasain hal yang sama di sini.

hmm, kayaknya itu aja dulu. hope you like it.:)

terakhir, buat kamu yang berhasil menemukan cerita ini, membaca, (atau bahkan menyukainya),

THANK YOU and
ENJOY READING!!

luv, ge
(or red or redcro or redcrocodilost).

Ayo, Kita Berhitung Sampai TertidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang