2

1.8K 129 8
                                    

"Dasar banci! " Suara asing itu adalah hal terakhir yang gadis itu dengar sebelum semuanya menjadi gelap.

"Ck! " Decih pria dengan kaos hitam oblong yang tadi sempat menindih gadis yang sudah babak belur itu.

"Jangan ikut campur!" Teriak preman itu lagi.

Memincingkan mata jijik, Jiyong memiringkan kepalanya "kalau aku ingin ikut campur bagaimana, hm? Dasar sampah!"

"Lihat dirimu sendiri! Cara berpakaian apa itu?! "

"Tunggu Rocky, seperti aku kenal pria ini, " Ucap pria yang sedari tadi terus merekam menggunakan ponselnya. Memperhatikan Jiyong sesaat pria itu lalu membulatkan matanya dengan ekspresi yang berlebihan, "dia leader BIGBANG, Gdragon! Dia Gdragon, Rocky! "

"Oh benarkah? Untuk apa Gay sepertimu ikut campur dengan masalahku, hah? Kau mau kuluruskan lagi?" Sembur Rocky dengan senyum menghina diwajahnya.

Ini akan jadi panjang jika tidak cepat diselesaikan!

Bisik Jiyong dalam hati sambil memperhatikan pemuda yang sekarang semakin semangat menyorotinya menggunakan ponsel. Dia tidak berminat menjadi bulan-bulanan media untuk sekarang, karena apapun perbuatan yang dia lakukan mau itu positif sekalipun pasti akan ada pihak yang menyudutkannya. Apalagi ini berkaitan dengan dua kata berbahaya yaitu Gadis dan Pelecehan.

"Dengar," Ucap Jiyong sambil menarik napas, "hentikan perbuatan kalian dan pergi dari sini, sebelum petugas keamanan datang. aku tidak tahu apa masalah kalian dengan gadis itu. Tapi apa kalian tidak kasihan padanya?"

"Untuk apa kasihan padanya? Aku bahkan tidak mengenalnya, dan jika aku memperkosa dan merekamnya aku bisa mendapatkan dua keuntungan, hasratku tersalurkan dan rekamannya bisaku jual!" Ucap Rocky dengan senyum bangga.

"Dan kalian tidak malu jika ada yang menonton rekaman itu?" Tanya Jiyong dengan alis terangkat. Otaknya tidak habis pikir dengan manusia sekarang yang sepertinya dilahirkan tanpa urat malu.

"Selama itu bisa menghasilkan uang, " Ucap pemuda yang memegang ponsel dan di balas Rocky dengan anggukan. "Kami perlu makan, " Ucap Rocky lagi.

Dan akhirnya perut menjadi alasan semua orang untuk bertingkah jahat.

"Aku akan memberikan kalian uang, setelah itu pergi dari sini dan jangan ganggu gadis ini lagi. Bisakah?"

"Tentu saja!" Tukas Rocky tanpa pikir panjang mendengar nominal yang disebut oleh Jiyong.

"Oke," Jiyong menganggukkan kepalanya lalu mengeluarkan ponsel dari saku kanan celananya, "aku ingin menelepon managerku sebentar, dia yang akan mengurusi pembayaran. Aku tidak menelepon polisi. " Ujar Jiyong tegas saat melihat dua pemuda didepannya memasang pose waspada.

"Hyung, kesamping gedung fanmeet sekarang. " Perintah Jiyong saat telepon tersambung, ia lalu memutuskannya dan memasukkan kembali ponsel kesaku celananya.

"Bisakah kau berhenti merekam? " Tanya Jiyong sebal melihat pemuda berkaos dark blue itu tetap saja merekam sedari tadi.

"Ah, oke." Ucap pemuda itu sambil meneguk ludahnya melihat pandangan menusuk dari pria kurus didepannya.

"Jangan lupa hapus video itu! Atau aku akan menuntutmu! " Perintah Jiyong lagi.

"Ji apa yang terjadi?" Tanya Taehee yang baru saja datang, wajah kebingungannya terlihat jelas.

"Berikan.... Pada mereka berdua... "

"Hah?! Apa?! Ya! Kwon Jiyong apa kau sedang bertransaksi narkoba? Aku akan mengadakanmu pada Sanjangmin! Jangan berani-berani menyentuh barang seperti itu Ji! Lebih baik kau mabuk alkohol saja!" Cerocos Taehee sambil meremas rambutnya dikedua sisi dengan kedua tangannya.

"Apa kau pikir aku gila?! Aku hanya menolong gadis yang ada disana! Sudahlah urus pembayaran mereka, aku lelah! " Ucap Jiyong lalu melangkahkan kakinya hendak meninggalkan tempat tersebut.

"Gadis? Gadis apa? Hei! Jangan main pergi ditengah masalahmu Ji," Teriak Taehee.

"Tanyakan saja pada mereka berdua, " Jawab Jiyong lagi tanpa berbalik dan tetap melangkahkan kakinya yang berbalut jeans hitam dengan robekan disana sini.

Aku tidak suka terlibat masalah seperti ini!

* * * * *

"Hyung darimana saja kau?! " Teriak Seungri kesal dengan peluh dan napas ngos-ngosannya saat Jiyong berpapasan dengannya di belokan parkiran belakang. Van mereka sudah terlihat. Para bodyguard berkerembung disana.

"Aku lelah mencarimu tau?! Tiba-tiba menghilang seperti itu! Seunghyun-hyung terus terusan mengomel sedari tadi, kami hampir setengah jam menunggumu didalam van! Kami pikir kau diculik sasaeng!" Omel Seungri lagi sambil mengekori Jiyong yang berjalan acuh didepannya.

"Lagipula siapa yang memiliki ide untuk menggunakan van itu? Kita sudah punya mobil sendiri-sendiri sekarang." Sindir Seungri merasa diacuhkan.

Menghela napas, Jiyong menghentikan langkahnya lalu berbalik kearah maknaenya yang sedang menukikkan alisnya kesal.

"Kita sudah lama tidak menggunakan van itu, lagipula, apa salahnya semobil dengan saudaramu panda?" Tanya Jiyong lalu kembali berjalan. Ya, itu adalah idenya. Menggunakan Van ke fanmeet.

"Aniyoo, hanya saja kau tiba-tiba menghilang dan membuat semua orang panik hyung. Kami takut kau bertingkah konyol karena frustasi dengan itu...." Ujar Seungri dengan nada yang semakin mengecil disetiap katanya.

"Tidak. Aku sudah baik-baik saja. Berhentilah khawatir, ayo, aku tidak ingin terciduk dispatch lalu diberitakan sedang berkencan denganmu."

"Yaa! Itu menjijikan hyung!"

"Tentu saja. Nyongtory itu sangatlah bagus." ucap Jiyong sambil tertawa kecil.

"Darimana saja kau?" Tanya Youngbae menyembulkan kepala plontosnya dari jendela mobil. Mengibaskan tangannya Jiyong lalu masuk setelah salah satu bodyguard membukakan pintu untuknya dan Seungri.

"Aku kepanasan disini, dan sepertinya aku lupa menyalakan AC lukisanku, mereka pasti kepanasan juga. Cepat jalankan mobilnya!" ujar Seunghyun besar. Sambil memotret Daesung yang sedang terlelap dengan mulut terbuka dan jangan lupakan bantal leher doraemon yang sepertinya baru didapatkannya dari seorang fans.

"Ya, cepat jalan. Aku lapar," Ucap Jiyong juga sambil berusaha mengacuhkan pandangan Taeyang yang memincing kearahnya.

"Apa kita akan mampir kekedai dulu? Aku juga lapar," Kata Seungri sambil mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.

Menghela napas, Taeyang lalu memejamkan matanya sebentar, "jika lukisan Seunghyun-hyung bisa menunggu, kita akan mampir dikedai. Kita sudah lama tidak minum soju bersama."

"Tidak sampai satu jam kan? Mungkin tidak apa jika lukisan itu menunggu," jawab TOP setelah terdiam sesaat.

"Baiklah kita kekedai!" Ujar Taeyang sambil tersenyum. Yah, ada saat dimana ia harus mengambil peran Jiyong sebagai leader. Contohnya seperti ini, saat teman masa kecilnya itu sedang bingung memilih apa yang di hendakinya.

"Menikah membuatku menjadi dewasa,"

MaybeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang