3

1.4K 133 15
                                    

"Jadi kemana saja kau tadi?" tanya Youngbae sambil membalik daging didepannya.

Mereka sedang memanggang daging di kedai yang sering mereka datangi dulu semasa trainee, dengan empat botol soju yang sudah kosong isinya serta wajah Daesung yang sudah memerah menyempurnakan malam ini. Malam dimana mereka berkumpul bersama lagi setelah sekian lama mereka tidak pernah melakukannya lagi karena kesibukan masing-masing.

"Kau sudah mabuk Dae? Payah!" ujar Jiyong, tangan kanannya menepuk bahu namja yang sering disapa dengan panggilan D-Lite itu.

Dia tidak ingin membahasnya, heh?

Batin Youngbae sambil menukikkan alisnya, saat teman kecilnya yang penuh tatto itu meliriknya sebentar.

Seunghyun kecil menampilkan senyum smirknya saat aura gelisah leadernya terlihat terlalu jelas. Belum lagi alis Youngbae yang masih menukik meminta perhatian.

Nee, aku harus membantu Youngbae-hyung!

"Hyung," ujar Seungri setelah ia berdeham kecil dan membetulkan posisi duduknya, melepaskan sumpit lalu melipat tangannya di meja. "Kau sedang tidak melakukan sesuatu untuk berita dispatch kan?"

"Eh? Dispatch? Jiyong membuat berita untuk dispatch? Wae? Apa mereka memberi bayaran yang lebih besar dari pada agensi? Yah, kita memang kurang pemasukan akhir-akhir ini, " Cerocos TOP.

"Yaa! Seungri-sii, hati-hati bicara saat TOP-hyung sedang mabuk begini, bisa-bisa dia mengumbarnya di sosmed dan habis lah kita. Dan untukmu, hyung. Apa itu dispatch? Bagaimana caranya membayarku, huh? Dan um ya, maaf saja, aku tidak pernah kekurangan uang." kata Jiyong panjang lebar sambil bersedekap.

"Yah, Jiyong banyak uang. Kang sepatu, Kang Teh, " ujar Youngbae.

"Karena dia banyak uang, dia yang bayar daging ini nanti~" ucap Seungri

"Bisa kah kau menjadi donatur lukisanku, Ji? Aku perlu biaya tambahan untuk membersihkannya."

"Belikan aku istana lego, aku iri dengan milik Rose," kata Daesung lemas.

Memutar mata bosan, meneguk soju langsung dari botolnya, pemuda itu lalu membiarkan rasa manis nan lembut itu membakar tenggorakannya, membiarkan wajah gadis berponi dengan pipi chubby itu lewat dalam pikirannya.

Hah? Pikir apa aku tadi?

Kini gantian Alis Jiyong lah yang menukik, tatapan penasaran milik Youngbae dan maknaenya sama sekali tidak mengganggu Jiyong yang saat ini sedang bergelut dengan otaknya. Bisa-bisanya wajah gadis asing yang baru pertama kali dilihatnya memenuhi pikirannya?

Yang Benar saja! Dia bukan model, dia bukan idol, dia bukan aktris, dan dia juga bukan orang Jepang!

Yah setidaknya mata bulat besarnya menguatkan kesimpulan Jiyong.

"Apa cinta pada pandangan itu benar-benar ada?" Suara berat TOP memecah keheningan yang sempat menguasai. Namja itu memutar gelas kecilnya sambil menatap membernya satu persatu.

Setidaknya itu menyelamatkan Jiyong dari tatapan maut Youngbae dan senyum iblis maknaenya.

"Aku tidak yakin," Youngbae yang pertama kali menjawab, "tapi itu sering menjadi alur film kan? Mungkin itu terjadi di dunia nyata."

"Kau terlalu banyak menonton drama hyung. Tapi, mungkin saja itu terjadi jika gadisnya sangat cantik," ujar Seungri sambil menahan tubuh Daesung yang oleng kearahnya, "Ya! Kenapa Daesung hyung payah sekali?! Dia hanya minum 2 gelas astaga, dan ini adalah soju!"

"Daesung anak rumahan panda-ya. Dia tidak sepertimu." ucap Jiyong sambil memutar mata bosan. Melipat kedua tangannya kedada, Jiyong tersenyum miring, sambil memperhatikan hyungnya yang sedang menatap lugu kearahnya.

Hyung begitu polos dan jujur, aku heran ada orang yang membencinya. Tidak sepertiku yang benar-benar liar, 
Dia hanya liar jika menjadi TOP, itu image panggung, diluaran dia hanyalah seorang Seunghyun.

"Cinta itu ada karena rasa nyaman hyung. Jika pria baru melihat dan langsung tertarik itu namanya nafsu. Dan jika wanita yang mengatakan itu, berarti dia punya maksud tersendiri." Jiyong memijat leher tidak nyaman, bagaimanapun dia harus mengatakan hal itu atau hyung tersayangnya ini akan kembali jatuh cinta pada gadis yang salah dan malah membawa petaka bagi TOP sendiri, "jangan mudah percaya hyung, bahkan pada perasaanmu sendiri, karena mungkin saja itu hanya sesaat."

"Itu alasan Ji-hyung mahir menulis lagu kan? Dia ahli perasaan, dan juga ahli wanita," sembur Seungri "ayolah hyung, jangan berwajah masam seperti itu, Jiyong hyung tidak selamanya benar kan? Siapa tau gadis itu memang suka padamu," ucap Seungri menyemangati TOP yang mengerecutkan bibirnya, entah bagaimana mungkin perkataan Jiyong tepat sasaran.

Tersenyum, Youngbae menepuk bahu TOP pelan, "siapa gadis itu? Kenalkan padaku dulu, baru kita putuskan dia baik atau tidak, aku lebih berpengalaman dan berhasil dari Jiyong, kau tahu?"

"Nah, benar itu benar, lagu kita selalu sedih karena hubungannya yang selalu gagal, ingat? " ujar Seungri lagi.

Sementara Jiyong yang menjadi bahan bullyan hanya bisa menarik napas. Yah, mungkin dia keterlaluan.

"Astaga, Jiyong-ah, aku hampir gila mengurus masalahmu dan kau malah bersantai disini dengan ponsel yang tidak bisa dihubungi, oh?" celetukan bernada kesal mengejutkan mereka berempat yang masih sadar di meja itu, mengerutkan alis dan saling pandang Seungri berdehem dan menatap penasaran leadernya.

"Masalah apa hyung?"

"Entah," sahut Jiyong sambil menggaruk telinganya, "ada apa?" tanya Jiyong pada managernya yang sepertinya sedang sangat-sangat kesal itu.

"Kau mengganti password apartement mu tanpa memberitahuku!" ucap Taehee sambil berkacak pinggang.

"Lalu? Nee, mau apa kau datang ke apartement ku?"

"Untuk apa? Yaa! Kwon Jiyong! Kau meninggalkan seorang gadis padaku! Seorang gadis!"

"HAH?!" kaget Youngbae, TOP, dan Seungri bersamaan. Sementara Jiyong hanya bisa menganga.

Gadis?

Gadis?

Gadis yang mana?

Pipi chubby, poni rata....

Tunggu ... Gadis yang memenuhi kepalanya sejak tadi kah?

"Yaaa! Kenapa kau membawanya?" teriak Jiyong sambil menekuk alis tinggi-tinggi. Seolah managernya itu sedang melakukan kesalahan yang besar.

"Kau menyuruhku meninggalkan seorang gadis di gang sempit Ji?" teriak Taehee tidak terima.

"Jiyong yang benar saja?" tanya Youngbae syok.

Sementara TOP sedang bingung dengan apa yang terjadi didepannya, Seungri juga sedang memasang wajah ngeri sambil menoleh kiri kanan memastikan tidak ada media yang mendengar jika leadernya sedang ada masalah dengan seorang gadis.

"Hah! Sudahlah, aku tidak ingin terlibat lagi, aku sudah dimarahi sanjangmin tadi saat di agensi, urus saja masalah ini sendiri. Aku tidak kuat." rajuk Taehee.

"Agensi? Apa maksudmu?" tanya Jiyong.

"Apa? Tentu saja aku membawa gadis itu kestudiomu."

"Nani?!"


Hayoo, selanjutnya gimana? 😂
Jangan lupa vote sama komennya yaa

Tambahin juga di reading list kalian.

See u guys.
Update sesuai respon yaa

MaybeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang