Bab 01 : Sirius Aleinsward

17 1 0
                                    

Dipagi hari yang sejuk dengan panorama pegunungan Lotus Sky di benua Algeria, seorang pemuda sembari memegang kapak kecil sedang memecah bagian-bagian kayu untuk bahan bakar dirumahnya.

"Rius... kemari" ucap seorang perempuan paruh baya

"Iya bu, sebentar" ucap pemuda tersebut

[Pemuda tersebut adalah Sirius Aleinsward, dan perempuan tersebut adalah ibu dari Sirius yaitu Ani Aleinsward]

Sambil membawa kayu dan kapak nya Sirius mendatangi ibunya tersebut...

"Iya ada apa bu ?" ucap sirius

"Sini sarapan dulu" ajak sang ibu

Sewaktu mereka berdua sedang makan, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras dari arah puncak gunung mereka tinggal.

"DUAAARRR" seketika hewan-hewan yang berada di pegunungan gempar berlarian turun.

"Suara apa itu ?" ucap sirius dan ibunya yg hampir bersamaan

Karena sirius sangat penasaran, ia pun langsung beranjak dari tempat makan lalu mengambil kapak dan berlari ke arah ledakan tersebut.

10 menit ia mendaki akhirnya ia sampai di tempat ledakan yang berada hampir di puncak gunung, Ia begitu terkejut melihat Airship hancur di bebatuan gunung.

[Airship adalah salah 1 kendaraan di dunia ini, berbentuk seperti kapal namun dikendarai layaknya pesawat terbang]

Sumilir angin bertaburan dengan hembusan yang menggetarkan pepohonan liar ditambah suasana yg agak mencekam, sedikit kobaran api dan asap yg terbawa kelangit oleh sang bayu.
Dengan rasa penasaran sirius melihat dan membuka-buka puing awak kapal tersebut. Dan dia menemukan seorang anak laki-laki belia dan gadis usia remaja, keduanya memakai set pakaian hitam lengan panjang yang terlihat agak lusuh dengan posisi terjerembab di bawah salah satu puing dengan tubuh yg tertindih kain berlapis dan meja-meja yang patah.

Dengan sedikit ragu ia mengecek nadi dan detak jantung keduanya.

"Syukurlah mereka selamat" ucap sirius agak senang

Sirius menggotong kedua nya. Setelah mengamankan 2 orang tersebut, ia kembali mencari orang lagi yang pikirnya akan menemukan orang selamat. Namun yang ia temukan hanyalah mayat-mayat orang dengan tubuh yang tak utuh akibat ledakan.
Sembari mencari korban selamat sirius memungut barang-barang yang sekiranya berharga untuk dibawa pulang.

"Jadi hanya 2 orang saja yang selamat" Ucap sirius dengan wajah melas

Sirius langsung memotong dahan pepohonan, lalu mengumpulkan dahan-dahan tersebut dan mengikatnya menggunakan kain bekas dan beberapa pakaian orang yg telah mati.

Karena teriknya sinar matahari dan hawa dari bara sisa ledakan yang panasnya menusuk hingga lapisan kulit terdalam. Dengan cepat sirius menaruh 2 orang selamat tersebut di atas tandu dadakan buatannya dan dengan berhati-hati ia mulai berjalan menuruni gunung sambil sesekali membenarkan posisi kedua orang di belakangnya jika jalan yg dilalui cukup curam atau pun berliuk.

Sekitar ± setengah jam ia pun sampai di rumahnya yang berdiri tegak tanpa ada tetangga dan bangunan lain.

[Sirius dan ibunya tinggal di gunung berdua, mereka diasingkan masyarakat oleh sebab yg tak jelas setelah 7 tahun kematian sang ayah / 3 tahun lalu]

"Ibu ibu" panggil sirius dengan nada letih

"krek" (suara pintu)

"Siapa mereka nak ?" tanya sang ibu dengan wajah kaget

_SIRIUS_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang