Bab 03 : Kedai Bir

5 1 0
                                    

Sekitar jam 4 pm, kuda pedati mulai berhenti tepat di depan sebuah toko minuman yang tak jauh dari alun-alun kota yang ramai. Seorang pria membangunkan 3 anak yang tengah tertidur karena lelah di belakangnya

"Hey hey, bangunlah !"

"ehm auuh" Respon sirius (sambil menguap dan mengusap mata)

"Sudah sampai ?" tutur gadis di pedati itu

"Leensky ? bukaaan, ini tempat berkumpul teman-temanku sesama pedagang" jawab pria yang tak diketahui namanya

Saat mereka turun dari kereta, mata mereka pun langsung tertuju pada bangunan-bangunan besar dan banyaknya orang yang siar-siur berjalan dimana-mana. Tanpa sadar mereka saat ini telah berada di pusat kota Eldia

"Ini dimana ?" tanya sirius

"Eldia, pusat kota eldia" jawab pria itu

Mirai yang diam seribu bahasa sejak memasuki area kota, hanya melihat dan bersembunyi dibalik kakak perempuannya

"Ayo masuk" ajak pria itu sambil berjalan ke sebuah toko bergambar dua gelas beradu

Mereka pun mengikuti pria itu dan masuk ke dalam sebuah toko minuman tersebut

Didalam bar minuman itu keramaian sangat terasa dan disana mereka pun langsung menarik kursi didepan sebuah meja kayu bulat yang berhadapan langsung dengan 2 pria yang sedang tertawa sambil meminum-minuman cairan karbonasi beralkohol

"Hei rubi, larangan keras membawa anak kecil kedalam sini" tunjuk seorang kakek tua berjubah biru dongker terhadap pria yang tengah membawa 3 anak kecil kedalam sebuah bar tersebut

"Pak tua, aku kemari bukan mengajak mereka minum. Aku hanya ingin mencari orang yang akan pergi berdagang di daerah Leensky"

"Kau akan ke Leensky ?" tanya pria gemuk berkumis disamping kanannya

"Aku tetap berdagang di tenggara, tapi aku berutang budi kepada anak-anak ini" ucap pria itu sambil menunjuk ke kiri

"Rubinsky, kau seperti biasa baik kepada anak-anak" kata pria tua yang ada dihadapannya

"Sudahlah lupakan, apa kalian berdua tau siapa yang akan pergi berdagang dengan tujuan ke utara / Perbatasan Leensky ?"

"Sepertinya Manuel yang akan ke sana, tuh dia sedang tidur dari siang tadi" ucap pria gemuk sambil menenggak minumannya

"Baiklah terima kasih laynes, kalian bertiga tetaplah duduk disini" pria itu pun langsung berjalan menemui seorang laki-laki 25 tahunan yang sedang tertidur di pojokan bar

"Manuel, bangun lah. Ada yang ingin kubicarakan dengan mu" (mendorong bahu pria yang lagi tertidur)

"Ada apa ? mau pesan gandum ?" tanya pria yang baru terbangun

"Kapan kau akan pergi ke Utara ?"

"Malam ini, memangnya kau mau apa ?"

"Hmm aku ingin menitipkan 3 anak untuk menumpang sebagai muatan mu, tolong ya... mereka butuh tumpangan kesana" mohon pria itu sambil memegang ujung meja

"Menitip ? kargo ku sudah penuh gandum, kau tau itu kan !" seru Manuel

"Ayolah kawan, suruh mereka menjaga gerobak dari belakang juga tak apa-apa"

"Nanti akan ku lihat ada ruang ato tidak di gerobak ku" jawab manuel sambil menyalakan rokok dan menyandar di dinding

"Terima kasih kawan"

_SIRIUS_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang