8. Hareudang

267 23 21
                                    

"Jadi lo jadian sama syakir?!" tanya Viona sambil menggebrak meja kantin, membuat penghuni kantin menatap ke arah mereka dengan pandangan aneh.

"Apa lo liat-liat?!" sentak Viona dengan mata melotot, membuat mereka mengalihkan pandangan mereka karena takut. Masalahnya, gadis imut ini kalau marah suka kelewat batas. Menyeramkan.

"Biasa aja dong! Nggak usah alay! Malu-maluin aja lo!" kata Angel kesal karna semua yang ada di kantin memperhatikan mereka.

"Bukan nya alay, Ngel. Gue nggak nyangka aja lo bisa jadian sama Syakir. Dilihat-lihat nih ya, Syakir tuh orang nya cuek banget sama cewek. Di sekolah ini juga banyak yang suka sama dia, tapi kenapa dia kepincut sama lo ya?" tanya Viona.

"Iya ya, Vio. Padahal, jelas-jelas Angel itu tuh musuhnya. Lagian lo berdua kan sering berantem, Ngel. Kenapa bisa jadi begini?" tanya Niky.

"Lo pada banyak bacot banget sih?!"

"Ngomong aja lo nggak bisa jawab," kata Niky sambil menyeruput jus mangga milik Viona.

"Ih... punya gue tai!" Kesal Viona.

"Jadi, lo mau tau nggak?" tanya Angel jengah.

"Iya lah! Buruan lo cerita!"

Angel menarik nafas dan mulai menceritakan kejadian semalam, dimulai dari Syakir yang bertamu sampai Syakir mengungkapkan isi hatinya pada Angel.

Niky dan Viona nampak tidak percaya apa yang dikata kan Angel barusan.

"Kok bisa gitu ya?!" tanya Niky dan Viona bersamaan.

***

Dilain tempat Syakir tengah membereskan beberapa buku miliknya ke dalam tas. Tujuannya sekarnag adalah menemui Angel, pasti gadisnya itu kini berada di kantin. Ah, Syakir sudah tidak sabar untuk menemuinya, ia sangat rindu dengan gadis itu. Sadar dengan apa yang ia pikirkan, Syakir hanya tersenyum geli. Bisa-bisa nya ia jatuh hati pada Angel yang jelas-jelas adalah musuhnya.

"Woy, Kir! Kenapa lo senyum-senyum?" tanya Reno sambil menepuk pundak Syakir. Reno adalah teman dekat sekaligus sahabat Syakir. Ngomong-ngomong, dia baru saja berangkat hari ini. Sudah satu minggu Reno tak masuk sekolah dikarenakan kondisinya melemah. Sakit.

"Eh lo, Ren. Apaan?"

"Tadi lo senyum-senyum kenapa?" kata Reno.

"Oh tadi. Nggak kok, lagi bucin gue," kata Syakir sambil terkekeh.

Reno tersenyum jahil. "Cie-cie... lo clbk sama Adibah ya? Ngaku lo? Gue minta pj pokoknya!" ujar Reno menjulurkan tangan kanan nya.

Mendengar nama Adiba, raut wajah Syakir berubah dingin tatapannya menajam.

Reno yang mungkin salah bicara ia langsung tergagap saat Syakir menatapnya seperti itu. "G-gue salah ngomong ya?" tanya Reno sambil menggaruk tengkuk lehernya.

"Gue nggak punya perasaan lagi sama dia. Perasaan gue udah punah buat dia. Sampai kapan pun gue nggak akan pernah balikan sama dia. Sekarang dihati gue hanya ada satu orang dan hati gue udah terukir nama seseorang. Jadi lo jangan pernah sebut dia lagi," kata Syakir datar. Untuk menyebut namanya saja Syakir enggan.

"Emm... iya-iya, gue nggak bakal bahas soal dia lagi. Ngemeng-ngemeng cewek yang lo suka sekarang siapa?" tanya Reno penasaran. Seperti apakah paras gadis yang bisa membuat Syakir jatuh padanya?

Me & My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang