Hai,Bagas-hukuman

44 5 0
                                    


Mohon kritik dan sarannya.
-------------------------------
***

"Bagas,mana PR kamu?"tanya Bu Asih menatap datar ke meja Bagas.Bagas tidak menjawab pertanyaan Bu Asma dan ia malah asik sendiri.Kepala yang sudah menempel di meja dengan tatapan kesamping kearah tembok.Bagas malah senyam senyum gak jelas yang membuat Radit disampingnya menatap Bagas heran dan ngeri.Gimana gak ngeri coba,gak ada hujan,gak ada angin Bagas malah senyam senyum sendiri.Mana senyum ketembok lagi.

'Ni anak dah gila ya?Mana senyam senyum gak jelas ke tembok.Kayaknya otaknya gak beres lagi'Radit membatin.

Semua pasang mata menoleh ke meja Bagas yang terletak diposisi paling ujung belakang.

"Bagas?!"teriak Bu Asih yang bagaikan singa mengamuk.Sambil menghentakkan kedua telapak tangannya di meja.Kesabaran guru itu sudah hampir habis.

Murid dikelas kaget bukan kepalang.Banyak dari mereka mengusap dada.Sekeras apapun teriakan itu,tak membuat lamunan seorang Reigan Bagaskara buyar.

Radit menelan susah salinyanya saat singa menatap dan menunjukkan Bagas dengan dagunya bermaksud menyuruh Radit memanggil Bagas yang sedang tuli dalam lamunan.Toh Radit juga duduk sebangku dengan Bagas.

'Napa harus gua banget anjir lo tatap?!Ni anak lagi,ngelamun gak jelas.Kerasukan setan baru tau lo,gas.Yaallah,kenapa hamba dapet temen kek gini?!'Radit kembali membatin.Kalo ia teriak,bisa bisa ia jadi sasaran empuk Bu Asih.

Radit menepuk pundak Bagas dengan pelan.
"Gas,Bagas.Lo dipanggil singa sono"bisik Radit tepat ditelinga Bagas.

Lamunan Bagas buyar tatkala merasa telinganya geli.Menatap tajam kearah Radit.Radit mah its okay aja ditatap tajam oleh Bagas.Anggep aja dia ganteng sehingga Bagas menatapnya.
Pede amat lu bang.

"Apaan sih,bangs*t?!jangan bisik bisik napa,geli tau!"Bagas menutup telinga kanannya dengan telapak tangannya.Dahinya mengkerut sempurna karna marah.

'Paan sih ni orang?!kan jadi keganggu gue lagi mikirin Arin'
Author="haaahhh ketahuan kau yaa lagi mikirin anak orang"

Radit meplototi Bagas lalu menatap kearah meja Bu Asih dengan dagunya.Bagas menelan susah salivanya.Menatap ragu Bu Asih yang stay menatap tajam Bagas.

Tatapan membunuh datang dari mata Bu Asih.Radit cekikikan pelan dengan membungkam mulutnya agar Bu Asih gak dengar.

'Mampus lo,anjing'Radit membatin seru.

"Bagas,maju sini"panggil Bu Asih datar.
Leo-sahabat Bagas melihat Bagas dengan senyuman tipis.Niatnya mengejek Bagas.

'Anjing,malah senyum gak jelas lo!'seru Bagas dalem hati.

Bagas berdiri dari kursinya.Tak lupa ia mengambil nafas terlebih dahulu.Ia berjalan dengan santuy,padahal ia akan pergi ke neraka ketemu iblis(menurut Bagas).Tapi Bagas engga mau memperlihatkan ketegangannya.Masa preman sekolah takut yang kayak beginian.Bagas berjalan santai.Stay cool walau ketemu iblis.

"Mana PR kamu?"tanya bu Asih sekali lagi.Bagas yang sudah berhenti tepat didepan meja Bu Asih,tampak panik seketika.

'Waaaa anjir!gue lupa.Gara gara balapan semalem.Mampus gue hari ini'

Bagas menggaruk tegkuknya.Raut mukanya bingung.Sedangakan Bu Asih masih menunggu jawaban.

'Aha cari alesan aja,kan gampang.Hehe pas lagi alesannya'batin Bagas tersenyum licik.

"Jawab Bagas?!"kesabaran Bu Asih sudah melewati batas.
"Anu..bu..ekhem..gini kemaren tante saya baru melahirkan.Ibu saya berinisiatif menemani tante saya.Saya juga disuruh ikut.Pulangnya malem.Saya capek ngurusin tante saya.Jadinya lupa ada PR"ucap Bagas enteng.Jawaban Bagas ini ada benar ada salahnya juga.
Benarnya tante Bagas baru melahirkan.Ibunya juga menemani tantenya diRumah Sakit karna belum boleh pulang.Bagas juga disuruh ikut dan menemani tantenya.Pulangnya emang malem sih.

Hai,BagasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang