Hai,Bagas--Sekolah baru.

53 9 1
                                    

Tukang Ojol itu memberhentikan motornya tepat didepan gerbang.Gadis bersurai panjang itu melepas helm dan mengembali kepada empunya.Ia turun dari motor dan menyodorkan uang sekitar 20.000 rupiah pada kang ojol.Kang ojol menerima uang dengan sepenuh hati.Tak lupa ia berterima kasih pada gadis bersurai panjang.

Arin adalh nama gadis bersurai panjang.Diperhatikannya gerbang yang bertuliskan "Selamat datang SMA Pancasila"Arin berjalan menuju gerbang dan melihat seorang guru yang bertugas menjaga gerbang.

Guru tampak bingung dengan rupa Arin.Mungkin karna ia baru melihat Arin.
"Ehhh..maaf bu,saya Arin,saya murid baru disini"Sapa Arin seramah mungkin.
"Oh gitu ya nak,ibu ditugaskan untuk menunggu kamu.Sekalian jaga gerbang.Kamu harus mengisi beberapa hal lagi diruang guru.Sini sini ikut saya"Ucap ibu itu ramah.

Arin mengangguk tersenyum tipis.
Hah,nungguin gua?segitu spesialnya gua sampe di tungguin digerbang-batinnya dengan pede.
Arin mengikuti langkah guru itu.Guru itu sesekali menimpalinya dengan beberapa pertanyaan.Arin menjawab apa adanya.

Arin merasa beberapa orang menatapnya.
"Anjir cantik banget"
"Murid baru ya?"
"Iya kayakya dia murid baru"
"Astaga bidadari"
"Masyaallah cantiknya"
Bisik bisik siswa membuat Arin gugup.Langkah kakinya terhenti saat berada didepan ruang yang papan ruangnya bertuliskan Ruang kepala sekolah.

Ibu guru itu menyuruh Arin masuk dan menyelesaikan beberapa hal didalam sana.
Guru guru menatap heran Arin.
Mungkin karna ia murid baru.
Arin hanya tersenyum tipis.

Selesai menyelesaikan beberapa hal tadi,Arin disuruh mengikuti langkah seorang guru.Yang pasti bukan guru tadi.
Arin celingak celinguk melihat gedung sekolah.

Sepi,iya memang sepi karna jam masuk telah berbunyi sedari tadi.
Guru itu juga menimpali beberapa pertanyaan.Arin menjawab seadanya.

Sampailah ia dikelas berpapan ruang"XI-D".
Guru itu menyuruh Arin masuk.
Suasana kelas yang awalnya itu ribut kibut,tiba tiba seketika hening saat Arin masuk bersama guru.

Tubuh Arin menegang.Ia teramat gugup.Keringat tak berhenti bercucuran.
"Ayo nak Arin silahkan kesini"ucap guru itu menunjuk pada Arin.

Arin berjalan menuju meja guru itu.Dilihatnya puluhan pasang mata menatapnya. Rasa gugup mulai menguasainya.

"Arin,silahkan perkenalkan namamu pada teman teman di sini"ujar guru yang sudah mendaratkan pantatnya di kursi guru.
Arin menarik napas lalu membuangkan nya secara perlahan.

"Perkenalkan nama saya Arin Cahya Putri. Saya murid pindahan dari SMA Tunas Bangsa.senang bertemu dengan kalian. Mohon bantuanya."ucapArin tersenyum.

Bu guru itu menyuruh Arin duduk di dekat Lusia. Siswi yang bernama Lusia itu mengangkat tangan kanannya. Arin berjalan menuju meja Lusia. Semua orang di dalam kelas matanya tertuju pada Arin.

"Hai,nama gua Lusia angelin. Semoga kita bisa jadi teman" ucap Lusia sambil tersenyum pada Arin.

Arin memperkenalkan dirinya pada Lusia. Ibu guru pun mulai menjelaskan materi hari ini. Suasana kelas tampak hening karena guru nya galak. Kalo ribut pastilah mendapat hukuman.

Istirahat
Arin membereskan buku serta alat tulis lainya. Beberapa orang tampak berada di depan mejanya termasuk Lusia.

"Hai Arin, perkenalkan nama gua Syifaun Najwa, panggil aja gua najwa". Sapa Najwa sambil melambai lambaikan tanganya.
"Kalo gua Reva Pratista,panggil aja gua Reva". Sapa Reva tersenyum manis.
"Kalo gua Taruni Alzahra,panggil aja gua Zahra". Sapa Zahra yang tampak menyenggol lengan Reva.
Reva mendengus kesal.
"Sekali lagi perkenalkan nama gua Lusia Angelin". Ucap Lusia tersenyjm tipis.

"Hehe,perkenalkan gua a
Arin Cahya Putri,senang bertemu dengan kalian". Arin menyodorkan tanganya seolah ingin bersalaman. Tentu saja sodoran tangannya di balas oleh ketiga teman baru nya.
"Semoga kita dapat menjadi teman yang baik" ujar Reva cengengesan.

"BTW, Gua lapar banget nih, kekantin yuk".ujar Najwa. Di sambut oleh anggukan Lusia, Arin,Reva,danZahra.

Sesampainya di kantin...
Semua siswa berpaling melihat ke arah Arin.
"Kita duduk di sebelah sana aja". Ujar Najwa.
"Boleh".ucap Arin dan yang lainya.
"Kalian mau lesen apa biar gua pesenin"ujar Najwa.
"Emmm, kalo gua terserah lo aja Naj".ucap Arin.
"Kalo yang lain mau ap"ujar Najwa.
"Samain aja lah Naj semuanya".ucap Lasia.
"Ya udah lah kita pesen mie ayam aja ya".ujar Najwa.
"Iya terserah lah".ujar Reva.
"Buk, pesen mie ayamnya lima ya".ucap Najwa kepada ibu kantin.
"Oh iya Neng". Ucap ibu kantin itu.

Najwa kembali menghampiri Reva dan yang lain. Mereka berbicara sambil menunggu pesanan mie ayamnya datang.

"Ini Atuh Neng mie ayam nya" ucap ibu kantin itu.
"Oh ya,makasih bu".ujar Najwa dan yang lainya.

"Ayo di makan mie nya".ujar Reva.

Lalu mereka mengobrol sambil bersenda gurau dan menanya nanya kan kepribadian Arin.

Arin merasa dihari pertama dia masuk tidakhlah buruk melainkan dia senang sekali karena bertemu dengan teman teman yang sangat baik padanya.

Malam hari...
Selepas dari kamar mandi Arin mengeringkan rambutnya dan mengganti pakainnya.
Setelah mengganti pakaiannya, ia merebahkan badannya di kasur empuk miliknya.

Ia mengambil handphone di nakas, lalu memencet aplikasi via chat nya.

Friends group(9)
-----------------------

Najwa.
-------------
Woi...

Reva.
----------
Apa?

Najwa
-----------
Gak papa cmn manggil
Masih hidup ato gak.

Reva.
------------
Nyumpah banget lo anying.

Taruni alias Zahra.
------------------------------
Berisik banget lo pada.

Reva.
-----------
Tau tu si bogeb masih nanya kita masih hidup ato gak.

Najwa.
------------
Gua cmn nanya,bangs*t.

Najwa.
-----------
Btw,yang lain pada kemana?Arin ama Lusia kok gak muncul?apa mereka gak hidup lagi?

Lusia cantik
-------------------
Ini gua.Bangsyut banget lo ngatain gua udh mati.

Anda
-----------
Hei Najwa,kita masih
hidup lah.

Najwa.
-------------
Alhamdullilah,rupanya kalian masih hidup.

Lusia cantik
---------------------
Dasar anyinggggg!!!!!

Arin cuman tertawa melihat pertengkaran kecil teman temannya di via chat.
Arin menghela nafas.Ia pikir pertama kali pindah sekolah akan merasa gugup dan tidak akan bertemu teman.Namun,semua itu salah.Ia mendapatkan teman yang sangat baik.

Arin tersenyum pada pandanya.Iya boneka panda kesayangannya.

"Panda,gua kira pertama pindah sekolah itu gugup nya masyaallah.Gak akan dapet temen secepat ini.Rupanya pemikiran gua salah,pan"ujarnya sambil mencubit pipi boneka pandanya.

"Hah semoga gua betah ya,pan"ucapnya yang sudah meletakkan kepalanya di bantal.Tangannya memeluk panda kesayangannya.
"Goodnight panda"Arin pun sudah berlabuh didunia mimpi.

Hah...sorrybanget ya ceritanya agak gak nyambung.Otakku mulai mampet.Padahal kemarin idenya lancar banget kayak sinyal wi-fi.

Tiba tiba hilang gitu aja.
Aku aja minta tlng ketemen buat ngetiknya.

Hehhhh...



Senyumin aja lah
*sitiazzaheda*
🌻

Hai,BagasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang