"Kayla!"
"Eh woi anjing bangun, Bu Rahma manggil tuh." gadis disebelah Kayla itu menyikut lengan Kayla yang sedang tidur.
"Hah kang cilok jualan cilok!" Kayla gelagapan karena mimpinya yang terganggu.
"Eh Bu Rahma. Maaf bu tadi saya ngantuk." Kayla nyengir tanpa dosa. Ahlakless.
"Kalau mau tidur itu dirumah, ini sekolah!" Bu Rahma menyembur membuat Kayla memutar bola matanya.
"Nah itu ibu tau. Tidur itu di rumah. Lah kalo rumah kedua saya sekolah berarti gapapa dong tidur disekolah." Gadis itu masih tetap membela diri membuat Bu Rahma geram. Jika diibaratkan di film animasi, maka kepala Bu Rahma akan memunculkan tanduk.g
"Kim Kayla! Keluar dari kelas ibu sekarang!"
"Loh bu salah saya dimana. Eh Yeji bantuin gue dong bolot." Pinta Kayla kepada Yeji, teman sebangku sekaligus sohibnya.
Yeji melotot. Apa-apaan dia dibawa bawa. Tapi kalau Kayla keluar kelas ia pasti akan ngikut. Alasan klasik, ke kamar mandi.
"Kantin pojok, tunggu gue. Dah sono!" bisi Yeji. Sementara Kayla mengikik. Kemudian mengacungkan jempol.
"Malah bikin strategi. Kayla cepat keluar!" Bentak Bu Rahma.
"Iya bu iya. Sabar dong proses nih." Kayla kemudian meninggalkan kelas. Biasanya ia bolos lalu pergi ke perpus dan tidur. Maklum. Jatah tidur di rumah tidak lengkap.
Kayla bukannya membenci Bu Rahma. Tapi pelajarannya. Kimia. Jangan menghujat Kayla, tentu sebagian besar kalian agak phobia dengan pelajaran kimia.
Sementara dikelas Yeji terus melihat jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya. Ia ingin keluar menyusul Kayla. Tapi nanti yang ada akan ketahuan. Hingga beberapa menit kemudian gadis itu izin ke Bu Rahma. Seolah tau kedua cecunguk ini bekerja sama, Bu Rahma tidak mengizinkan Yeji keluar.
"Bu tapi saya kebelet banget nget nget. Masa ibu nggak kasihan sama saya." Ucap Yeji dengan wajah dimelas-melaskan.
"Saya nggak percaya. Kamu pasti mau ke kantin sama Kayla kan?" Yeji melotot. Apa Bu Rahma cenayang? Kalau iya Yeji mau minta tolong lihatin jodohnya.nou
"Ng-nggak bu. Suwer deh saya mau ke kamar mandi." iya ke kamar mandi dulu baru ke kantin.
"Kalau mau ke kamar mandi ajak Jessica."
Nahloh. Jessica tuh anak kesayangan Bu Rahma banget. Gadis itu cepuan dan nggak mau bohong. Karena kalah telak Yeji pun akhirnya nggak jadi ke kamar mandi. Biarin Kayla sendirian di kantin, pikirnya.
"Nggak deh bu ntar saya diintipin. Avv malu."
"Heh sembarangan kalo ngomong!" Jessica yang tak terima itupun ikutan menyahut. Yeji hanya menjulurkan lidah tanda acuh kemudian ia duduk kembali dibangkunya.
--o0o--
"Mang Jaja pesen indomi sama es teh ya mang!" ucap Kayla ke Mang Jaja.
Stan kantin favorit Kayla cuma punya Mang Jaja. Makanannya enak dan higienis. Membuat Kayla nggak bisa berpaling ke stan lain.
Tak lama pesanan Kayla datang. Dengan semangat Kayla menyuapkan sendok demi sendok mie ke mulutnya. Ia tak sempat sarapan. Tak ada waktu.
"Neng Yeji kemana? Tumben banget neng Kayla doang yang kesini." Noh. Mang Jaja aja hapal kebiasaan dua kutu ini.
"Dikelas. Tadi Bu Rahma nyuruh saya keluar soalnya tidur. Katanya, ekhem,"
"Tidur itu dirumah. Ini sekolah!" ucap Kayla dengan menirukan bicara Bu Rahma. Murid gada ahlak.
"Hahaha. Makanya kalau dirumah teh tidur neng."
Setelah Kayla memakan makanannya, ia membayar ke Mang Jaja. Yang ia herankan kenapa Yeji nggak nyusul juga. Pasti nggak dibolehin.
Perpus opsi pilihan Kayla. Ia ingin tidur lebih puas lagi sambil nunggu jam istirahat. Saat Kayla membalikkan badan hendak menuju perpus, ia dikagetkan dengan seseorang pria yang sudah bersidekap dibelakangnya.
"Sedang apa kamu di kantin saat jam pelajaran?" tanya pria ber almamater Osis itu.
"Mampus gue." rutuknya.
--o0o--
Hai ini cerita ff pertamaku. Nanti akan aku up hari rabu/sabtu gitu deh. Jangan lupa vote&coment y maniez. Bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas ·Lai Guanlin
Fanfiction"Aku bisa membebaskan ayahmu dari hutang tapi dengan satu kesepakatan, Buat Guanlin jatuh cinta denganmu lalu tinggalkan." Ucap pria itu dengan nada serius.