"Em anu kak," Kayla gelagapan.
Sepertinya takdir tak berpihak sama Kayla hari ini. Ketauan tidur sama Bu Rahma dan sekarang ketahuan bolos ke kantin sama kakak kelas.
"Apa?" sela kakak kelasnya
Kayla melirik name tag kakak kelasnya. Lai Guanlin. Tanpa aba-aba Guanlin menjewer telinga Kayla. Kalau dilihat dari penanda kelasnya, gadis disampingnya ini adik kelas. Lebih tepatnya kelas sebelas.
"Aduh kak woi sakit!" Kayla memekik.
Namun Guanlin menulikan pendengarannya. Ia membawa Kayla menuju ruang BK. Saat ini ia sedang bertugas memantau keadaan sekolah. Karena Guanlin melihat siswi keluyuran di kantin, ia langsung mendatanginya.
"Kak lepasin aduh sakit!!" Kayla meronta tapi tak dihiraukan Guanlin.
"Suruh siapa bolos pelajaran." Balas Guanlin acuh.
"Sok tau banget sih, orang Bu Rahma sendiri yang nyuruh keluar." Kayla membela diri tak terima dikatai bolos pelajaran.
"Alasan." Balas Guanlin tidak peduli.
Duk!
"ARGH!"
"Haha mampus." Setelah menendang tulang kering Guanlin, Kayla melarikan diri ke perpustakaan.
Kalau di perpustakaan pasti Guanlin kesulitan menemuinya. Bertepatan dengan bel istirahat Kayla telah memasuki area perpustakaan.
Gadis itu bersembunyi di diantara rak-rak buku membosankan itu. Bau buku membuat Kayla jengah. Sungguh kalau bukan suasana hening dan hawa sejuk pasti ia ogah ke ruangan ini.
Kayla merogoh kantongnya. Membuka aplikasi chat nya dan menghubungi Yeji untuk menyusul ke perpustakaan. Sambil menunggu kedatangan Yeji, Kayla melihat lihat buku tapi tak berniat membacanya. Hanya melihat cover buku yang dirasa menarik.
"Lagi cari buku,ya?" Tanya seseorang disamping Kayla.
"Yakali nyari ikan." Jawab Kayla tanpa memandang kesamping, asyik dengan kegiatannya sendiri.
"Nggak ke kantin?" tanya seseorang itu lagi.
Kayla seperti kenal dengan bias suaranya. Kemudian gadis itu membeku, hendak melarikan diri ke arah lain namun telat.
"Eits, mau kabur?" Tanya Guanlin yang dengan siap menjewer telinga Kayla.
"Aduh kak mppph-" Ucap Kayla terpotong karena tangan besar milik Guanlin membekap bibir gadis itu.
Guanlin menggiring Kayla untuk keluar dari ruangan sejuk itu. Guanlin mengikuti Kayla sejak gadis itu melarikan diri. Dasar nakal.
"Mari pak," Pamit Guanlin kepada Pak Minho, penjaga perpustakaan dan dibalas dengan sebuah anggukan.
Guanlin kenal baik dengan Pak Minho. Penjaga perpus itu sering membantu Guan mencari referensi buku untuk latihan olimpiade. Oke, selain penurut Guan adalah murid yang selalu berhasil menyabet juara olimpiade. Poin plus bukan?
"Isi data pelanggaran ini." Ucap guru BK, Pak Gong Yoo.
Seperti rumor yang beredar. Pak Gong Yoo itu guru yang killer seperti aura guru BK yang lainnya. Dan kalian pasti tau rasanya berhadapan dengan guru seperti itu. Seperti Kayla sekarang. Sedangkan Gualin duduk tenang di sebelah gadis itu.
"Pak tapi saya kan nggak salah." Bela Kayla. Jika sampai ia mengisi data pelanggaran itu dan menandatanganinya maka bisa-bisa orangtuanya dipanggil. Kayla tidak mau itu terjadi.
"Pergi ke kantin saat jam pelajaran berlangsung tidak salah katamu?" Pak Gong menaikkan satu alisnya. Kayla mengangguk kukuh sebagai balasan.
"Kamu baca tata tertib itu," ucap Pak Gong menunjuk bingkai tata tertib yang terpajang besar disebelah pintu ruang BK.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas ·Lai Guanlin
Fanfiction"Aku bisa membebaskan ayahmu dari hutang tapi dengan satu kesepakatan, Buat Guanlin jatuh cinta denganmu lalu tinggalkan." Ucap pria itu dengan nada serius.