Melody 9

12 3 1
                                    

***Selamat Membaca***

"Kamu tahu, seiring berjalan waktu aku  lebih ingin tahu kamu dan mengenalmu dengan baik"

****

Lantai 13 apartemen No 138 adalah apartemen yang akan ditempatkan oleh anak band. Saat Evan menekan password kunci Apartemen dan masuk kemudian menyalakan lampu di sebelah kiri, sedangkan yang lain mengikuti Evan masuk dan paling terakhir Andra dan Melody.

Saat lampu menyala sungguh diluar ekspetasi Syifa, Farel dan Rifaldy yang mengira akan sempit hanya satu kamar dan ruangan santai yang cukup bertiga saja tapi ini? Sangat luas.

Dengan desain minimalis diruangan utama dengan kaca yang menghadap suasana kota dengan kaca lebar

Selain itu terdapat 2 kamar yang ada di samping kana ruang tengah dan di atas yang sama tak kalah dengan desain minimalis.

Dengan dapur yang cukup bertiga atau berkumpul saat hendak makan bersama tak kalah lumayan luas di samping kiri dekat juga dengan pintu apartemen.

Tak lupa juga ada sebuah peralatan band seperti gitar, piano dan drumband di pojok ruang tengah tersebut dalam satu ruangan.

"Lengkap sudah" Ceria Melody dan ketiga anak band ini menatap kagum, Syifa menatap terharu dan berhambur memeluk Melody secara tiba-tiba membuat Melody sedikit kaget dan mengerti dia membalas pelukan Syifa dengan senyuman.

Setelah melepaskan pelukan Melody tersenyum senang dan menoleh kepada Andra tepat masih diambang pintu bersama Evan. Andra tersenyum bukan membalas senyuman Melody tapi karna akan pesona Melody sejak tadi maka itu Andra tersenyum sebelum Melody menoleh padanya.

"Kalian juga harus berterima kasih kepada dia" ucap Melody membuat mereka bertiga mengikuti pandangan Melody tertuju kepada Andra yang seketika mengangkat alis.

Farel dan Rifaldy menatap Andra datar yang sejenak berpikir kemudian menghampiri Andra bertanya "Apa ada yang kurang? Kalo iya gua telpon pihak apartemen".

Saat Andra meraih ponsel disakunya saat itu Farel dan Rifaldy memeluk Andra secara bersamaan.

"Thanks" Ucap mereka membuat hati Andra terenyuh.

"Adik kecil" Sambung Farel membuat Andra otomatis melepaskan pelukannya

"What?!"

"Adik kecil gak usah terkejut gitu ayo kita pelukan lagi" Saat Rifaldy akan memeluk tapi dengan cepat Andra menangkis.

"Umur gua sama sama lu pada woi" Andra menatap Farel dan Rifaldy secara bergantian.

Farel merangkul Andra dan berjalan masuk kedalam "Justru lu Adik kecil karna kita senior lu"

"Senior mananya?" Andra yang kian tidak mengerti melepaskan rangkulan Rifaldy.

"Banyak bacot ini anak" Sebal Farel "Udah sih ikutin saja biar impian kita semua terwujud" Lanjut Farel.

"Ribut lagi" Guman Melody yang dapat didengar oleh Syifa disampingnya.

Evan menghampiri Melody untuk pamit karna ada urusan mendadak, dan Melody mengiyakannya dan tak lupa berterima kasih.

"Daripada lu pada ribut mending nih kita makan ya engga" Ujar Syifa dan Melody mengangguk.

"Aku masak Korea ya, gimana?" Tawar Melody membuat ketiga pemuda ini bergidik ngeri. Seketika Melody menunduk lesu, pasalnya Melody kurang paham akan masakan Indonesia kecuali nasi goreng kesukaannya.

"Gua mau makan nasi goreng khas lu dong mel" Melody mengangkat kepalanya dan menatap tidak ngerti kepada Andra.

"Na si Go reng Melody" Andra kembali berbicara dengan penekanan dan Melody mengangguk.

Melody Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang