Awal Perbudakan

244 20 2
                                    

Sapaan hangat sang mentari menyelusup celah jendela kamarku, sepertinya dia tahu aku harus bangun lebih awal hari ini. Hari pertama disekolah baruku dan ini merupakan hari hari perbudakan dalam seminggu ini yang dikemas dalam masa orientasi. Sebenarnya aku malas dengan tradisi ini! Akan tetapi, tradisi yang sudah mendarah daging. Mau tidak mau aku harus mengikuti ritualnya.

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, beberapa bulan yang lalu kurasa baru perpisahan di SMP-ku. Sekarang aku akan masuk SMA dan aku jadi budak lagi, sungguh menyebalkan.

Kenapa sih tradisi ini tidak dihapuskan saja? Bukannya kita bisa mengisi dengan kegiatan yang lebih baik! Semisal pengenalan kurikulum atau yang lebih bermanfaat daripada tradisi perbudakan yang sudah mendarah daging, pengharusan kita patuh kepada kaka kelas yang sok berkuasa!

Kulihat jam sudah menunjukan 6.25 dan aku sudah harus bergegas berangkat kesekolah. Untungnya sekolahku dekat bisa aku tempuh dengan jalan kaki sekitar 15 menit mungkin, kurang lebih 1km dari rumahku.

Di sekolah

Kususuri koridor sekolah yang tampak asing bagiku sebagai murid baru, mungkin lebih tepatnya budak untuk beberapa hari kedepan! Pemikiranku tak lepas tentang perbudakan, aku sungguh sangat kesal ketika ini harus kulakukan. Kakak kelas yang sok berkuasa selalu menjadi momok bagi para budak.

Pukul 7.00 bel berbunyi dan kami berbaris diatur oleh OSIS sang penguasa para budak.  Upacara pembukaan perbudakan akan segera dimulai. Semua akan dibagi kelompok, aku tak tahu bagaimana sistem dalam pengelompokkan kali ini!

Kami diberi istirahat cuma 15 menit, gilaaa banget ini sangat tidak berperikemanusiaan. Sekejap aku terkaget dalam lamunanku, seorang wanita melambaikan tangan menyapaku dengan senyuman manisnya.

"Hai Lif, apa kabar? Masih inget denganku tidak?" Tanyanya.

Bersambung......

Nah loh siapa yang memanggilnya? Jangan lupa Vote dan Comment ya supaya terus semangat dong updatenya.

INTROVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang