Koridor Sekolah

54 8 0
                                    

DRRTTT...DRRTTT...

'Selamat pagi Alif😊' 05.47

'Heh Lif bangun dah pagi!' 05.47

'Jangan lupa sarapan, jangan sampe telat berangkatnya! Lu tau sendiri kan hukumannya kalo lu telat?' 05.48

Notifikasi pesan masuk pagi ini seolah tak mau kalah dari ayam jago yang sedang bersenandung. Sebuah pesan yang entah itu berisi sebuah nasehat atau bisa di bilang sebuah ancaman?!

'Iya kak :)' 05.56
Jawabku singkat

Entah mengapa aku merasa malas dengan pesan basa basi seperti itu, Sebuah pesan yang seolah memerintahkan aku bangun akan tetapi dia tidak tau kondisi aku yang saat ini sudah bangun dari waktu shubuh tadi. Sebuah pesan yang tidak berbobot! Jika di ibaratkan dalam sebuah premis yang ia sajikan dan ia tarik kesimpulan tanpa mengetahui suatu kebenaran dari premis itu.

'Lan, aku berangkat ama kamu! Aku otw ke rumah kamu sekarang😅' 06.21

'Oke Lif gua tunggu. Jangan lama nanti telat!' 06.22

'Sans😎' 06.22

Ku rencanakan berangkat bareng Wulan toh rumahnya juga deket ke sekolah jadi sekalian aja.

Di sekolah

Entah mengapa aku merasa terindimidasi oleh tatapan siswa lain ketika ku berjalan menyusuri koridor sekolah. Apa karena aku berangkat bareng Wulan? Apa mereka mengira aku punya hubungan special dengan Wulan?

"Lan kenapa mereka ngeliatin kita sih?" Tanyaku memulai pembicaraan

"Hmmm.. Mungkin mereka kira kita pacaran, hahaha" sahutnya sambil tertawa

"Dasar netizen, sibuk amat ngurusin hidup orang! Emangnya kita pacaran hah?! Orang tuh ya, kita cuma berangkat bareng doang!" Rutukku kesal

"Udahlah Lif kaga usah di pikirin!"

"Uhh!" Aku mendengus kesal

Ribuan mata memandang dengan sorot yang nanar seolah ingin melahap diriku hidup-hidup. Ku tambah kecepatan laju jalanku di koridor sekolah kali ini dengan mengabaikan gaya gesek yang ditimbulkan.

Derap langkahku kian menjauh, di keramaian aku pergi menghilang meninggalkan bayang meskipun masih terdengar sorak sorai bergemuruh di telingaku. Terdengar cukup risih di telingaku, entah atas dasar apa mereka bersorak? Apakah karena aku yang bergegas menghindari hujatan mereka? Atau karena aku yang terlalu terburu-buru dan meninggalkan Wulan jalan sendirian? Aku pun tak tahu itu.

"Loh mas kok pacarnya di tinggal bukannya di gandeng. Nanti ada yang rebut loh mas! Wkwkwk" ledek seorang siswa.

"Di gandeng emangnya truk! Hahaha" sahut temannya yang sontak membuat tawa mereka meledak seolah menyaksikan pertunjukkan komedi.

Masih pagi moodku sudah berantakan gara-gara kakak kelas yang sok berkuasa. Apalagi dengan pengetahuan tentang diriku yang sangat minim mereka dengan gampangnya melontarkan pernyataan yang belum pasti apakah itu benar atau salah!

"Lan cepet!" Tanpa menoleh, aku suruh Wulan untuk mempercepat langkah kakinya.

"Iya, bentar dong susah nih pake rok! Lu gak ngerasain sih" rutuknya kesal denganku.

Kulihat Wulan berlari untuk menyusulku dengan mengangkat sedikit roknya, mungkin untuk sekedar memudahkannya berlari! Dia mendengarkan intruksiku ternyata, hahaha.

"Sorry, gue lagi kesel ama mereka! " Ucapku

"Seharusnya.. lu.. lu tuh gausah dengerin omongan mereka! Biasa aja!" Jawab Wulan yang masih mengatur ritme nafasnya

"Lu kenapa Lan, cape?"

"Iyalah. Lu mana tau ribetnya pake rok!" Jawabnya sedikit naik nada

"Elah gue kan gak pake rok, mana tau ribetnya kek gimana?!" Ucapku mengejek

"Awas ya lu!" Ancamnya sambil mencubit tanganku

Candaan ini sedikit membuat mood pagi ini yang telah berantakan kini mulai stabil. Namun,

"Pagi Lif" sapanya

Seorang perempuan berwajah cantik nan anggun dengan rona pipi yang memerah terkena sinar mentari pagi yang begitu cerah yang sontak membuat aku dan Wulan kaget akan sosoknya.

Bersambung.....

Hai guys👋 gimana dengan part ini? Semoga kalian suka ya dan tetep stay di cerita Introvert💖

Oiya setiap selesai membaca jangan lupa vote dan commentnya. Biar author lebih semangat lagi💪

INTROVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang