❰ 2.0 ❱

2.1K 330 47
                                    

Hening...

Itu yang mereka rasakan sekarang, Hyunjin speechless. Sedangkan Chan sibuk membaca berkas berkas yang entah apa isinya

Masih hening, keduanya sibuk dalam pikiran masing-masing

"Kamu mau makan?" Chan menutup map di tangannya. Hyunjin mengangguk mantap. Cacing di perutnya demo minta makan

"Oh.. Tunggu aja, 2 jam lagi nyampe" Chan terkekeh dan menyenderkan badannya di pinggir sofa. Matanya dipejamkan

Ingin sekali rasanya ia dorong Chan keluar dari pesawat, namun apa daya tubuh Chan lebih besar dibanding tubuhnya. Tenaga mereka pun berbeda jauh

"Om.... Lapeer" Hyunjin menggoyang-goyangkan lengan Chan dengan tatapan memelas. Chan tidak menggubris

"Laper om"

Chan mengintip sedikit, astaga.. Hyunjin sangat menggemaskan. Ingatkan Chan untuk tidak menyerang Hyunjin

Sial, bibir plump milik Hyunjin sangat menggoda

Chan memasang airpods, kemudian menyetel musik dengan volume full

Perjalanan tiga jam tiga puluh menit mereka dipenuhi oleh suara teriakan minta makan dari Hyunjin






──────CRIMINAL──────






Akhirnya mereka mendarat di Tokyo dengan selamat. Jangan lupakan suara Hyunjin yang serak akibat terlalu banyak berteriak

Sekarang mereka berjalan kaki menuju cafe sarapan. Mereka sengaja tidak naik mobil atau kendaraan lainnya, sekalian olahraga pagi kata Chan

"Masih jauh tempatnya?"

Pasalnya sudah 15 menit lebih mereka berjalan kaki. Dan pergelangan kaki Hyunjin rasanya mau lepas

"10 menit lagi nyampe. Kamu capek? Mau saya gendong?"

Hyunjin menggeleng cepat. Apa kata orang-orang nanti?

Mereka melewati stasiun bawah tanah. Ini masih cukup pagi tapi sudah lumayan ramai. Bukan lumayan, sangat ramai. Ceroboh sedikit, bisa-bisa ia tersesat

Grep

Tangan Chan menggenggam tangannya. Begitu pas dan hangat

"Biar ga kepisah, saya tau kamu baru pertama kali ke Jepang. Kalo kamu nyasar, bahaya" Chan terkekeh

Pandangan Hyunjin tidak bisa lepas dari pria di sampingnya. Ia akui, Chan memang tampan.

"Ya Tuhan, om-om satu ini" gumamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya Tuhan, om-om satu ini" gumamnya

Hyunjin larut dalam pikirannya hingga suara tembakan terdengar

Dorr! Dor!

Semua orang du stasiun panik, termasuk Hyunjin. Genggamannya pada tangan Chan mengerat

Chan menarik tubuh Hyunjin ke belakangnya. "Tenang, jangan panik. Ada saya disini" ibu jarinya mengusap telapak tangan yang termuda

Chan merogoh sakunya, bersiap mengeluarkan pistol. Dilihatnya ikat kepala berwarna hitam putih yang dikenakan si penembak tadi

"Sial, sekutu BlackJack"

⌜ CRIMINAL ⌟  ft. ChanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang