[21+]
Kita adalah pekat dalam gelap sang malam,
Saling menyakiti dengan cara mendalam,
Dengan dalih sebuah rasa bernama dendam,
Yang menghancurkan layaknya godam,
Kau dan aku selalu tersekap,
Tanpa mau bersikeras mengungkap,
Apa yang seharusnya tela...
Sinar mentari mengintip melalui celah tirai dan menyorot pada wajah tegas milik Dev. Dengan balutan suit navy, Dev duduk dengan angkuh pada sofa di seberang kasur. Ia mendongak dan menghisap rokoknya kemudian ia hembuskan perlahan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia menoleh kemudian matanya yang tajam menatap sosok yang kini tidur dengan damai setelah semalam menangis meronta dibawah kuasanya. Tatapan Dev memindai, mulai dari rambut Angela yang terurai berantakan di atas bantal, tangan yang menggenggam erat selimut mengingat ia sudah melepaskan borgol yang membelit tangan Angela, bahu putih dengan banyak hiasan kiss mark, dan selimut tebal yang membungkus tubuh polosnya. Perlahan tatapan Dev kembali pada mata yang awalnya terpejam kini mulai membuka perlahan. Menyesuaikan pandangan dengan cahaya yang menerpa wajahnya, Angela mengedip beberapa kali.
"Sudah bangun sleeping beauty?" Sapa Dev terkesan tanpa irama.
Mendengar itu Angela mengumpulkan seluruh kesadarannya dan beringsut mundur hingga kepalanya terbentur kepala ranjang, "It's a real? Oh god help me." Angela menggeleng cepat. Mendapati bahwa kejadian semalam bukanlah sekedar mimpi buruk semata. Ia memejamkan mata dan setetes cairan lolos dari matanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
