24. 👑After All👑

8.7K 349 25
                                    

These wounds won't seem to healLuka ini takkan pernah sembuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

These wounds won't seem to heal
Luka ini takkan pernah sembuh

This pain is just too real
Rasa sakit ini memang nyata

There's just too much that time cannot erase
Terlalu banyak hal yang tak bisa dihapuskan oleh waktu

🎶Evanescence—my imortal🎶


Mata Dev mengerjab menghilangkan pandangan kaburnya. Sekujur tubuhnya ngilu, terutama bagian pelipis kepalanya. Dev meringis perih, tubuhnya terikat pada sebuah kursi kayu yang ia duduki.

Ditatapnya sekitar. Tempat yang lembab dan gelap. Hanya sorot rembulan yang tampak menerpa siluet berbalut gaun hitam dari jendela yang terbuka. Siluet itu membelakanginya, jelas di mata Dev bagaimana surai panjang itu tersapu halus angin yang berhembus pelan.

Tak beberapa lama siluet itu tampak membalikkan badan, masih tak terlihat wajahnya karena membelakangi cahaya.

"Siapa kau?" Tanya Dev dengan suara implusif.

Siluet itu tak menjawab, justru semakin mendekat kearah Dev. Langkahnya pelan, meski tak dapat melihat siapa yang berada didepannya, Dev seolah mengenal betul tubuh mungil itu. Juga harum lembut yang menguar, perlahan terhirup di indera penciumannya.

Sosok dihadapan Dev tampak menggenggam sebuah pemantik api, membungkuk mendekat kearah Dev. Menyalakan pemantik itu dan mendekatkan ke wajahnya sendiri.

Perlahan dapat dilihat dengan jelas oleh Dev. Wajah yang begitu ia rindukan. Tampak menawan diterpa hangatnya cahaya orange dari pemantik itu. Wajah ayu yang selama ini hanya dapat ia impikan, sosoknya yang membuat Dev terperangkap penyesalan, dan kehadirannya yang semu. Kini berdiri dihadapannya, begitu jelas dengan sorot dingin.

Dev memandang sendu dalam ke iris sang lawan. "Angela, kau masih hidup. I can't believe this, i miss you so bad Angela." Gumam Dev lirih dan bergetar. Ia menggoyangkan tubuh. Berniat merengkuh tubuh Angela dalam dekapannya. Namun, ikatan yang melilit tubuhnya menghalangi.

Sosok yang disebut Angela oleh Dev itu tak menjawab, justru menegakkan tubuh dan berjalan pada sebuah meja. Menyalakan lilin dengan pemantik yang sebelumnya ia bawa. Perlahan ruangan itu disinari pendar cahaya lilin.

Langkah wanita itu mendekat kearah Dev lagi, "right, it's me. Why Dev? Apakah kehadiranku mematahkan ekspetasi mu tentang kematianku?" Tanyanya pada Dev.

Sosok itu tak lain adalah Angela yang selama ini bersembunyi dibalik kata meninggal dunia. Ia memutuskan meninggalkan segala kepahitannya, dan pergi sejauh mungkin dari brengsek dihadapannya ini. Namun, seseorang datang dan membakar api amarah yang ia simpan dengan nama Dev. Seorang itu membuat ia ingin kembali lagi dan membalas atas apa yang selama ini ia alami.

When Devil Meet AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang