Tayo

5 0 0
                                    

Bahagia mu juga bahagia ku

~~~~~~~~irensel24~~~~~~~~

Di sinilah aku berada.
Dirumah sederhana namun penuh bahagia. Bersama Ayah Bunda dan juga Kakak laki laki ku.

Tidak perlu rumah yang mewah dan megah jika didalam nya terdapat sejuta luka. Kau bisa apa?

"Dek,Nadin jemput kamu enggak?"tanya Ayah yang sedang duduk bersama kami di meja makan.

"Iya yah,jemput kok,"jawab ku lalu menghabiskan segelas susu dalam sekali teguk.

"Heh,kalau minum itu pelan-pelan udah kayak di kejar-kejar rentenir aja Lo,"tegur kakak ku yang bernama Brian Agara

"Gak ada ya aku di kejar-kejar rentenir,kan aku gak punya hutang kak Ian," ucap ku seraya menghapus sisa susu dibibir ku dengan selembar tisu. Aku sering memanggil nya dengan nama Ian menurut ku itu lebih simple.

Aku dengan nya jarang sekali akur,lebih tepat nya aku sering berkelahi dengan nya. Dia sekarang SMK Kelas XII,mengambil jurusan Teknik Komputer dan Jaringan disalah satu sekolah swasta yang terkenal di Kota Medan.

Tin tin tin

Suara klakson motor Nadin berbunyi.

"Sayang,itu suara motor Nadin bukan?"tanya Bunda.

"Iya Bun,aku berangkat dulu."

Aku cium punggung tangan kedua orang tua ku , dan tentu saja kakak Ian juga.

"Love you ma,pa,"ucap ku seraya melangkah kan kaki ke halaman rumah.

"Love you more sayang," Balas Bunda memperlihatkan senyumannya.

"Selamat Pagi Icel."sapa Nadin dengan suara emas nya, ia sedang bertengger di tempat duduk sepeda motor nya.

Telinga ku sangat sakit mendengarkan sapaan itu, suara Nadin benar-benar seperti kaleng rombeng.

"Selamat pagi juga Nadin," ucap ku yang tersenyum.

" Ini pakai helm nya." Nadin memberikan helm berwarna kuning dengan motif Minion. Aku sangat suka dengan Minion.

"Wah,thankyou Nadin. Helm kamu lucu juga ya."Aku tertawa pelan melihat motif helm Nadin yang bergambar kartun Tayo.

"Haha iya dong, yuk berangkat entar kita telat cel,"ucap Nadin yang sudah menstarter motor nya.

Akupun segera memakai helm ku, tidak lupa ku kaitan hingga terdengar suara klik dan duduk dibelakang Nadin . Berpegangan pada tas Nadin . Rasanya aku seperti bersama kembaran ku.

Ditengah perjalanan kami sedikit bercerita dan tertawa ria karena Nadin membahas bahwa dia baru saja dibelikan hadiah oleh pacar nya sebuah jam tangan tayo. Aku tertawa saja melihat nya, seperti anak kecil bukan?

"Wah jadi kamu tidak pakai jam tangan Tayo nya, kulihat jam tangan kamu sekarang polos saja?" Aku bertanya pada Nadin dengan posisi badan lebih kucondongkan ke depan agar mendengar jawaban Nadin .

"Aku sayang memakai nya, ah tapi besok akan ku pakai,"ucap Nadin fokus kedepan.

"Oh begitu, eh Ar ada bilang kepadamu kalau dia akan bolos hari ini?" Tanyaku.

"Iyah, tapi aku tidak ingin memberikan nya keterangan sakit jika tidak ada surat nya ." Ucap Nadin sedikit kesal.

"Hemm, baik lah Nadin."

Semoga saja Ayuni berhasil membujuk Ar untuk tidak bolos.

Nadin memarkirkan sepeda motornya di depan rumah warga. Sekolah kami tidak memberikan halaman parkir . Alasannya agar warga disitu memiliki tambahan uang. Jadi setiap anak yang memarkirkan motor nya harus membayar dua ribu rupiah saja.

Kami menghabiskan waktu 15 menit untuk sampai sekolah SMA BAGASKARA , karena memang sekolah ini tidak terlalu jauh dari rumah ku.

Kami memasuki sekolah SMA BAGASKARA, sebelum masuk ke kelas siswa di wajib kan untuk finger print. Aku dan Nadin meletakkan sidik jari ku di alat itu. Terkadang jika jari kita sedikit basah sedikit sulit untuk melakukan nya.

"Ayok, ke kelas," Ucap Nadin yang kulihat dia sudah selesai finger print, tadi ia mengalami sedikit kesulitan.

Kami menuju kelas, sekolah ini sangat sejuk . Banyak pohon-pohon besar yang rindang sekali. Aku deg-deg'an memasuki kelas. Apakah Ar sudah datang ?

"Hm, ternyata Ar belom datang."

Aku meletakkan tas ku di laci meja. Dan berjalan keluar kelas untuk melihat Ar .

"Icel, mau kemana?"tanya Nadin yang sedang bermain ponsel nya. Ku yakin dia sedang mengabari pacar nya itu .

" Didepan kelas aja kok,"

Nadin menganggukkan kepala nya.

Aku duduk di bangku yang sudah tersedia di halaman depan kelas. Dibawah pohon,sangat sejuk.

Ku gerak kan kepala ku ke kiri dan ke kanan."Bukan kah itu Ar ?, sedang apa dia di lorong adik kelas?" Aku bertanya-tanya dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARCELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang