Cerita Ketujuh || Gombal ||

4K 388 40
                                    


Cerita Ketujuh || Gombal ||


Sasuke dan Itachi itu Uchiha kembar dan rajanya gombal, dari perempuan sampai laki-laki, dari dewasa sampai anak kecil, mereka tidak pernah pandandang batasan.

Belakangan ini mereka mulai tertarik pada seseorang, dia laki-laki pirang yang baru saja jadi teman sekelas di kelas 2-C. Konon kata gosip yang beredar, laki-laki itu adalah orang asing, ada juga yang bilang half . Jelas saja dapat julukan Malaikat, wajahnya saja seperti gambaran malaikat yang ada di film-film fiksi! Mata biru safirnya seolah melambangkan keteduhan surga, rambut pirangya secerah musim panas, tubuhnya ramping, dan poin paling mengerikan adalah senyumannya. Bagai kutukan, senyumannya dapat membuat siapapun melupakan duniawi dan melelehkan tubuh serta jiwa orang yang menatapnya.

Sasuke dan Itachi menggelengkan kepalanya tak percaya bersamaan. Kenapa mereka baru menemukan mahluk tuhan paling sexy ini? 

Sasuke harus mendapatkannya!

Itachi bahkan sudah bertekad untuk memilikinya detik itu juga.

Mereka berdua berjalan mendekati kursi pria pirang itu, Barusan Sasuke dan Itachi baru tau kalau nama pria pirang itu Naruto, terimakasih pada Sakura yang dengan lantang menyapa Naruto di ambang pintu. 

Belum sampai bangku Naruto, langkah kaki kembar Uchiha ini harus terhenti. Mereka mengucek mata pelan, apa mereka baru saja melihat sayap  di belakang Naruto?

ah, tidak. Ternyata bukan. Itu hanya refleksi awan di kaca yang terlihat pas di punggung Naruto bagai sayap malaikat.

Apa ini pertanda jika bahkan tuhan pun menginginkannya jadi malaikat?!

"Hai, Naruto." Sapa Sasuke akhirnya.

"Selamat pagi, Naruto." Salam Itachi dengan senyuman termanisnya.

Naruto menolehkan kepalanya, menatap para pria yang baru saja meyapa. "Hai juga, Sasuke, Itachi." Dengan polos Naruto memberikan senyum kutukan itu. Sial! Sasuke harus menahan kutukan medusa pada penisnya yang mulai membatu setelah mendapat senyuman Naruto. Sedangkan Itachi dengan tenang mengeluarkan tissue dan mengelap darah di hidungnya. Itachi sudah menduga ia harus membawa tissue sebelum bertemu Naruto.

"kau sudah mengenal kami?" Tanya Itachi. Suaranya berdengung karena tissue yang masih tertancap di hidung. Darah itu tidak kunjung berhenti. Sial.

"Tentu, Kalian kan sangat terkenal di sekolah ini!"

"Begitukah? aku merasa tersanjung bisa dikenal oleh malaikat cantik sepertimu." Kata Sasuke, tangannya menyentuh wajah Naruto perlahan, membuat wajah itu bersemu merah.

"Tapi aku khawatir.." Sekarang Itachi, wajahnya menyiratkan kehawatiran. matanya seperti hampir menitikan air mata buayanya.

"Memangnya kenapa, Itachi san?" Naruto terbuai, cukup percaya dengan wajah buaya Itachi.

"Karena pasti Naru merasa sakit.."

"Aku? Sakit?" 

"Iya, Bukankah sakit saat jatuh dari surga?" Tangan Itachi dengan lihai menggenggam kedua tangan Naruto, mencium punggung tangan Naruto dengan lembut. 

Astaga lihat wajah Naruto sekarang, bahkan sudah lebih merah dari tomat. Sudah kena gombal Uchiha kembar pagi-pagi, jadi tontonan masal pula. 

Semua orang menatapnya, bahkan guru yang sedang lewat ikut berdiri di depan jendela sambil meminum energy drink menonton aksi gombal para uchiha ini.

"Kalian sendiri, bagaimana? apa tidak sakit?" Naruto melepas genggaman tangan Itachi, matanya menatap kedua Uchiha itu dalam-dalam.

"Pffftt!" Kedua Uchiha itu hampir saja tertawa, Naruto berusaha menggombal balik rupanya.

"Sakit? Karena jatuh dari surga? tentu saja tidak. karena kami bukan berasal dari sana, sayang." Sasuke mengelus rambut pirang Naruto, Lembut sekali! Sasuke hampir saja menciumi rambut Naruto jika tidak menahan diri.

"Lalu kalian dari mana?"

"Kami dari Neraka." jawab Itachi enteng.

"Astaga, jadi itu sebabnya kalian sangat hot!"

Sasuke dan Itachi speechless, Naruto mengatakan itu sambil menggigit bibirnya sexy. Hampir saja mereka kehilangan kesadaran, mendapat tatapan menggoda dari Naruto.

'Jadi ini rasanya kena gombal?' Batin Sasuke dan Itachi bersamaan.



END 

....


setelah 3 minggu gak update, karena project kerjaan dan kesehatan yang menurun, akhirnya. Terimakasih telah menunggu. maaf kalau cerita tidak sesuai harapan. 

see u next chapter! 

Bawang BombaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang