PART 14 - Salah Paham

38 16 3
                                    

*****

"Rendi?" gumam Nalfa.

"Hah? Siapa Nal?" tanya Geral sambil mengikuti arah pandang Nalfa.

Tanpa menjawab pertanyaan Geral, Nalfa langsung lari mengejar Rendi. Namun, usaha Nalfa pun gagal karena Rendi telah melajukan kan mobil nya dengan cepat.

Pasti Rendi ngiranya aku pacaran sama Geral batin Nalfa.

"Kamu kenapa Nal?" tanya Geral.

"Eng- enggak kok Al."

"Ya udah kalo gitu kita pulang aja yuk."

Nalfa dan Geral pun bergegas pulang dari taman. Sepanjang perjalanan batin Nalfa merasa tidak enak karena kejadian tadi. Karena ia yakin bahwa Rendi akan berfikiran yang aneh-aneh. Padahal sebenar nya Nalfa dan Geral pergi ke taman di suruh sama Rani-ibu Nalfa.

"Al maaf ya gak jadi ngadem nya. Kamu jangan bilang Mama ya soal apa pun karena Mama bakalan Marah."

Dan Geral pun hanya mengangguki perkataan wanita tersebut lalu tersenyum dengan ikhlas tanpa sebuah paksaan. Dan sekarang Geral tau tentang semua nya karena telah menceritakan secara panjang lebar kepada Geral.

Kini, mereka pun akan sepakat untuk menolak perjodohan kedua orang tua mereka. Karena sekarang Geral pun tengah dekat dengan seorang wanita yang sedari dulu setia menunggu nya.

"Nal aku titip salam aja ya buat Mama, soal nya aku ada urusan," ucap Geral ketika sampai depan rumah Nalfa.

"Iya, makasih Al."

Geral pun tersenyum, kemudian Nalfa pun turun dari mobil Geral dan melambai kan tangan kepada pria itu yang di balas dengan lambaian pula.

Nalfa langsung pergi ke kamar nya tanpa menemui Ibu nya terlebih dahulu. Lagian pas ia masuk ke dalam rumah keadaan nya sepi seperti tidak ada penghuni. Jadi Nalfa beranggapan bahwa orang tua nya sedang keluar ada urusan.

Nalfa pun langsung mengambil handphone nya dan bergegas mencari kontak Rendi. Namun, seketika Nalfa ragu dan akhir nya ia pun mengurung kan niat nya.

"Hmm mungkin waktu nya kurang tepat," gumam Nalfa.

******

Sesampai nya di rumah Rendi langsung men dudukan bokong nya dengan kasar di sofa ruang tamu. Ia pun menjambak rambut nya dengan keras, ia menyesal karena pergi ke taman.

Niat nya ingin bernostalgia dengan kebahagian nya, namun yang di dapat hanya lah sebuah penderitaan yang mampu membuat dada nya terasa begitu sesak ketika melihat pujaan nya berjalan berdua dengan lelaki lain.

Namun, itu lah kenyataan nya. Rendi pun tidak bisa berbuat apa-apa karena sekarang hubungan nya dengan Nalfa bukan lah sepasang kekasih lagi. Namun, melain kan hanya sebatas masa lalu dan menjadi seorang teman yang tak dekat.

"Arrrggghh bangsat!"

"Ehk-ehk kamu kenapa Rendi?! Kok gitu?" tanya Desi yang sontak merangkul anak semata wayang nya itu.

"Rendi minta maaf Ma."

"Ushhhh ushhhh ayo coba cerita sama Mama, biar gak terlalu berat sayang masalah nya."

"Enggak kok Ma, Rendi baik-baik aja," ucap nya mencoba menari kedua sudut bibir nya. Namun, itu memang lah sulit untuk di lakukan saat seperti ini.

Desi pun hanya tersenyum kepada anak nya. Ia pun tau keadaan anak nya sekarang, mungkin memang sulit bagi seorang Rendi untuk sangat terbuka kepada orang tua nya terutama ibu nya. Ia sudah mulai ingin menjadi lebih dewasa lagi dengan mengatasi semua permasalah nya tanpa menceritakan kepada orang lain.

****

________

Huaaa udah lama juga ya gak update:v hee maafin mood nya baru balik sekarang wk.

Yang jelassss part ini itu gima yaa. Gak tau deng hehee

Happy reading guys☺❤ jangan jadi siders yaa uwuwuwww;v

Ig : iissitifatimah_17

My Patient Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang