Mereka bertiga berjalan ke arah kediaman Yact tampak Singto yang tengah memegang banyak kantung belanjaan terlihat mengerutkan keningnya
"Apa kau harus berbelanja sebanyak ini Few?"
Gadis itu terlihat tersenyum saat mendengar penuturan pemuda disampingnya "Tentu saja, aku harus berbelanja pakaian yang bagus untuk kompetisiku nanti"
"Ah iya! Dan maaf sudah meninggalkan kalian saat makan siang tadi, pelatihku sangat menjengkelkan ditambah event setiap tahun yang merepotkan itu!" Gerutu Few
Kantung kantung belanjaan itu pun mulai beralih tangan namun saat akan memasuki kediamannya seseorang mencegah lengannya untuk masuk
"Ada apa lagi Sing?"
"Apa kau lupa mengatakan sesuatu?"
Few mengerutkan keningnya dan dia tersenyum, tingkahnya seperti sedang mempermainkan Singto. Ia sebenarnya tahu apa yang dimaksudkan pemuda itu.
"Apa? Apa yang harus kukatakan?"
Singto memutar bola matanya jengah melihat tingkah gadis dihadapannya, ia mulai terlihat sedikit kesal dengannya namun Few tampak acuh melihat itu semua
"Oh ayolah Few!"
Few meletakan diatas lengan Singto yang memegang nya dan melepaskan genggaman Singto
"Katakan itu dihadapan semua orang dulu, maka aku akan mengatakannya juga. Sudah aku masuk dulu. Good Night, Sing, Krist!" Ucap Few sambil berjalan pergi
Namun tiba tiba seserang memanggil namanya lagi membuat gadis itu menolehkan kepalanya
"Few! Apakah menunggu delapan tahun itu tidak cukup?"
Few kembali menoleh saat mendengar perkataan Singto lalu gadis itu pun mengalihkan padangannya ke arah sahabatnya yang sudah bersiap akan pulang juga
"Hei Kit! Bagaimana menurutmu? Apa delapan tahun sudah cukup?"
Singto pun yang mendengar perkataan Few saat bertanya pada Krist membuatnya memusatkan perhatiannya pada pemuda itu, Krist tampak menarik ujung bibirnya
"Tentu saja, delapan tahun itu masih belum cukup"
Few hanya tertawa saat Krist mengatakan itu lalu mulai masuk kedslam rumahnya meninggalkan Singto yang terlihat frustasi saat mendengar perkataan Krist tadi.
▪️
▪️Pagi yang cerah menjadi menyambut awal hari mereka tak terkecuali dikediaman Sangpotirat. Langkah kaki yang menuruni tangga dengan terburu membuat sepasang mata memperhatikannya dengan khawatir
Ada apa anak semata wayangnya itu terburu buru begitu, rasanya ini hari minggu, dan tentu saja hari libur.
"Kau mau pergi kemana, Kit?"
Krist yang tengah terburu buru itu langsung menolehkan kepalanya pada sumber suara, siapalagi jika bukan sang bunda tercinta yang menyambutnya
"Ahhh itu aku harus menemui Singto, Mae"
Saat mendengar alasan yang di utarakan oleh putranya, Nantana hanya tersenyum
"Sayang, sebaiknya kau sarapan dulu" Lanjut Nan lagi sambil menyiapkan ssebuah piring
Krist datang menghampiri ibunya sambil tersenyum dan tiba tiba memeluk Nan dari samping
"Mae, maafkan aku. Aku sudah telat. Kasihan Singto sepertinya sudah menungguku juga"
Nantana menggelengkan kepalanya
"Baiklah baiklah kalau begitu kau pergilah"
Dan dibalas anggukan oleh Krist tak lupa ia mencium pipi dari sang ibu
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will you to be my Friend? [KRISTXSINGTO] END
Action"Menjadi teman baiknya adalah tugasku" Krist Perawat "Aku hanya mencintai seseorang yang membalas emailku dan itu dirimu" Singto Prachaya "Bukan Few yang harus jatuh cinta pada pria melainkan pria yang harus jatuh cinta pada Few" Few Yacth . . Teri...