4

23 4 2
                                    



. . .

"Aku banyak belajar atas segala apa yang kau lakukan.
Katamu, pertemuan denganku adalah sebuah takdir. Begitupun perpisahan
Aku belajar menghargai waktu dan rindu dirimu dulu,
Dari cinta yang sudah kita bangun, namun ternyata runtuh.
Aku belajar ikhlas melepasmuu. . ." Adnan Husein


"Cila. . ."

Cila memandang ayahnya. Lalu menyembunyikan muka nya di bantal,lagi.

Sakit sekali rasanya buat cila. Ia yang selama ini mencoba memendam tangis nya, berusaha tetap 'tidak papa' pada hatinya.
Sekarang rapuh. . .

"Cilaaa. . ." Panggilnya lagi, Adnan Husein mendekat sekarang

Cila berusaha bangun.

Memeluk ayahnya,

Menangis sedu di dada Adnan Husein

"Ayah. . .
Aku rindu menjadi putri kecil dengan mahkota di kepalaku, dan dengan perasaan yang selalu bahagia"

Adnan Husein mengeratkan pelukannya

"Yah. . .
Lihat aku sekarang. . .
Apa kalian masih memikirkan. . .
bahwa,
keputusan kalian adalah yang terbaik!".
Cila melepaskan pelukan nya. "yah. . . Hidup ku sudah berakhir. . ."

"Sayang. . . Hidup kamu tidak akan berakhir
Hanya karena keluarga kamu berantakan. . .
Masadepan kamu tidak akan suram hanya karna orangtua mu pisah.
Hidup mu akan berakhir saat kamu kehilangan harapan
Hidupmu akan berakhir saat kamu berhenti merangkai mimpi
Masadepan mu suram saat kamu berhenti berjuang" Adnan Husein berusaha menguatkan anaknya

"Aku sudah kehilangan harapan yah. . .
Aku berhent-"

"Tetap melangkah. . .
Berdiri tegak!
Cila yang ayah tau, hati nya kuat. . .
Jangan pernah merasa kau kehilangan orangtua mu. . . Hey. . ." Adnan Husein mengangkat dagu putri nya. "ayah tetap selalu ada untukmu, begitupun ibumu. Kamu tidak kehilangan kami, hanya. . .
Ayah saja yang kehilangan ibumu. . ."




————

Ikhlas bukan perkara mudah bagi mereka pemilik luka.
Tidak mudah menerima keadaan yang sebelum nya tidak pernah terbayangkan, malah menjadi kenyataan.

Pergi. Mungkin jalan satu-satunya.
Menjauh dari semua yang mengakibatkan luka.
Sebelum semua orang meninggalkan Nayla. Nayla akan lebih dahulu meninggalkan mereka.
Cukup cara ibu pergi saja yang membunuh batin nay. Cukup. Nay ngga mau terluka berlebihan lagi

Selamat tinggal ibu
Selamat tinggal ayah
Selamat tinggal cita-citaku
Selamat tinggal harapan harapan yang sudah aku rangkai sejak dulu. . .
SELAMAT TINGGAL SEMUANYA

AKU HANCUR SEKARANG

I dont have anyone, im alone

-Nayla Cahyani Husein


————



"Arghhhhhhhhh"

Teriak Kiki frustrasi
Mencari keberadaan Nayla.

"Terus kemana dia sekarang bun!" Teriaknya lagi

"Kalo bunda tau, kamu pasti ga kaya org gila gini. Sabar, coba tlpn lagi" sahut bunda ayi.
"Tadi pas dia cariin kamu. bunda suruh dia, tungguin kamu. Tapi malah dia keluar. Menangis." Sambung nya lagi

". . ."

"Kalian kenapa? Ada apa Ki?-"

"Bun, bukan kami. Tapi om Adnan sama tante Anisa"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

it's me, cocoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang