Terungkap?

329 37 2
                                    

Sepulang sekolah Aurel langsung ke taman belakang. Dan sekarang ia sedang duduk di bangku taman.

Ia melihat ke sekeliling. Sepi. Hening. Hanya ada dirinya di taman itu, karena cuaca pun sedang mendung.

"Maaf dibikin nunggu" ucap seseorang dari belakang bangku yang Aurel duduki

Aurel pun langsung menoleh ke arah suara tersebut. Ia terkejut ternyata yang berbicara tadi adalah Renal.

"Eh iya gak papa" ucap Aurel.

"Kamu marah ya sama aku?" Tanya Renal.

"Marah? Marah kenapa?" ucap Aurel kemudian senyum, dan terlihat bahwa itu senyum fake.

"Ya kamu ngejauh dari aku" Tanya Renal.

"Aku ngejauh?"

"I-iya kamu ngejauh" ucap Renal.

"Kayanya aku gak ngejauh deh. Coba kak Renal intropeksi diri deh. Yang ngejauh itu sebenarnya aku atau kak Renal"

"Aku gak merasa ngejauh kok. Malahan kamu kali yang ngejauh dari aku" ucap Renal.

"Oh yaudah. Ada yang mau di omongin lagi? Waktu aku gak banyak buat ngebahas hal yang gak penting" ujar Aurel dengan suara yang dingin.

"Jadi menurut kamu ini gak penting?" Tanya Renal.

"Gak penting lah, cuma ngebahas siapa yang ngejauh kan? Masih banyak urusan aku yang lebih penting dari ini. Jadi ada yang perlu di omongin lagi gak?" Ujar Aurel.

"Oke oke. Kamu tau sesuatau tentang kita?" Tanya Renal sambil menatap ke arah Aurel.

"Tentang kita? Gak tau, kenapa emang nya?"

"Tentang taruhan?" Tanya Renal sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Taruhan? Gak tau tuh, emang siapa yang taruhan dan emang ada hubungan nya sama aku?" Kak Renal bahas taruhan, apa dia mau bilang kalau aku cuma bahan taruhan nya doang?-batin Aurel.

"Aku minta maaf ya" ucap Renal sambil memegang tangan Aurel, dengan cepat Aurel melepas tangannya dari tangan Renal.

"Minta maaf kenapa?"

"Minta maaf karena kam--We don't talk anymore, we don't talk anymore. Sebentar ya aku angkat telfon dulu" ucap Renal yang terjeda karena ada yang menelfon.

Aurel pun menganggukkan kapalanya.

Renal mengangkat telfon dan sedikit menjauh dari Aurel, karena ia mendapat telfon dari Catherine. Setelah selesai ia kembali ke Aurel.

"Oke jadi tadi tuh aku minta maaf karena kam-"

"Maaf kak, kayanya kita ngobrol nya lain kali aja deh. Udah gerimis soalnya. Aku pamit ya kak" ucap Aurel kemudian meninggalkan Renal sendiri di taman.

Maaf kak aku gak kuat kalau harus dengar ternyata aku emang bahan taruhan kak Renal-batin Aurel sambil meneteskan air matanya dan berjalan menuju depan sekolah.

"Aku minta maaf" gumam Renal sambil melihat kepergian Aurel.

"Arghhh!!" Teriak Renal sambil mengacak rambut nya frustasi.

Aurel berjalan ke depan sekolah yaitu tempat menunggu jemputan para siswa. Setibanya di depan ia sambut oleh suara geluduk dan hujan yang deras.

Ia duduk di bangku yang tersedia, kemudian mengeluarkan handphone nya untuk memesan taksi online. Namun handphone nya mati, terpaksa ia harus menunggu hujan reda untuk mencari taksi yang lewat.

Ketos Vs Paskibra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang