Hari ini merupakan hari kelulusan dimana hampir semua orang melampiaskan rasa duka cita yang mereka rasakan selama kurang lebih tiga tahun lamanya.
Semua yang ada di ruangan saat ini sedang menangis dan memeluk sesama teman seperjuangan atau mungkin teman sepergosipan. Selama hampir enam jam pria bermarga Kim yang saat ini tengah mengenakan tuksedo mendengar pembicaraan bodoh dan omong kosong dari orang di sekitarnya.
"Jangan lupain aku ya."
"Jangan lupa kabarin gue kalo ada sesuatu."
"Abis dari sini jangan lupa sering-sering kumpul."
"Jangan sombong."
"Keluar dari sini bareng suksesnya juga harus bareng."
"Aaa sayang banget gue sama kaliaan. Ayo temenan terus buat selamanya."
Dan omong kosong lainnya yang membuatnya muak setengah mati. Serius, apa, sih, yang ada dibenak mereka sampai berani mengatakan, selamanya? Apakah mereka yakin tidak akan mendapat teman baru yang lebih menyenangkan dan membuat nyaman?
Sungguh, Taehyung benar-benar tidak suka orang yang sering melemparkan omong kosong tidak berguna hanya untuk hari itu saja. Dia sudah cukup sering merasakan rasanya dibuang dan digantikan dengan teman yang baru. Lagipula, dia tidak benar-benar mempercayai kata selamanya yang sering diucapkan oleh orang sekitar. Cepat atau lambat hubungan seperti pertemanan hanya tinggal sebuah nama. Tak akan ada hubungan semacam itu yang abadi, Taehyung tidak akan mempercayainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tan's✔
FanfictionHow's life? ⚠Warning!⚠ Suicide things, depression, rape, and the others. If you aren't in good condition, please stay away.