Kim seokjin, manusia hampir terlihat sempurna dan tidak dapat tergapai, nyaris dapat menaklukan hati siapa saja yang mendekatinya. Begitu ramah, peduli, supel, dan tidak segan merelakan waktunya yang berharga sebagai pewaris dari perusahaa Abalon untuk membantu orang yang ada disekitarnya.
Nyaris sempurna tanpa cela dan hampir mustahil untuk menjadi manusia. Terlalu indah jika hanya menjadi manusia. Sosoknya yang begitu dermawan dan diidamkan para wanita membuatnya menjadi satu hal yang mustahil untuk didapatkan.
Semua yang melekat padanya selalu terlihat sempurna. Pakaian cokelat, celana bahan dan sepatu dengan warna senada, serta ikat pinggang yang saat ini dikenakannya begitu sempurna. Sempurna. Tanpa cela. Nyaris sempurna jika saja saat ini aku tidak tahu bahwa orang yang telah membunuh orang tuaku adalah Kim Seokjin. Kim Seokjin, seseorang yang beberapa jam lalu aku agungkan keberadaannya sebab begitu indah, saat ini tengah melemparkan pelurunya berkali-kali kepada kakakku.
Kim Seokjin yang sangat indah tersebut ternyata hanyalah sebuah kamuflase. Cara untuk menutupi kecacatan yang begitu besar pada hatinya yang tengah membusuk dan akan terus semakin membusuk. Kim Seokjin dengan segala keindahan dan kecacatan yang dimilikinya menginginkan sebuah pengakuan dari sang Ayah serta ingin melemparkan rasa bencinya pada sang Ayah dengan membunuh orang lain. Kemudian, dalam hitungan menit, tidak, detik. Dalam hitungan detik, aku akan menjadi korban selanjutnya dan dia akan menghapus semua kecacatannya kemudian kembali menampilkan kamuflase yang begitu indah dan tak tergapai.
"Ketemu."
Dor!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tan's✔
FanfictionHow's life? ⚠Warning!⚠ Suicide things, depression, rape, and the others. If you aren't in good condition, please stay away.