[Jangan Lupa Vote dan Komen ya! Vote dan komentar kalian sangat berharga bagiku!]
(≧▽≦)Kai membuka knop pintu kamar Kyungie, dia tampak terkejut mengetahui ada Cha Eun Woo disana. Sontak Eun Woo dan Kyungie melihat ke arah Kai. Dengan tertawa tertahan dia menundukkan kepalanya sambil meminta maaf dan izin keluar untuk tak mengganggu keduanya. Kyungie ingin memanggil kakaknya tapi telat, Kai sudah menutup pintunya menyisakan mereka berdua. Cha Eun Woo tersenyum dan duduk didekat brankar Sang Kyung.
Sambil memberikan bunga dia berkata, "kamu udah enakkan?"
Kyungie menangguk kaku. Eun Woo terkekeh.
"Kamu ga merasa terganggu ada aku kan?" Goda Eun Woo, Kyungie buru-buru menggeleng. Eun Woo tertawa (author ambyarrr)
"Gak bosen kami disini melulu?" Tanya Eun Woo.
"Hhmn... Bosen sih..." Sepertinya Kyungie mulai tertarik dengan topik pembicaraan ini.
"Mau jalan-jalan ketaman?" Tanya Eun Woo.
"Mau..." Eun Woo mengangguk dan langsung berdiri untuk mengambil kursi roda yang berada tak jauh dari brankar Sang Kyung.
Dia membantu Sang Kyung bangun, turun, berdiri dan sampai duduk dikursi roda. Sang Kyung tersenyum seraya mengucapkan terima kasih. Saat itu pula Chaerin datang, dia tampak terkejut dan tersenyum hangat ketika mengetahui siapa yang bersama Sang Kyung.
"Cha Eun Woo?" Sapanya sambil tersenyum menghampiri lelaki bermarga Cha itu. Eun Woo balik tersenyum.
"Iya tante, bolehkah aku membawa Kyungie berjalan-jalan ke taman sebentar?"
Chaerin mengangguk dan tersenyum, mengizinkan. Mereka berdua pun pamit keluar. Sepanjang koridor mereka mengobrol. Eun Woo mengajak Kyungie mengobrol dengan topik yang tak akan ditolak, yaitu tentang Sailor Moon.
Mereka bahkan asik tertawa membicarakan episode-episode yang mereka suka saking asiknya. Kebetulan kakak perempuan Eun Woo pun menyukai anime Jepang bergendre magical girl itu. Jadi Cha Eun Woo mengetahuinya, ya walaupun tidak seberapa setidaknya dia dapat membuka pembicaraan.
Setelah sampai, mereka menuju kursi taman. Jam segini adalah jamnya berjemur, jadi sangat pas Eun Woo mengajak Kyungie ke taman. Ramai, banyak yang berjemur juga ada anak-anak yang bermain membuat Sang Kyung tersenyum. Eun Woo memperhatikan setiap sudut dari wajah Kyungie yang hangat, dia sangat cantik. Memiliki mata yang tajam seperti eommanya, lesung pipinya pu memikat.
"Chagi..." Panggil Eun Woo, Sang Kyung sudah terbiasa dengan panggilan itu dan dia menganggap itu hanya sapaan biasa, dia hanya mengangguk.
"Aku sudah memberi pelajaran pada lima nenek sihir itu."
Sang Kyung terperanjat. "Apa maksudnya?"
"Aku tahu kau masuk rumah sakit karena mereka. Aku tak terima karena mereka membuat 'kekasihku' jadi seperti ini."
Sang Kyung menghela nafasnya. "Seharusnya kau tak perlu melakukan itu, Oppa."
"Kenapa?"
"Aku bisa mengatasinya sendiri."
Eun Woo menangkup wajah Kyungie, "kau memang bisa melawan mereka, tapi kau tidak selalu bisa melakukannya kan?"
Alis Sang Kyung bertemu, Eun Woo melepaskan tangkupannya dan tersenyum sambil merapihkan rambut Sang Kyung kebelakang telinga.
"Ingat Chagi, kau punya aku. Aku akan selalu melindungi mu." Katanya.
Pipi Sang Kyung bersemu merah, melihat itu Eun Woo terkekeh sambil mengacak-acak rambut Sang Kyung.
"Ani oppa! Kau membuat rambutku berantakan! Padahal tadi kau yang merapihkannya!"
Eun Woo malah tergelak, Sang Kyung sangat imut. Semakin dia marah, semakin kencang Eun Woo tertawa.
"Iya... Iyaa... Aku akan merapihkannya..." Kata Eun Woo sambil mengulurkan tangannya ke rambut Sang Kyung namun berhasil ditepis oleh Sang Kyung. Dia merapihkan rambutnya sendiri. Eun Woo terkekeh dan menggeleng-geleng melihat tingkah imut yeoja didepannya ini.
Author POV end.
[TBC ಡ ͜ ʖ ಡ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Livin' In Lie
FanfictionPasti kita akan merasakan sedih. Cepat atau lambat, namun kesedihan itu adalah sesuatu yang pasti.