24 (MAMA)

28 13 4
                                    

Sebelum membaca, cuma mau bilang, ini part cukup panjang walau nggak panjang-panjang amat.

"Apasih, thor. Belibet amat."

"Dah lah, baca aja langsung."

Enjoy ya.

----------------------------------------

Mau tidak mau, setelah berkutat dengan pikirannya akhirnya Fira memutuskan untuk memakainya, karena dia juga tidak mau badannya terasa lengket karena teh yang manis dan basah semua. Tak butuh waktu lama untuk mengganti seragamnya yang basah, sekarang dia berkutat kembali dengan pikirannya, apakah dia harus datang ke ruang OSIS atau tidak? Setelah dia pikir-pikir sepertinya nggak perlu dia datang kesana, yang ada jika Mira dan teman-temannya tahu bakal lebih panjang urusannya dan dia sudah malas berurusan dengan itu semua.

₰₰₰

Kring... kring... kring... kring...

Bel pulang sekolah berbunyi, waktu yang sangat ditunggu tunggu oleh para siswa termasuk Fira, rasanya dia ingin segera pulang, tetapi saat membereskan buku-bukunya dan juga mengambil jaket milik Rifky yang dia simpan tiba-tiba dia teringat akan pesan Rifky yang akan mengajaknya untuk pergi ke makam nyokapnya.

"Apa gue tolak aja ya? Tapi kasihan juga, tapi kalau sampai tahu Mira urusannya pasti tambah panjang, tapi-." Batin Fira yang bergelut dengan pikirannya. Tiba-tiba ada seseorang yang mendekat dan pikiran itu buyar melayang bersama awan-awan diatas.

"Ayok, lu mau nemenin gue kan?" ajak seseorang itu.

"Em..."

"Fir, gue duluan ya, udah di tunggu sama sopir di depan," ucap Iza sahabat Fira.

"Gamau? Oke deh, gue berangkat sendiri."

"Eh, oke gue ikut, sorry," ucapnya, sebenarnya dia ingin menolak tapi dia tidak tega karena dia sadar selama ini Rifky selalu menyelamatkannya saat dia sedang susah atau dalam bahaya, maka dari itu dia berpikir mungkin tidak masalah jika hanya menemaninya menjenguk ibu dari Rifky. Dari luar kelas terlihat Mira yang bersembunyi dan berusaha menguping pembicaraan mereka, karena dia masih tidak terima jika Fira mendekati Rifkynya dia pun mulai menyusun rencana untuk membalaskan dendamnya.

"Tunggu tanggal mainnya, bitch!" ucapnya dalam hati lalu bergegas pergi karena tak mau jika dirinya ketahuan menguping dengan sengaja.

Di tengah perjalanan, seperti biasa tampak hening karena keduanya sedang bergelut pada pikirannya masing-masing hingga akhirnya Rifky bertanya.

"Kenapa tadi engga ke ruang OSIS padahal gue tungguin?"

"Gue cuma gamau nambahin masalah kalau sampai Mira tahu."

"Padahal tadi niat gue baik mau obatin luka di pipi lu."

Fira yang sebenarnya sedikit tidak enak kepada Rifky pun akhirnya hanya diam, dia takut, takut jatuh terlalu dalam pada perasaannya, takut jika nantinya hanya menghasilkan rasa kecewa lagi.

"Eh, mampir toko kue dulu ya, kan nyokap gue ulang tahun, sekalian beliin bunga," ucap Rifky sedikit canggung.

"Oh iya," jawab Fira sekenanya.

Motor yang mereka naiki pun meesat dengan cepat hingga akhirnya sampai pada tempat tujuan.

"Gue bawa kue sama bunga ini, tolong nyalain lilinnya dong."

"Thank's," ucapnya tulus dan hanya di jawab senyum oleh sang lawan bicara.

Segera mereka melangkahkan kakinya dengan hati-hati diantar nisan-nisan disana, Rifky yang sudah hafal letak makam ibunya pun dengan lancar mencari jalan sedangkan Fira hanya mengikutinya dari belakang dengan perasaan gugup dan takut.

"Selamat ulang tahun, mam. Ini kali pertama Rifky rayain ulang tahun mama dengan suasana berbeda, suasana baru, dan Rifky harus mulai membiasakannya, maafin Rifky karena selama ini Rifky bandel, nakal. Ma, mama pasti tau Rifky disini sayang banget sama mama, mama juga sayang banget sama Rifky kan? Oh iya, Rifky bawain kue kesukaan mama, kita tiup lilin bareng-bareng ya ma, satu dua tiga." Rifky dan Fira meniup bersamaan lilin tersebut.

"Di hari ulang tahun mama kali ini, Rifky pengen mama ngelihat Rifky bahagia, walau sebenarnya Rifky bahagia setiap hari karena mama, tapi semenjak mama tutup mata, dunia Rifky rasanya beda banget," tak terasa air mata cowok itu pun menetes.

"Ma, Rifky disini dateng nggak sendirian lho, Rifky bawa temen Rifky ma, Dia namanya Fira, mungkin mama ngga asing sama namanya, Rifky sayang banget ma sama dia, dia anaknya baik banget ma, mirip banget kayak mama, ma Rifky minta izin buat ngasihin jaket yang mama kasih ke dia ya, Rifky cuma ngga mau orang yang Rifky sayang setelah mama juga pergi ninggalin Rifky disini sendirian, jadi Rifky kasih jaketnya karena Rifky yakin kalau dia pakai jaket itu mirip banget sama mama dan juga Rifky ngerasa aman kalau dia pakai jaket itu, ngga apa kan ma?" luruh sudah pertahanan yang dia bangun selama ini, Rifky yang biasanya cuek, dingin, jauh berbeda dengan Rifky yang sekarang, rapuh, hanya itu yang terlihat, dia terlihaat sangat rapuh karena kehilangan sosok ibu yang sangat dia sayangi.

Bahkan, Fira yang disampingnya pun ikut menangis, tak menyangka jika Rifky serapuh ini, Rifky yang dia lihat sekarang beda, sangat beda saat dia sekolah atau di jalan ketika tidak sengaja bertemu. Fira yang tidak tega melihatnya segera memeluk badan besar lelaki itu, hanya itu yang bisa dia lakukan, tapi bagi Rifky, itu sudah lebih dari cukup.

"Hai, tante," ucap Fira lirih setelah terdiam cukup lama.

"Tante tau nggak? Tante sudah melahirkan lelaki sebaik Rifky di dunia ini, pasti Rifky bangga punya tante, pasti tante juga banggakan punya Rifky, dia baik banget tan, walau dia suka tawuran dia juga suka bantu Fira kalau Fira dalam bahaya," ucapnya dengan tawa renyah untuk menutupi rasa harunya.

"Makasih ya tan udah ngelahirin Rifky disini. Oh iya, selamat ulang tahun, tan. Semoga tante selalu bahagia disana, apalagi ngelihat Rifky juga bahagia disini," ucapnya pada batu nisan dan gundukan tanah sambil tersenyum tegar.

----------------------------------------

Halooo gimana feel-nya? Dapet nggak? Dilema sebenarnya mau diapain nih cerita biar feel-nya bisa dapet, tapi cuma dapet segitu, gapapa lah ya, author masih belajar huhuhu:(

Btw, Author ngetik ini sambil nangis lho:( semoga kalian dapet feel-nya ya

HUG RIFKY:)

----------------------------------------

Thank's for reading. Enjoy.

Jangan lupa tinggalkan jejak. Komen, Saran dan Kritik sangat dibutuhkan, vote juga perlu ya teman, untuk membangkitkan semangat author buat ngelanjutin ceritanya. Kalo ada typo tolong beri tahu ya guys.

ETHEREAL-HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang