3.KANTUK

68 15 1
                                    

By: Zal Rahmat Septiyan_

Mulut mulai menganga
Pertanda Kantuk tiada tara
Meski tak kuasa menahannya
Kan ku coba sekuat tenaga

Kugerakkan jari jemari
Tuk menulis bait demi bait sebuah puisi
Mata menolak jari berambisi
Badan lemas belum imunisasi

Malam semakin larut
Rasa kepala ingin di urut
Meski bibir mulai cemberut
Namun semangat tak pernah surut

Lelah mulai di rasa
Mata tak mampu di ajak bekerja sama
Akhirnya ku terlelap
Di kesunyian malam yang telah gelap

Esoknya ku terbangun
Di samping pena yang terkena air liur
Tiba - tiba ku melamun
Ternyata semalam ku tidur mendengkur

Surabaya, 26 juni 2020

PUISI KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang