By: Zal Rahmat Septiyan_
Mulut mulai menganga
Pertanda Kantuk tiada tara
Meski tak kuasa menahannya
Kan ku coba sekuat tenagaKugerakkan jari jemari
Tuk menulis bait demi bait sebuah puisi
Mata menolak jari berambisi
Badan lemas belum imunisasiMalam semakin larut
Rasa kepala ingin di urut
Meski bibir mulai cemberut
Namun semangat tak pernah surutLelah mulai di rasa
Mata tak mampu di ajak bekerja sama
Akhirnya ku terlelap
Di kesunyian malam yang telah gelapEsoknya ku terbangun
Di samping pena yang terkena air liur
Tiba - tiba ku melamun
Ternyata semalam ku tidur mendengkurSurabaya, 26 juni 2020