9

4.5K 228 0
                                    

Sesuai perjanjian kemarin sore adinda akan pergi nonton bersama ridho dan kini Adinda sedang duduk di meja rias. Adinda mengambil lipsbam favorit nya saat ia ingin memakai ternyata sudah habis.

"Duh di rumah bunda lipsbam baruku"batin adinda.

Adinda membuka lemari nya, lalu mengambil sebuah kotak.untung saja adinda membawa lipstik dengan warna yang sama dengan lipsbam nya.

Tok tok tok.

"Mau kemana?! Tanya rafka yang baru saja datang melihat adinda mengoleskan lipstik ke bibir tipis nya.

Tidak ada jawaban dari adinda.

"Dinda apa kamu tidak punya telinga?! Kau mau kemana?! Tanya rafka yang kini sudah emosi.

"Mau pergi"jawab adinda dingin.

"Kau masih belum pulih"ujar rafka.

"Ada ridho. Dan jika aku sakit dia akan menolongku. Tidak sepertimu yang membuatku sakit dan terus membuatku sakit"jawab adinda.

"Rafka dinda "panggil lidya yang tiba tiba saja datang.

"Iya ibu? Tanya rafka.

"Kalian mau kemana? Dinda sudah cantik dan kamu rafka sudah rapih. Kalian mau kencan? Tanya lidya

"T--"belum sempat adinda menjawab rafka langsung memotong nya. "Iya ibu. Kita mau kencan. Ya maklum bu aku sama dinda bisa di bilang pengantin baru. Iyasih kita sudah lama menikan. Tapi kan aku sama dinda baru hidup bersama"jelas rafka meyakinkan lidya.

Lidya mengangguk seraya tersenyum. "Iya hati hati ya. Dan semoga kalian cepat mendapat momongan. "Ucap lidya membuat bola mata besar adinda membulat. "Tidak bu. Aku belum s--"
Lagi lagi rafka memotong perkataan adinda. "Iya doa kan ya bu"

"Aamiin. Ya sudah ibu ke bawah dulu"pamit lidya.

"Kamu apa apa an si? Seenak nya bicara kayak tadi! Ya aku faham kamu bersandiwara! Tapi jangan gitu juga kali! Kelebihan! Kelewatan batas! Gurutuk adinda.
Rafka terkekeh melihat wajah adinda. Bukanya seram malah bagi rafka sangat lucu.

"Yasudah ayo"ajak rafka.

"Ayo ayo kemana?! Tanya adinda jutek.

"Saya antar kamu! Jawab rafka tak kalah jutek.

"Ga makasih"tolak adinda dan pergi.

"Dinda"panggil lidya membuat langkah nya terhenti.

"Eh bu. Iya? Tanya adinda.

"Bukan nya kalian mau kencan? Tanya lidya mengerutkan kening.
"Iya bu. Aku nunggu kak rafka di depan. Kak rafka mau genti baju katanya bajunya terkena noda"dusta adinda.

"Oh.yasudah hati hati"pesan lidya.

Drutt drutt drutt

Ridho sahabatku🐻

Siang bunda. Apa kabar? Oh ya gue sudah di tempat biasa

Ridho selalu menanyakan kabar. Bahkan setiap mengirim pesan. Karen bagi ridho menanyakan kabar itu sangat penting apalagi kepada wanita yang sangat ia cintai.

Adinda sudah melihat punggung ridho. Adinda berjalan sangat pelan, dan adinda  ke kursi yang ada di belakang ridho.

"Kagetin aah"guman adinda dalam hati.

Doooorrrrrr

Brukkk

"Aaaaa ridhoo lo tuh yaa"teriak adinda. Karena malah ia yang di buat kaget oleh ridho.

"Hahahahah ya abis lo ada niat jelek si wleee"ucap Ridho mengejek

"Gatau ah. Harus nya gue yang kagetin lp! Kesal adinda.

Surga yang Di RindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang