1

124 14 15
                                    

aku ingin menjadi normal, susah ya?
                                                     -B

                     

 

                         ***********

pagi ini sangat cerah, tidak ada sedikitpun tanda tanda akan hujan. langit berwarna biru muda dengan banyak sekali kapas kapas putih di atas sana.

Bianca turun dari motor sport milik Raga dan berdiri tepat di sampingnya.

"belajar yang bener jangan main terus," ingat Raga penuh penekanan

Bianca hanya membalas anggukan dan tersenyum manis, "aku masuk ya," tanya nya

Raga mengangguk, lalu memberikan tangan kanannya untuk disalimi oleh Bianca. ya itu adalah kegiatan rutin mereka setiap pagi

lalu Bianca berjalan masuk ke sekolah nya meninggalkan Raga yang masih setia melihat punggung adik semata wayang nya itu. ketika benar benar hilang dari pandangannya, Raga mulai menghidupkan motor dan pergi meninggalkan sekolah.

Bianca berjalan menelusuri lorong lorong sekolahnya. sudah tau kan? SMA Violet? sekolah elit anak sultan? yang mana murid muridnya hanya akan menggunakan barang barang branded, ponsel mahal, bahkan alat tulisnya saja berbeda dari yang biasa.

lorong lorong sekolah dihiasi dengan lukisan lukisan besar, dindingnya yang dipenuhi dengan warna coklat keemasan, ada banyak pilar pilar seperti kerajaan berdiri kokoh disana. tunggu, ini sekolah?

Menjadi murid yang lumayan terkenal, selain karena Bianca adalah keluarga Audrey, tapi gadis ini juga terkenal karena kegeniusannya. selalu mendapatkan peringkat 1 umum, sering menang olimpiade, dan salah satu penyumbang piala terbanyak untuk sekolah.

tapi tidak, kehidupan sekolah Bianca tidak seindah itu. karena penyakit jantungnya, dan ke antisosial-annya membuat gadis ini banyak dibenci oleh orang.

mungkin orang lain memandangnya aneh karena sangat jarang ia melakukan komunikasi. atau bahkan tersenyum, teman temannya tidak pernah melihat Bianca tersenyum bahkan sekali saja.

lalu, apa yang dia lakukan? berjalan dengan airpods nya sepanjang hari. itu yang dia lakukan

orang lain hanya bisa melihat luarnya saja. mereka tidak bisa melihat apa yang Bianca alami selama ini. mereka tidak tau bagaimana Bianca sebenarnya, bagaimana Bianca seharusnya. jika saja teman teman SMP nya dulu tidak merundungnya, ia tidak akan menjadi seperti ini.

karena terkadang, manusia adalah guru untuk manusia lainnya. bahkan tanpa dipinta. nilai memang sangat penting, tetapi akan jauh lebih penting jika kita tau darimana dan bagaimana nilai itu bisa ada.

seperti ini sudah biasa bagi Bianca. berjalan ditengah tengah mata penuh kebencian yang seolah ingin sekali membunuhnya. sampailah ada beberapa anak laki laki, mungkin mereka satu geng? mereka melihat Bianca dari atas sampai bawah dan tanpa pikir panjang salah satu dari mereka,

"WOI SI PINTER DATENG!!!!,"
teriak Beno melengking

"WOI GOBLOK TERIAKNYA SANTAI AJA DONG SAKIT KUPING GUA ANJING," ujar Leo sambil menoyor kepala Beno. "LO JUGA TERIAK NIH SEKARANG HAYO!?," bela Beno.

mereka berdua kalau bertemu tidak akan pernah akur, seperti Tom And Jerry saja.

Leo memilih diam dan tidak meneruskan perdebatan tidak berfaedah itu dan kembali fokus kepada Bianca.

"nengg Biancaa aduh cantiknya hari ini seperti biasa selalu memikat hati abwang," ujar Marcel alay. "WEY WEY WEY INGET LO UDAH TAKEN GAUSAH JADI PLAYBOY DONG SEKALI AJA CEL GAUSAH NOLEH YANG LAEN GUE ADUIN KIRAN BARU TAU RASA LO," kata Beno penuh penekanan dengan senyum liciknya.

AiMILIOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang