dan detik berikutnya jimin mencium bibir yura lembut yura tentu saja membalas karna itu ciuman jimin yang sangat lembut dan kini mereka saling berperang lidah dan bertukar saliva. aku skip aja ya takut ada bocil nanti kan kesanya ga lucu
dan malam ini malam yang panjang bagi mereka berdua dengan sensasi yang memabukan.
PAGI HARINYA
"Eunghh" lenguh yura karna dia merasakan ada sinar matahari yang masuk lewar jendela kamarnya
"Jam berapa ini" tanya yura pada dirinya sendiri
"Jam 7 masih pagi" karna hari ini hari minggu jadi yura mau mandi lalu memasak dan membangunkan putri kecilnya
"Jim jimiinn" panggil yura membangunkan jimin. sumpah ini jimin kalau tidur gemesin bangettt pipi gembilnya terus rambutnya yang berantakan
"Eungghh" lenguh jimin dengan mata yang sedikit terbuka
"Bangunn yeoboo"
"5 menit lagi" tawar jimin yang ingin menutup matanya lagi tapi naas yura sudah meneriakinya untuk bangun
"YAK BANGUN BODOH!" teriak yura tepat di telinga jimin
"Aigoo Yura-ya telingaku" keluh sang empu bagaimana tidak mengeluh teriakan yura bahkan mampu mengalahkan speaker
"Huuh makanya bangun lalu mandi"
"Mandii?" tanya jimin tersenyum jahil
"Hmm"
"Kajja kita mandi" ajak jimin lalu menggendong istrinya masuk kekamar mandi
-KAMAR MANDI
"Jimin turunkan aku bodoh!" pekik yura
"Hmm mau kuturunkan ya? baik akan ku turunkan tapi didalam bath up"
"Jimin sialan!"
Jimin cuma terkekeh melihat tingkah istrinya yang menurutnya sangat gemas saat ini
"Aigoo istri park jimin marah ya hmm"
"ani"
"Hmm kajja mandi dan lepaskan semua bajumu sayang" titah jimin yang kini sudah bertelanjang dada
"Andwe! kau nanti macam macam lagi punyaku masih sakit jim!"
"Tidak sayang aku tidak akan macam macam"
"Tidak mau!"
"Yeobo"
"Tidak jimin"
"Huftt sepertinya harus aku yang melepaskanya" ujar jimin lalu mendekati istrinya
"Yaak Jimiinnn"
dan berakhir jimin melepas semua pakaian istrinya dan tentu mereka mandi bersama sesekali tangan jimin bermain di area terlarang yura
Setelah selesai mandi jimin turun kebawah menonton tv sedangkan yura membangunkan putrinya
"Hyora bangun sayang" ucap yura sembari mengelus pucuk kepala putri nya
"Emhh" lenguh hyora
"Bangun sayang"
"Nee eomma" imut banget aslii si hyoraaa mirip bapaknya diaa matanya dia usahain terbuka lebar tapi gimana ya emang dari lahir matanya ikut bapaknya jadi lucu banget kalo mau melotot gitu
"Mandi lalu turun sarapan oke girl?"
"oke mommy"
"good girl" si hyora cuma senyum terus ngibrit ke kamar mandi si Yura juga udah nyiapin baju buat putrinya
"Eommaaa" teriak hyora dari kamar mandi, keknya ni anak hobi teriak teriak kayak mak mak engga engga canda bro
"Waeyoo?" tanya yura agak panik
"Hehe aku lupa membawa handuk ku eomma"
"Astaga Hyo eomma kira kau kenapa"
"Akan eomma ambilkan sebentar" lalu yura mengambil handuk putrinya yang tergantung di belakang pintu kamar
"Oee eomma"
"Nih, lain kali jangan teriak teriak seperti itu okee?"
"Oke mommy"
Lalu Yura turun untuk memasak makanan karna hari ini hari minggu dia mau masak makanan kesukaan suami dan anaknya
"Jimin" kaget Yura ketika melihat pemandangan yang membuatnya terkejut sangat terkejut dan detik berikutnya yura menghampiri Jimin karna ini posisinya meja makan sama tangga deketan ya
"Yura" panggil Jimin pelan
"Apa ini semua?" tanya Yura menatap pemandangan didepan nya saat ini
"I-iinii"
Kira-Kira ada apa hayooo????
Tembus Vote+Komen nya dongg
Tapi sepertinya ada yang lupa caranya ngevote+komen haha
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband - PJM
RandomSemua hal itu butuh kepastian entah itu untuk memulai,mempertahankan,atau melepaskan.