18.Go Away

98 5 4
                                    

Mata yang sudah tertutup terbuka lagi, sekitar pukul 12 malam Ara bangun. Ara ingin makan nasi goreng sama mie goreng. Ia menggoyang goyangkan badan sang suami yang sedang tidur disampingnya sembari memeluk dirinya.

"Markk"panggil Ara mengunyel nguyel pipi Mark. Mark sama sekali tidak bangun, Ara terus mencoba membangunkan Mark. Sampe akhirnya Ara menyerah, dia bangun lalu turun kedapur.

Ara menyalakan semua lampu, karna ia takut. Ara mengambil mie goreng terlebih dahulu. Saat mengambil panci, pancinya jatuh dan langsung berbunyi.

"Upps"Ara hanya menutup mulutnya.
Mark yang sedang tidur terbangun, ia tidak melihat istrinya disampingnya terkejut.

"Sayang"panggil Mark keluar kamar.
"Sayang"Mark berlari menurini tangga, saat sampai dibawah Mark terdiam membeku. Mark lansung berlari kearah sang istri, dirinya langsung memeluk istri nya.

"Mark lepas, aku sesek"ujar Ara mencoba melepas pelukan sang suami.

"Kamu nggak papa kan? Ada yang sakit?" Tanya Mark meraba tubuh istrinya.

"Orang pancinya yang jatoh masa aku yang kenapa napa, lucu kamu"ujar Ara memungut panci dibelakang Mark.

"Kamu ngapain malem malem didapur sih sayang?" Tanya Mark mencium pipi Ara.

"Aku pingin makan nasi goreng sama mie goreng, kamu sih tadi dibangunin malah nggak bangun"ujar Ara menjauhkan wajahnya geli sama Mark.

"Hehehehe, kan aku cape kerja sayang"
"Aku aja yang masakin kamu duduk aja, oke?" Ujar Mark mencium pipi Ara.

"Ya udah buruan, dedek bayinya laper tau"ujar Ara cemberut.

"Iya sayang"Mark berlalu mengambil air.

Selama Mark masak Ara sedikit jahil, memeluk Mark dari belakang lalu menggelitikinya.

"Sayang, kalo kamu ganggu terus nggak selese selese nanti"ujar Mark berbalik karena ulah istrinya.

"Asik jahilin kamu"ujar Ara tersenyum.

"Dasar"ujar Mark kembali memasak.

Ara pun duduk dimeja makan dengan ekspresi bosan, akhirnya Ara berjalan berjalan menuju ruang tv. Saat menyalakan tv tiba tiba layarnya menunjukkan hantu yang sangat menyeramkan, membuat Ara terkejut lalu jatuh kebelakang.

"Aaaaa, Markk"Ara berteriak karena perutnya sangat sakit.

Mark langsung lari keruang tengah, saat melihat bercak darah dilantai Mark diam membeku.

"Markk"panggilan Ara langgsung membuat Mark sadar dan mendekat keAra.

"Sayang, kita kerumah sakit sekarang oke"Mark langsung menggotong Ara keluar, saat membuka kunci Mark kesulitan.

Setelah Ara ditaruh didalam mobil Mark langsung membawa Teo yang sedang tidur, Mark menggendong Teo dibagian depan tubuh dengan  soft structured carrier  lalu menyetir menuju rumah sakit.

"Papah kita mau kemana? Mamah kenapa Pah, kok nangis?" Tanya Teo ikut menangis.

"Ahh, Markk sakitt banget"Ara hampir mencakar lengan Mark.

"Cakar aja kalo kamu kesakitan"ujar Mark menoleh keistrinya khawatir. Namun Ara malah meremas kaos milik Mark.

"Mamah, mamah kenapa?" Teo menangis lebih keras.

"Teo sayang kamu jangan nangis dulu yah, mamah nggak papa kok"ujar Mark mencoba fokus untuk menyetir.

"Tee...ooohhh, jjaangan nangis o-ke? Ma-mah ngggga papa kok"ujar Ara mencoba menenangkan Ara.

Married#Mark Tuan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang