15.Adek

128 10 0
                                    

Suara tangisan terdengar dari lantai atas, Ara yang sedang memasak pun menghentikan aktivitasnya sejenak. Dirinya berlari menuju lantai atas, ternyata Teo bangun dan Mark mencoba menenangkannya.

"Sayang, udah selese masaknya?"tanya Mark yang sedang menggendong Teo.

"Udah kok, kamu berangkat kerja jam berapa?"tanya balik Ara mendekat kearah Mark.

"Nanti jam 8, ya udah aku mandi dulu"ujar Mark menyerahkan Teo ke Ara.

"Ya udah aku turun dulu nyiapin makanan,"ujar Ara tersenyum lalu pergi, namun dicegah oleh Mark.
"Kenapa?"tanya Ara menoleh.

"Nggak morning kiss dulu gitu?"tanya Mark langsung membuat Ara terkekeh.

"Nggak ada, masih ada Teo"jawab Ara berlalu pergi, sedangkan Mark hanya memasang wajah cemberut.

Dibawah Ara menaruh Teo didepan tv untuk bermain sendiri, dirinya harus membereskan masakannya.

"Teo main sendiri dulu ya? Mama mau selesaiin masakan"ujar Ara berlalu kedapur.

Saat Ara menata makanan dimeja makan Mark datang dan lansung menarik pinggang Ara, membuat Ara terkejut.

"Mark ih, kaget tau"ujar Ara menepuk bahu Mark.

"Morning kiss?"bisik Mark sesual ditelinga Ara, membuat Ara merinding.

"Maunya"ledek Ara mencubit kedua pipi Mark. Ara yang gemas langsung mengecup bibir Mark sekilas, namun ditahan oleh Mark. Ara menepuk bahu Mark karena kehabisan nafas.

"your lips are sweet"bisik Mark berlalu pergi mengambil air.

Ara berjalan menuju ruang tengah, disana Teo sedang bermain sendiri. Kasian nggak ada temennya.

"Teo, kita makan yuk"ajak Ara menuntun Teo.

"Hole, akan akan"(hore makan-makan) Teo sangat girang, dirinya berlari langsung memeluk kaki Mark.

"Hallo Teo, sini papah gendong"Mark langsung menggendong Teo.

"Papah akan"(papah makan) ujar Teo tersenyum

"Ya udah ayok makan"Mark langsung duduk bersama keluarga kecilnya.

"Mark, nanti kamu pulangnya jam berapa?"tanya Ara sembari mengambilkan makanan untuk sang suami.

"Kayaknya nanti aku pulang cepet deh, sekitar jam 5. Soalnya lagi nggak banyak kerjaan"jawab Mark membenarkan posisi Teo duduk.

"Nanti anterin aku dulu ya sama Teo kerumah mbak Lisa, biar Teo bisa main sama Gisya"

"Iya nanti"

. . .

Ditutupnya pagar rapat-rapat, lalu melangkah masuk kemobil hitam dengan makhluk mungil digedongnya.

"Ayok berangkat"ujar Ara setelah menutup pintu.

"Salbetnya sayang" Mark menarik salbet disamping Ara lalu memasangkannya, Ara hanya tersenyum senang.

"Makasih suami ku"ucap Ara mencium pipi sang suami, sedangkan Mark hanya terkekeh.

"Nanti kalo aku ada meeting mendadak kamu tunggu aja yah dirumah mbak Lisa jangan pulang dulu"ujar Mark sesekali menengok kearah Ara.

"Iya, lagian aku juga bingung mau ngapain"ujar Ara menuruti perkataan Mark.

. . .

Married#Mark Tuan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang