11.Time

160 12 1
                                    

Dua hari ini Ara sama sekali gak mau menyentuh makanan nya. Mark dan keluarganya susah buat bujuk Ara. Untung aja ayah Mark sudah keluar dari rumah sakit. Keluarganya sangat khawatir dengan Ara, karena Ara punya penyakit maag dan asam lambung. Jadi, kalo dia sampe telat makan ato salah makan asam lambungnya akan naik

Dan sekarang, Mark masih dengan sabar meminta Ara untuk makan.

"Sayang, makan dulu yah? Udah dua hari kamu cuma minum doang"bujuk Mark, namun tak ada respon sama sekali dari Ara.
"Sayang...?"Mark sangat pasrah. Dia hanya takut Ara sakit.

"Bundaaa..."tiba2 terdengar teriakan dari pintu. Itu Gisya anak dari Sehun dan Lisa. Mereka baru pulang dari rumah sakit.

"Lho, Isya disini? Mamah kamu dimana?"tanya Mark menggendong Gisya ke pangkuannya. Ara melirik, ia sangat rindu dengan Teo.

"Di ual, nda, nda Aya akit ya? Akit apa? Ampe kelual dalah gak"(di luar, bunda, bunda Ara sakit ya? Sakit apa? Sampe keluar darah gak) tanya Gisya dengan mata berkaca2. Ara luluh. Dia itu orangnya gak tegaan. Ara menggendong Gisya kepangkuannya.

"Nda nggak sakit kok, nda cuma lagi pingin dikasur"kata Ara tersenyum, senyum yang dirindukan keluarganya selama dua hari belakangan ini.

"Atanya Mamah, nda Aya lagi akit maannya mamah keini"(katanya mamah, nda Ara lagi sakit makannya mamah kesini) dengan bibir mengerucut. Ara menciumnya.

"Kan, Isya lihat bunda sekarang. Baik baik aja kan?"ujar Ara tersenyum manis, walau wajahnya yang pucat tapi, masih tetap cantik.

"Nda, nda e awah uk"(bunda, bunda kebawah yuk) Ara kembali tersenyum, diangkatnya badan Gisya terlebih dahulu sebelum akhirnya limbung. Untung dikasur jadi empuk.

"Ra, kamu gak papa?"Mark dengan khawatir.
"Aku aja yah yang nggendong Gisya?"tanya Mark ingin menarik Gisya, namun dia menolak digendong Mark.

"Ndak au ama eyah"(nggak mau sama ayah) ujar Gisya buang muka dan menaruhnya dipundak Ara.

"Isya, Isya gendong ayah dulu ya? Nda nya lagi sakit"bujuk Mark.

"Ndak, ndak au"(nggak, nggak mau) kepalanya menggeleng2 dipundak Ara.

"Udah Mark, sama aku aja"

"Tapi kamu lagi sakit, tadi aja mau jatoh Ra"ujar Mark khawatir.

"Tapi Gisya nya yang nggak mau Mark"ujar Ara pelan.

"Isya, Isya sama ayah aja yah? Kasian Nda kan lagi lemes"Gisya pun menurut. Mark menuntun Ara sambil menggendong Gisya.

Dibawah ada keluarga Mark dan Ara sedang berkumpul.

"Ara"teriak mbak Lisa mendekat dan memeluk Ara.
"Mbak kangen tau"ujar Lisa menngedurkan pelukanya dan menatap Ara.

"Ara juga mbak"balas Ara membuat senyumnya.

"Kamu pucet banget sih Ra, kamu kenapa?"Ara sedikit terkejut, kok Lisa tidak tau masalah sekarang.

"Gak papa mbak, lagi lemes aja"ujar Ara menyungging senyum.

"Om, tante. Udah boleh makan? Sehun laper"ujar Sehun mengelus perutnya yang sudah berbunyi nyaring.

"Ish Sehun, gak jaim banget sih"kekeh Lisa menatap Sehun.

"Gak papa Lis, ya udah ayok makan"ajak bunda Ara.

"Akan akan holee"(makan makan horeee)ucap Gisya girang digendongan Mark.

Keluarga Park berkumpul bersama dimeja makan termasuk Lisa dan Sehun.

"Nih, bunda masakin banyak buat kalian. Ayok dimakan ya?"ujar bunda Ara menaruh satu mangkuk besar soup. Jadi pingin.

Married#Mark Tuan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang