Bagian 06

31 9 0
                                    

Happy reading

ππππππππ


Pagi ini Freya bangun sendiri, tanpa bantuan jam alarm atau suara melengking mamanya. Setelah bangun Freya bergegas untuk mandi

Karena ini hari Rabu, jam pertama adalah pelajaran olahraga. Freya langsung saja memakai seragam olahraganya, jadi dia tidak perlu berganti di sekolah. Sragam olahraga khusus kelas 11 berwarna abu abu tua dan putih

Freya juga mengucir kuda rambutnya, jika digerai pasti akan lepek karena keringat

"Selamat pagi" sapa Freya ketika sampai di meja makan

"Pagi"jawaban dari papa dan mamanya bersamaan

"Tumben tumbenan kamu udah bangun, biasanya juga kalo gak diteriakin atau diguyur air es gak bangun bangun"ujar Dira

"Mama mah sadis kalo bangunin, kan bisa pelan pelan kayak gini Freya bangun sayang udah siang ini kamu gak sekolah gitu" ujar Freya sambil merengut

"Yang ada kamu malah tidur nyenyak"

"Udah udah, debatnya lanjut nanti. Sekarang sarapan dulu" kata Feri

Meja makan hanya di isi suara detingan sendok dan piring

"Kamu berangkat sama siapa" tanya Feri setelah selesai sarapan

"Sama bang ojek" kata Freya lalu meminum susu yang tinggal setengah gelas

"Gak bareng Byan?"

"Enggak pa, lagian tu bocah pasti masih molor"

"Mau berangkat bareng papa"

"Enggak, Freya udah pesen ojek"

"Uang saku kamu masihkan"ujar Dira

"Kalo udah habis, emang mau ditambahin?"kata Freya

"Ya enggaklah, paling mama suruh kumpul temen sosialita mama dulu baru mama kasih" canda Dira

Freya mendelik tak suka, kumpulan ibu ibu rempong itu kerap kali berlomba memuji anaknya sendiri

Sedangkan anak yang ikut hanya mendengarkan malas

Mamanya itu juga betah sekali, padahal dia sudah meminta untuk pulang. Jawabannya selalu iya, namun masih saja berlanjut sampai berjam jam

"Udahlah, Freya mau berangkat dulu. Bang ojeknya udah sampe" kata Freya sambil mencium punggung tangan orang tuanya

ππππππ

Seorang cowok datang dari pintu kelas, lalu melihat ke arah bangkunya. Di sana terdapat seorang gadis sedang bercengkrama bersama temannya "Ya kok lo gak nunggu gue dulu sih, gue tadi ke rumah lo kata nyokap lo udah berangkat pagi pagi" kata Byan

"Gue bangunnya kepagian , kalo nunggu lo dulu pasti kelamaan" kata Freya saat Byan menaruh tas di sebelahnya

Nging ngeng

"Eh udah bell masuk tuh, Tadi Pak Beni kasih tahu gue kalo udah bell disuruh langsung ke lapangan"ujar Edo ketua kelas

Siswa siswi kelas 11 IPA 3 mulai menuju lapangan outdoor, di sana sudah ada Pak Beni yang memegang buku absensi

"Semuanya baris dengan rapi di hadapan saya" kata Pak Beni dilanjutkan dengan absensi

"Materi hari ini adalah bermain futsal. Waktu bermainnya satu jam untuk laki laki dulu, satu jam lagi untuk perempuan"

Murid laki laki mulai bermain, sedangkan siswi perempuan lebih memilih duduk sambil menonton

Satu jam berlalu

Sekarang bergantian murid perempuan yang bermain, sedangkan murid laki laki yang menonton

Murid laki laki bergidik ngeri, saat milihat permainan gadis gadis itu. Asal menendang saja, entah itu terkena bola atau kaki temannya

Para gadis itu berlari mengikuti bola, saling berteriak dan menggiring asal bola. Hanya ada dua orang yang menjaga gawang di masing masing kudu. Sedangkan yang lain mengerubungi bola yang ada di tengah lapangan

.

.

.

Setelah pelajaran olahraga, semua murid mulai berganti seragam

Freya keluar dari ruang ganti lalu berjalan menuju kelasnya bersama Abel dan Sandra, saat sampai di kelas Freya mengerutkan dahinya saat melihat Bima menundukkan badan di bangkunya "Bim lo ngapain?" Tanya Abel mewakili rasa penasaran Freya

"Ha? Eh gu-gue lagi ngambil chargernya Byan, gue minjem katanya suruh ambil sendiri di tas. Ini udah dapet gue mau ngecas di UKS aja"kata Bima lalu berjalan keluar kelas

"Fe pinjem headset lo dong" kata Sandra

Freya mendudukkan pantatnya di bangku lalu mengambil headset di lacinya, saat tanggannya meraba laci, dia merasakan ada benda lain di samping headset itu.

Freya lantas mengambil kedua benda itu, ternyata benda di samping headset adalah sebuah surat

Ia menyerahkan headset kepada Sandra, lalu mulai membaca isi surat itu

Ketika rasa ini baru terobati,
Mengapa semesta malah membiarkannya pergi

Vishane

"Surat apaan Fe" tanya Sandra

"Surat Cinta yaa, ciee Freya dapet surat cinta" suara cempreng Abel membuat beberapa murid menatap kearahnya

"Eh enggak tau, ini catatan bulanan mama gue" jawab Freya ngaco, tetapi Sandra dan Abel malah percaya

" Dasar mana ada coba daftar belanjaan di laci sekolah" batin Freya

Freya menatap surat di tangannya, surat ini sama seperti yang dia temukan di taman. Berarti surat di taman itu memang untuk dirinya

Ia membaca ulang kalimat yang ada di surat itu, "rasa yang terobati? Membiarkannya Pergi? Apa yang diobati dan siapa yang pergi?" Batin Freya, ia menggeleng kepala tidak ingin memusingkan diri. Lalu memasukkan surat itu ke dalam tasnya siapa tau penting






















TBC
ππππππππππ

Vomentnya dong

BYFRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang