Bagian 10

15 6 1
                                    

"Bim apa bener elo yang naruh surat itu" kata Freya

Sebelum bell masuk tadi Freya langsung menarik Bima ke taman belakang sekolah, untuk menjawab segala asumsinya

"Su-surat apaan Fe?"tanya Bima sedikit gugup saat mendapatkan tatapan intimidasi

"Lo ngaku aja deh, lo kan yang naruh surat yang ada namanya Vishane Vishane itu"

"Bukan, bukan gue. Gue gak tau soal surat itu"

Freya maju selangkah mendekati Bima" terus kenapa surat itu ada setelah ketemu sama lo"

"Mungkin aja kan kebetulan, gue beneran gak ngerti soal surat itu"

Freya masih tidak percaya"Kenapa pas dikelas waktu lo minjem charger Byan lo gugup pas ketauan gue" ujar Freya

"I-itu karena emm-"

"Udah lo jujur aja sama gue, gue gak akan apa apain lo kok. Palingan cuma gue lempar ke perkumpulan banci banci" kata Freya santai

"Sandis amat dah lo, beneran kok bukan gue. Sumpah deh, waktu itu gue gk sengaja liat aja surat di laci lo. Gue penasaran jadi, gue buka"kata Bima sedikit memelankan ucapannya diujung

Freya meletakkan tangannya di pinggang, menatap Bima dengan sorot marah "lo kok berani buka privasi gue sih, harusnya lo izin dulu dong"

"Iya iya Fe maap deh, gak lagi"katanya mengangkat jari telunjuk dan tengah bersamaan

Freya mengangguk ngagukan kepala, sedikit berfikir"karena lo udah baca, lo ngerti gak maksud isi surat itu apa"tanyanya kepada Bima

"Taulah lo kira gue anak TK yang gak ngerti begonoan" ujarnya tak terima

"Jadi apaan masudnya"

"Kan isi surat itu rasa baru terobati kan mungkin dia punya penyakit terus bisa diobati, soal yang pergi pergi itu bisa jadi penyakitnya udah pergi gitu"

"Gitu ya, kok gue kurang yakin"kata Freya sambil mengelus dagunya

"Hilih buat bocah yang gak tau pacaran kayak lo bisa apa, jangan pernah ngaku jadi manusia kalo belum pernah ngerasain cinta. Asekkk gue makan apa dah bisa ngomong kayak gini"

"Yee sok tau lo, bisa aja salah kan. Udahlah gue mau ke kelas bentar lagi juga mau masuk" kata Freya berjalan menuju kelas diikuti Bima di belakang

ππππππ

Hari ini pelajarannya Bu Sinta--guru bahasa Indonesia itu kerap kali digoda Siswa siswanya karena Bu Sinta guru paling cantik dan muda di sekolah ini

Tak sedikit pula siswa yang menggobali dan memberikan rayuan maut ala play boy play boy pasaran

Ada juga siswa yang menembak Bu Sinta secara langsung dan di tolak secara halus

Ada yang bilang jika Bu Sinta itu belum bisa melupakan sang mantan

Setelah selesai mengucapkan salam Bu Sinta mulai menyampaikan materi dan menulis pokok penting dari materi itu

Sebagian besar ada yang menulis, ada juga yang tidur atau bermain hp sembunyi sembunyi

"Bu, Bu Sinta lagi chatting sama siapa? Mending sama saya aja gak akan saya kacangin deh. Bu Sinta kirim pesan diwaktu itu saya langsung jawab di waktu yang sama " ujar Byan saat melihat Bu Sinta membuka Hp

"Gak ada yang chating saya cuma buka Hp transferan hutang kakak saya udah dikirim belum"

"Ya elah bu, kalo ibu mau jadi istri saya. Saya yang bakal bayar semua hutang ibu" Ujar Raka setelah selesai membalas chat pacar ke empatnya, yang di beri nama kontak 'pacarnya aku luv luv empat'

"Yang hutang kakak saya, bayarin aja hutangnya. Kalo mau nikah ya silahkan, tapi kakak saya laki laki"

Ucapan Bu Sinta mendapat gelak tawa semua murid yang asik mengejek Raka

"Bwaha makanya fokus, jangan asal nyaut aja"kata Bima sambil mendorong dorong pundak Raka kasar hingga membuat Raka sedikit oleng

"Hiyak hiyak Raka mau nikah sama kakaknya Bu Sinta, pasti tante Cika pingsang denger anak play boynya nikah sama laki laki" ujar Adel

"Lo jangan bilang nyokap aneh aneh ya, apalagi masukin akun gosip lo. Gue juga gak ada bilang mau nikahin kakaknya Bu Sinta"kata Raka tak terima

Sedangkan Bu Sinta hanya tersenyum dan geleng geleng kepala menghadapi kelakuan murid muridnya

"Sudah sudah kita lanjutkan materi"


ππππππ

Jam istirahat telah terdengar sepuluh menit yang lalu, banyak siswa yang menghabiskan waktu istirahatnya dikantin. Tak sedikit pula yang berada di perpustakaan atau lebih suka menongkrong diwarung sebelah

Kini Freya, Byan, dan teman temannya tengah makan di kantin sekolah "Eh entar malem pada ada acara gak" tanya Sandra selesai meminum es jeruknya

"Gue sih gak ada, emang kenapa?"tanya Freya

"Kita nih udah jarang ngumpul bareng gitu" ujar Sandra

"Lah ini bukannya ngumpul yak" kata Bima disela sela memakan gorengannya

"Ck, maksudnya ngumpul selain disekolah gitu, main bareng"

"Kumpul ya kumpul aja, gue orangnya gak ada yang disibukin"kata Byan

"He'em nih, udah lama gak ngumpul mending entar malem ngumpul ada yang setuju kagak nih" Ujar Raka setelah selesai memakan empat bangku bakso dan tiga gelas es teh

"Lo mah gak ada akhlak ya, udah makan suruh bayarin gue. Pesenannya banyak lagi, gue aja cuma pesen es teh manis" kata Byan saat melihat berapa makanan yang telah dihabiskan Raka empat mangkuk bakso, tiga gelas es teh, enam gorengan dan dua syomay

"Yaelah By ntar gue ganti kok"

"Bukan masalah ganti enggaknya, gue cuma bawa uang dua puluh rebu, kalo kurang siap siap aja lo cuci gelas piring"

"Ck, balik ke topik dong. Jadi nggak ini kumpulnya"ucap Sandra mulai jengah

"Iya iya gue setuju kok, entar malem kumpul di rumah Byan jam lapan udah sampe jangan ada yang ngaret"kata Raka

"Lah ngapa di rumah gue, gak gak ada ya. Gue gak punya makanan, kalo kalian mau bawa makanan sendiri sendiri "

"Yaelah By cuma sediain makan malam, penutup, cemilan, es crim sama es teh kok gak ngrepotin itu" kata Adel sambil memasukan Snack kedalam mulutnya

"Gak ngrepotin gundul lo"




TBC








Jangan lupa vote and coment 💓











Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BYFRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang