Hepi riding:v
[♡SE♡]
Sarah hanya terdiam selama perjalan pulang menuju kota, pikirannya masih melayang akan kejadian tempo hari di desa Awan.
"Kamu masih enggak percaya Sarah?" tanya tante Rika.
"Aku hanya tidak menyangka Tan, aku benar-benar merasakan tubuhku melayang di jurang itu, bagaimana mungkin sorenya aku sudah di kamar?"
Benar, sejak Sarah jatuh tergelincir kemudian berakhir di jurang ia merasakan tubuhnya melayang sebelum matanya tertutup, tapi anehnya tante Rika telah menemukannya tertidur pulas di kamar pada sore hari.
Siapa yang membawanya ke rumah?
"Tante beneran enggak ada yang bawa aku?"
"Enggak Sarah, emang sore itu kamu udah di kamar"
Sarah menghembuskan nafasnya kasar. "Ini sangat aneh huh."
"Udahlah Sarah lupain aja sekarang kita udah mau sampai kota dan besok kamu udah sekolah, jangan dijadikan beban pikiran," ucap tante Rika.
Sarah tersenyum, ia akan melupakan kejadian tak masuk akal itu. Hatinya kini sudah membaik, ia juga senang kini hubungannya dengan tante Rika cukup baik tak seperti dulu.
[♡SE♡]
Sesampainya di rumah Sarah langsung mengemasi barang-barangnya seperti semula.
Merebahkan diri ke kasur yang kini terasa empuk, pikirannya melayang ke kejadian di Desa.
Ia benar-benar yakin saat terjatuh tubuhnya terasa melayang tetapi apa sebenarnya yang membuat ia bisa tiba-tiba sudah di rumah, sementara Danang sibuk mencari keberadaannya bersama beberapa warga desa lain.
'Mungkinkah ada seorang pangeran yang mengangkat tubuhku?'
Sarah mengibaskan tangannya di depan wajah mengahalau halusinasinya.
Tak lama kemudian wajah manis itupun terlelap tidur karena lelah sepulang perjalanan dari Desa.
Ia terlelap sangat nyenyak bahkan di mimpinya ia merasa didatangi oleh seorang lelaki tampan yang tersenyum menyapa ke arahnya.
Kriinggg
Bunyi alarm mengagetkan Sarah, membuatnya bangun terduduk di kasurnya.
Tangannya mengambil ponsel miliknya di nakas dan melihat jam yang menunjukkan pukul enam pagi.
"Hah sudah pagi? Ahh cepat banget sih paginya, kan aku masih ngantuk, eh cowok yang di mimpiku siapa lagi mana ganteng banget, jangan sampe aku baper ama mimpi sendiri hihihi," ucap Sarah bermonolog, senyumnya mengembang mengingat sosok lelaki dengan wajah tampan yang menghampirinya di alam mimpi tadi.
Tak ingin berlama-lama memikirkan mimpi yang ia anggap hanya sebagai bunga tidur, kemudian ia segera berlari ke kamar mandi takut akan telat pergi ke sekolah.
Ia sudah rapi dengan stelan sekolahnya, kaki jenjang miliknya turun ke bawah hingga sampai halaman ia tak lagi dapat menemukan mobil yang semalam ia dan tantenya naikin, itu artinya sang tante telah pergi, maka dari itu ia memutuskan untuk langsung pergi saja menuju halte bus dan berangkat ke sekolah.
Sama seperti biasanya Sarah akan menaiki bus biru lalu duduk di kursi pojok dekat jendela dengan menikmati perjalanan sembari mendengarkan musik dengan headset.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARAH EVERSANYA
Teen Fiction"Apa aku bakal jadi penghalang hubungan Kakak sama Rara?" "Nggak Sarah." "Tapi Rara cinta sama Kakak." "Tapi aku cintanya sama kamu Sarah!" "Kak Athala yakin?" "Yakin!" Drrtt drrtt "Halo." "Hah? Rara masuk rumah sakit?" "Iya saya ke sana sekarang." ...