Chapter 64

2K 94 16
                                    

Kericuhan yang dibuat oleh Dave dan Seth menarik banyak perhatian. Hewan peliharaan Devlin yang sedang diberi makan sebagian menggonggong dan harimau kesayangan Devlin yang berada dikandang mengaum dari sayap kiri mansion.

"Apa perlu sampai seperti itu?" tanya Devlin seraya menaikkan sebelah alisnya heran.

Seth berjongkok, memegang bumper depan mobil lalu mengelusnya. "Kau tahu mobil satu ini tidak ada tandingannya dengan yang lain."

Mendengar itu Devlin berdeham. "Bukankah kau tadi mengatakan tidak tertarik dengan kejutanku?"

Dave menjentikkan jarinya, melayangkan tatapan mengejek kepada Seth. "Ya, aku tadi juga mendengarnya."

Si kembar itu mengangguk bersama kemudian Devlin masuk ke dalam Supra berwarna putih itu. "Masuk, Dave."

Seandainya waktu bisa diputar kembali maka Seth tak akan mengatakan bahwa ia tidak tertarik jika saja ia tahu kejutan seperti apa yang diberikan oleh Devlin.

Nasi sudah menjadi bubur. Ia hanya menyesalinya dengan wajah kasihan.

Sebelum masuk mobil, Dave menjulurkan lidahnya kepada Seth kemudian mobil melaju pergi meninggalkan Seth yang terdiam dengan bibir melengkung ke bawah.

"DEVVVV!!! KAU JAHATT!!!" Teriakan Seth yang awalnya keras perlahan melemah kemudian pria itu menangis sesegukan.

William baru saja tiba bersama Allyssa. Melihat Seth yang terlihat bodoh saat menangis, ia segera menghampiri. Ia menepuk pundak Seth. "Menangis seperti itu membuatmu seperti orang bodoh, i swear."

Ucapan William membuat Seth semakin menangis. William hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu menyuruh Allyssa untuk mengikutinya masuk.

Saat ingin masuk, didepan pintu ada Mark dan Justin serta Angelica yang baru saja datang dari dalam.

"Apa yang terjadi?" tanya Mark penasaran. Pria paruh baya itu menoleh ke luar halaman, menatap punggung Seth.

Allyssa berjalan mendekati Angelica dan mengecup pipi wanita itu sebagai tanda sopan santun. Sebagai calon menantu keluarga Millanez, Allyssa harus berlaku layaknya wanita pilihan William.

"Yah..." William mengusap tengkuknya dengan bingung. "Entahlah Dad, aku baru saja datang bersama Allyssa dan menemukan dia sudah seperti itu." tunjuknya kearah Seth.

Adik bodohnya itu masih menangis saja. Para pelayan hanya bisa tertawa diam-diam melihat pria itu.

"Sepertinya Devlin yang membuatnya menangis." Lanjut William lalu berjalan masuk ke dalam rumah.

Angelica menggelengkan kepala dan terkekeh. "Seth yang malang." ucapnya lalu menarik Allyssa untuk masuk.

Disusul Mark yang mengabaikan tangisan konyol putranya itu. Ia menatap Justin, menepuk pundaknya beberapa kali dan berlalu pergi.

Justin menunduk sopan. Setelah Tuannya benar-benar tak terlihat lagi, ia melangkah pergi menuju gedung yang berada di belakang mansion.

Ditengah langkahnya, ponselnya berdering. Ia menatap layar ponsel, si penelepon merupakan asistennya.

"Ada apa?" tanyanya to the point ketika menerima panggilan.

The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang